Bagaimana pengasuhan memengaruhi identitas gender?

Bagaimana pengasuhan memengaruhi identitas gender?

Bagaimana pengasuhan memengaruhi identitas gender?

Banyak psikolog percaya bahwa gender adalah hasil dari pengaruh lingkungan, terutama cara kita diperlakukan oleh orang tua, wali, teman, dan kerabat kita. Menurut Dr John Money kita secara psikoseksual netral saat lahir, dan jenis kelamin kita adalah konsekuensi dari pengasuhan yang kita terima sebagai anak-anak.

Mana yang memiliki pengaruh lebih besar pada sifat atau pengasuhan identitas gender?

Para peneliti telah menemukan bahwa faktor lingkunganlah yang sebenarnya menentukan perilaku gender yang lebih stabil, daripada faktor biologis. Penelitian baru telah menantang gagasan bahwa ‘perilaku spesifik gender’—atau kecenderungan pria untuk menjadi maskulin dan wanita menjadi feminin—disebabkan oleh genetika kita.

Bagaimana alam dan pengasuhan mempengaruhi perbedaan gender?

Dalam banyak kasus, alam dan pengasuhan berinteraksi dan memperkuat pengaruh satu sama lain. Singkatnya, perbedaan gender lazim di masyarakat kita. Baik faktor keturunan, seperti hormon dan genetika, dan faktor lingkungan, seperti teman sebaya, orang tua, dan guru, memengaruhi dan mendorong perbedaan ini.

Mengapa memahami emosi Anda penting?

Kesadaran emosional membantu kita mengetahui apa yang kita butuhkan dan inginkan (atau tidak inginkan!). Ini membantu kita membangun hubungan yang lebih baik. Itu karena menyadari emosi kita dapat membantu kita membicarakan perasaan dengan lebih jelas, menghindari atau menyelesaikan konflik dengan lebih baik, dan melewati perasaan sulit dengan lebih mudah.

Mengontrol Emosi Anda

  1. Tetap tenang.
  2. Berlatihlah menggunakan komunikasi yang baik.
  3. Belajarlah untuk membuat saran yang membangun.
  4. Berpikirlah sebelum Anda berbicara atau bertindak.
  5. Tuliskan emosi Anda.

Bagaimana Anda mengontrol emosi Anda?

Berikut adalah beberapa petunjuk untuk Anda mulai.

  1. Lihatlah dampak dari emosi Anda. Emosi yang intens tidak semuanya buruk.
  2. Bertujuan untuk regulasi, bukan represi.
  3. Identifikasi apa yang Anda rasakan.
  4. Terima emosi Anda — semuanya.
  5. Buat jurnal suasana hati.
  6. Ambil napas dalam-dalam.
  7. Tahu kapan harus mengekspresikan diri.
  8. Beri diri Anda ruang.

Related Posts