Mengapa DSM-5 diubah dari sistem kategorikal ke sistem dimensi?

Mengapa DSM-5 diubah dari sistem kategorikal ke sistem dimensi?

Untuk memastikan DSM-5 tidak terlalu mengganggu praktik klinis, ukuran spektrumnya kompatibel dengan definisi kategoris. Edisi baru ini menggabungkan yang terbaik dari pendekatan kategoris dan dimensional untuk memberikan panduan yang lebih baik kepada dokter dan, sebagai konsekuensinya, perawatan yang lebih baik untuk pasien.

Manakah dari berikut ini yang merupakan masalah dengan edisi awal Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders DSM )?

Masalah utama dengan edisi DSM sebelumnya adalah keandalan kategori diagnostik. Hal ini mengacu pada kemampuan dokter yang berbeda di daerah yang berbeda memberikan orang yang sama diagnosis psikiatri yang sama sebagai akibat dari penggunaan DSM.

Metode DSM-5 untuk mendiagnosis gangguan kepribadian disebut pendekatan kategoris. Namun, metode alternatif, yang disebut pendekatan dimensi, juga disajikan dalam DSM-5 untuk pertimbangan dan penelitian masa depan.

Bagaimana DSM didiagnosis?

Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM) adalah buku pegangan yang digunakan oleh para profesional perawatan kesehatan di Amerika Serikat dan sebagian besar dunia sebagai panduan otoritatif untuk diagnosis gangguan mental. DSM berisi deskripsi, gejala, dan kriteria lain untuk mendiagnosis gangguan jiwa.

Apakah DSM dapat diandalkan dan valid?

Semua peserta diberikan ukuran standar kriteria diagnostik. DSM-5 menghasilkan reliabilitas, validitas, dan akurasi klasifikasi yang memuaskan.

Seberapa andal DSM 5 dalam mendiagnosis penyakit mental?

Sebagian besar studi reliabilitas medis, termasuk studi reliabilitas DSM sebelumnya, didasarkan pada reliabilitas antar penilai: dua dokter independen melihat, misalnya, sinar-X atau wawancara yang sama. Sementara seseorang kadang-kadang melihat nilai kappa antar penilai antara 0,6 dan 0,8, kisaran yang lebih umum adalah antara 0,4 dan 0,6 (4, 5).

Apa dua sumber utama ketidakandalan dalam diagnosis?

Isi: Dua sumber utama kesalahan pengukuran: bias sistematis dan kesalahan acak, dibahas. Tiga jenis utama evaluasi reliabilitas kemudian diilustrasikan: tes-tes ulang; reliabilitas intra-penilai dan antar-penilai, dan hubungan antara reliabilitas dan validitas dijelaskan.

Related Posts