Pengaruh Negatif: Media yang sama dapat menciptakan citra negatif dengan memusatkan perhatian pada kesalahan, kegagalan, konflik, dan aspek tidak menyenangkan lainnya dalam hidupnya. Media memiliki kekuatan untuk menciptakan citra baik atau buruk dari apapun. Orang cenderung percaya apa yang mereka lihat di layar.

Media dapat secara negatif mempromosikan berita yang berkaitan dengan tim atau individu olahraga. Ini memberi tekanan pada pemain, tim, dan manajemen. Pemberitaan media tentang perilaku atlet yang tidak pantas dapat mempengaruhi olahraga, penonton dan pelaku itu sendiri.

Kebanyakan orang, baik mereka bermain atau menonton olahraga atau tidak, mengetahui olahraga melalui media. Ini termasuk olahraga lokal, nasional dan internasional. Dari buletin olahraga sekolah hingga liputan TV di seluruh dunia, media adalah suara yang kuat untuk dan pengaruh pada olahraga.

Liputan media tentang olahraga tersebar luas. Kami meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kami dengan mendengarkan komentator, pakar dan menonton tayangan ulang. Lebih banyak orang berpartisipasi dalam olahraga yang diliput oleh media daripada yang tidak diliput. Liputan TV memiliki banyak bentuk: hiburan – program langsung dan sorotan.

Dalam beberapa tahun terakhir, klub dan tim olahraga telah memutuskan untuk mempromosikan diri mereka melalui berbagai outlet media seperti Blog internet TV. Hal ini memungkinkan tim/klub untuk memberikan informasi dan peluang merchandise untuk audiens target tertentu, yaitu para penggemar.

Media baru membantu bisnis online: Mengumpulkan data pelanggan: Media baru membantu perusahaan mengumpulkan lebih banyak detail tentang target pelanggan mereka. Bisnis menggunakan alat seperti media sosial untuk berinteraksi dengan orang-orang pada tingkat pribadi, berbagi informasi dan pengalaman dengan cara yang memanusiakan merek.

Media massa merupakan fungsi dari peningkatan minat olahraga dan peningkatan minat penonton ini mengembangkan perhatian media massa seperti surat kabar, majalah, radio, TV, Internet baru-baru ini dan liputan olahraganya yang luas. Tanggung jawab utama kedua media massa adalah peran kepemimpinan dan bimbingan mereka.

Media telah membantu meningkatkan partisipasi karena menonton sepak bola di televisi meningkatkan jumlah penonton yang menonton olahraga yang mengarah pada peningkatan partisipasi. Internet adalah salah satu aspek media yang mempengaruhi sepak bola. Misalnya ada chat room, website tim dan merchandising.

Media sosial mengubah cara bintang olahraga, klub, dan penggemar berinteraksi satu sama lain. Mulai dari live-tweeting game, membuat meme snarky, dan pemandu sorak dari webosphere, penonton tidak lagi sekadar menonton olahraga, dan penggemar sering kali bisa mendapatkan berita, wawasan, dan komentar langsung dari sumbernya.

Media sosial memberikan banyak keuntungan bagi siswa-atlet, termasuk menampilkan kepribadian mereka di luar lapangan, terhubung dengan penggemar, berjejaring dengan calon majikan, mengembangkan merek profesional, dan tetap berhubungan dengan keluarga dan teman dari rumah (Browning & Sanderson, 2012; Sanderson dkk., 2015b).

Media sosial juga memungkinkan terciptanya merek pribadi, dan memungkinkan atlet pelajar untuk mempromosikan diri dan sekolah mereka ke pengikut mereka, yang sangat bagus untuk mereka dan perguruan tinggi/universitas mereka. Media sosial juga dapat membuat atau menghancurkan masa depan seorang atlet.

#7: Soroti siswa-atlet Media sosial memungkinkan pengguna untuk berinvestasi pada para pemain dan menyoroti siapa mereka melalui tulisan dan pengulangan yang menarik dari permainan yang intens. Pelatih juga dapat ditekankan, menunjukkan kepada orang-orang yang bekerja dengan anak-anak mereka dan pengaruh seperti apa mereka.

Sebagian besar organisasi olahraga memiliki pedoman media sosial yang dapat digunakan pelatih untuk memulai membuat pedoman yang sejalan dengan filosofi pembinaan pribadi dan kebijakan lokal yang mengatur olahraga mereka. Pelatih harus mempertimbangkan untuk melarang penggunaan media sosial dalam beberapa menit sebelum dan sesudah pelatihan dan kompetisi.

Sebagian besar ahli dalam manajemen risiko merekomendasikan agar pelatih tidak berinteraksi dengan atlet kecil di media sosial. Jika ya, pastikan untuk menjaga semua komunikasi tetap publik dan hanya menggunakan obrolan grup (bukan pesan satu lawan satu).

Berikut adalah lima panduan yang harus Anda bagikan dengan siswa-atlet Anda mengenai penggunaan jejaring sosial yang tepat.

  • Hindari berbagi informasi pribadi.
  • Pertimbangkan karir Anda.
  • Hati-hati dengan ‘phising.
  • Pahami hak Anda.
  • Lindungi foto Anda.

Media sosial dan perangkat seluler dapat menyebabkan masalah psikologis dan fisik, seperti kelelahan mata dan kesulitan fokus pada tugas-tugas penting. Mereka juga dapat berkontribusi pada kondisi kesehatan yang lebih serius, seperti depresi. Penggunaan teknologi yang berlebihan dapat berdampak lebih signifikan pada perkembangan anak dan remaja.

Related Posts