
Reproduksi seksual pada ganggang dapat terjadi secara konjugasi, singami, dan anisogami.
Konjugasi
Konjugasi adalah proses saling berlekatannya dua individu yang berbeda jenis, diikuti dengan terjadinya plasmogami (peleburan plasma sel) dan kariogami (peleburan inti sel). Contoh ganggang yang dapat berkonjugasi adalah Spirogyra yang berbentuk filamen tak bercabang. Mekanisme konjugasi pada Spirogyra adalah sebagai berikut.
- 1) Filarnen Spirogyra haploid (n) yang berbeda jenis saling berdekatan.
- 2) Sel-sel yang saling berdekatan membentuk tonjolan yang merupakan jembatan konjugasi.
- 3) Protoplasma dan Sel yang satu (+) berpindah (mengalir) ke sel pasangannya (-).
- 4) Terjadi plasmogami, diikuti dengan kariogami.
- 5) Konjugasi menghasilkan zigospora yang diploid (2n).
- 6) Zigospora (2n) membelah secara meiosis menghasilkan 4 sel haploid (n).
- 7) Dan 4 sel haploid yang dihasilkan, biasanya hanyamsam yang dapat tumbuh menjadi benang Spirogyra baru.
b. Singami (isogami)
Singami (isogami) adalah peleburan antara dua sel gamet yang sama bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda jenisnya ((+) dan (-)), diikuti terjadinya peleburan inti. Singami menghasilkan zigot yang diploid (2n). Contoh ganggang yang dapat melakukan singami adalah ganggang hijau Ulva.
c. Anisogami
Anisogami adalah peleburan antara sel gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya. Anisogami dapat berupa oogami, yaitu masuknya sel gamet jantan berflagela (sperma) ke sel gamet betina (ovum) kemudian terjadi peleburan inti. Hasil fertilisasi adalah zigot. Contoh ganggang yang dapat melakukan oogami adalah Laminaria.