Sejarah

perkembangan sastra dan budaya kerajaan majapahit

Kerajaan Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-14, memiliki warisan sastra dan budaya yang kaya. Pada masa ini, sastra dan budaya di Majapahit berkembang pesat, menciptakan karya-karya besar yang menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas Indonesia. Berikut adalah beberapa aspek perkembangan sastra dan budaya di Kerajaan Majapahit:

  1. Kesenian dan Arsitektur:
  • Candi Majapahit: Meskipun sejumlah besar candi Majapahit telah mengalami kerusakan, beberapa tetap berdiri hingga sekarang. Contohnya adalah Candi Penataran dan Candi Sukuh, yang menunjukkan kecanggihan arsitektur Majapahit.
  • Seni Patung dan Kerajinan: Majapahit juga menciptakan seni patung dan kerajinan tangan yang indah, dengan contoh termasuk patung-patung yang ditemukan di situs-situs arkeologi.
  1. Sastra dan Kitab-Kitab Klasik:
  • Nagara Kretagama: Salah satu karya sastra terpenting dari era Majapahit adalah “Nagara Kretagama” atau “Desawarnana” yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Karya ini merupakan catatan mengenai wilayah yang dikuasai oleh Majapahit dan menggambarkan kekayaan dan kebesaran kerajaan.
  • Kakawin Bharatayuddha: Karya epik ini mengisahkan perang Bharatayuddha, yang merupakan salah satu bagian dari Mahabharata. Ditulis oleh Mpu Sedah pada masa Majapahit, karya ini menggambarkan konflik antara para ksatria.
  1. Bahasa dan Sistem Tulisan:
  • Bahasa Kawi: Bahasa Kawi merupakan bahasa sastra yang dominan pada masa Majapahit. Karya-karya sastra seperti kakawin ditulis dalam bahasa Kawi.
  • Aksara Kawi: Sistem tulisan yang digunakan di Majapahit adalah aksara Kawi. Aksara ini digunakan untuk menulis teks-teks sastra, termasuk prasasti-prasasti yang ditemukan di berbagai situs arkeologi.
  1. Upacara Keagamaan dan Ritual:
  • Agama Hindu-Buddha: Majapahit menganut agama Hindu-Buddha, dan banyak upacara keagamaan dan ritual dilakukan dalam konteks ini. Peninggalan budaya ini tercermin dalam relief-relief di candi dan juga dalam prasasti-prasasti.
  1. Sistem Pemerintahan dan Hukum:
  • Undang-Undang Sunda Wiwitan: Merupakan aturan hukum dan moral yang mengatur kehidupan sehari-hari di Majapahit. Sunda Wiwitan mengandung prinsip-prinsip ajaran Hindu-Buddha dan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi.

Perkembangan sastra dan budaya di Majapahit mencerminkan kekayaan intelektual dan spiritual masyarakat pada masa itu. Warisan ini masih terlihat dalam berbagai peninggalan budaya di Indonesia yang menjadi bagian penting dari identitas nasional.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Kerajaan Majapahit

1. Apa itu Kerajaan Majapahit?

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan maritim yang berkuasa di wilayah Nusantara pada abad ke-14 hingga awal abad ke-15. Kerajaan ini terletak di pulau Jawa, Indonesia, dan dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

2. Kapan Kerajaan Majapahit didirikan?

Kerajaan Majapahit didirikan sekitar tahun 1293 oleh Raden Wijaya, yang kemudian menjadi Raja Kertarajasa Jayawardhana. Namun, kejayaan dan puncak kekuasaan Kerajaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, sekitar tahun 1350-1389.

3. Bagaimana Kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya?

Kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya melalui beberapa faktor, seperti:

  • Kebijakan politik yang cerdas: Kerajaan Majapahit menggunakan kebijakan politik yang cerdas, termasuk diplomasi, pernikahan politik, dan strategi militer, untuk memperluas wilayah kekuasaannya dan menjaga stabilitas dalam kerajaan.
  • Penguasa yang kuat: Penguasa seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada memiliki kepemimpinan yang kuat dan mampu mengatur administrasi kerajaan dengan efektif.
  • Sistem perdagangan yang maju: Kerajaan Majapahit memiliki sistem perdagangan yang maju dan menguntungkan, dengan mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah di Nusantara dan menjalin hubungan dagang dengan negara-negara tetangga.

4. Apa yang membuat Kerajaan Majapahit begitu berpengaruh?

Kerajaan Majapahit menjadi begitu berpengaruh karena:

  • Kekuasaan politik dan militer: Kerajaan Majapahit memiliki kekuatan politik dan militer yang besar, berhasil menguasai wilayah yang luas dan memperoleh pengakuan dari negara-negara tetangga.
  • Pengaruh budaya dan seni: Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seni, sastra, arsitektur, dan kebudayaan di Nusantara. Contohnya adalah arsitektur candi yang megah dan puisi-puisi sastra seperti “Negarakertagama” karya Mpu Prapanca.
  • Keberhasilan dalam mempertahankan keberagaman: Meskipun didominasi oleh agama Hindu-Buddha, Kerajaan Majapahit berhasil mempertahankan harmoni dan menghormati keberagaman budaya dan agama yang ada di wilayahnya.

5. Apa yang menyebabkan kejatuhan Kerajaan Majapahit?

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kejatuhan Kerajaan Majapahit, antara lain:

  • Pengepungan dan serangan asing: Kerajaan Majapahit mengalami pengepungan dan serangan dari pasukan Mongol dan kerajaan-kerajaan Islam seperti Demak. Serangan-serangan ini melemahkan kerajaan secara politik dan militer.
  • Konflik internal dan perebutan kekuasaan: Konflik internal dan perebutan kekuasaan di antara keluarga kerajaan mengakibatkan kelemahan internal dan ketidakstabilan dalam pemerintahan.
  • Penurunan perdagangan dan ekonomi: Perubahan jalur perdagangan global dan penurunan perdagangan rempah-rempah mengurangi kekayaan dan kekuatan ekonomi Kerajaan Majapahit.

Post terkait

Related Posts