Bagaimana metakognisi meningkatkan pembelajaran?

Bagaimana metakognisi meningkatkan pembelajaran?

Metakognisi membantu siswa mengenali kesenjangan antara menjadi akrab dengan suatu topik dan memahaminya secara mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa bahkan anak-anak berusia 3 tahun mendapat manfaat dari kegiatan metakognitif, yang membantu mereka merefleksikan pembelajaran mereka sendiri dan mengembangkan pemikiran tingkat tinggi.

Perkembangan metakognitif dapat dinilai melalui pengukuran kuantitatif atau kualitatif. Pengukuran kuantitatif mencakup pengukuran laporan diri, sering kali menggunakan instrumen survei bergaya Likert, sedangkan pengukuran kualitatif menggunakan pengkodean tanggapan terhadap permintaan terbuka (misalnya, Stanton 2015).

Pendekatan metakognisi dan pengaturan diri bertujuan untuk membantu siswa memikirkan pembelajaran mereka sendiri secara lebih eksplisit, seringkali dengan mengajari mereka strategi khusus untuk merencanakan, memantau, dan mengevaluasi pembelajaran mereka.

Masalah apa yang harus ditangani oleh penilaian diri?

Mengapa saya harus menggunakan penilaian diri?

  • Menilai pemahaman, serta pengetahuan. Beberapa metode penilaian hanya mengukur kemampuan siswa untuk memuntahkan pengetahuan, bukan seberapa baik mereka memahami topik.
  • Mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
  • Konsolidasikan pembelajaran.
  • Mempromosikan pembelajaran yang lebih dalam.
  • Meningkatkan keterlibatan siswa.
  • Kembangkan keterampilan menilai.

Teori metakognitif adalah teori yang mengintegrasikan pengetahuan seseorang tentang kognisi dan regulasi kognisi. Yang kami maksud dengan “teori” adalah struktur pengetahuan yang relatif sistematis yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena empiris.

Misalnya, agar siswa sekolah dasar menjadi pembelajar metakognitif dan mandiri, guru harus:

  1. Tetapkan tujuan pembelajaran yang jelas.
  2. Peragakan dan pantau strategi metakognitif murid.
  3. Terus-menerus mendorong dan mendorong murid-murid mereka di sepanjang jalan.

Seringkali, strategi metakognitif dapat dibagi menjadi 3 tahap: perencanaan, pemantauan, dan peninjauan. Untuk informasi lebih lanjut tentang pertanyaan bagus untuk diajukan pada setiap tahap ini, klik di sini.

Metakognisi mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengatur pemikiran dan pembelajaran mereka dan terdiri dari keterampilan penilaian diri: perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. Keterampilan penting ini mengurangi kesalahan penilaian diri, seperti bias melihat ke belakang, di antara penyedia layanan kesehatan.

Metakognisi adalah dimensi penting dari pemecahan masalah karena mencakup kesadaran yang relevan dengan masalah dari pemikiran seseorang, pemantauan dan pengaturan proses kognitif, dan penerapan heuristik.

Related Posts