Jenis pembelajaran

Jenis pembelajaran

Belajar adalah salah satu karakteristik paling penting dari manusia, karena itu adalah makhluk hidup di mana fakta ini terjadi dengan cara yang lebih kompleks. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa belajar adalah perolehan atau modifikasi kemampuan, pengetahuan, keterampilan, perilaku, nilai atau aspek lainnya yang berdampak pada aspek epistemologis manusia. Ini berarti bahwa belajar didasarkan pada bagaimana dan apa yang kita ketahui sepanjang hidup kita. Dengan demikian, belajar adalah hasil dari pengalaman, pengajaran, studi, pengamatan, penalaran, dan enkulturasi. Belajar pada umumnya berkaitan dengan proses pendidikan dan pengembangan pribadi, oleh karena itu belajar merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan seseorang.
Belajar juga terkait dengan penggunaan otak dan kapasitas kognitif manusia. Itulah sebabnya bagian mendasar dari proses belajar adalah berbagai teknik yang digunakan seseorang untuk mengembangkan keterampilan ini. Demikian pula, dalam kasus orang dengan cedera otak atau situasi cacat intelektual, teknik pembelajaran khusus juga diusulkan. Dengan demikian, berbagai jenis pembelajaran ditentukan terutama oleh teknik yang digunakan atau cara pengetahuan ditransmisikan.

Jenis pembelajaran:

  • Pembelajaran hafalan atau berulang: seperti namanya, jenis pembelajaran ini didasarkan pada menghafal dan pengulangan, sehingga menjadi proses mekanis di mana subjek adalah reseptor pasif sederhana. Ini adalah teknik yang sangat dipertanyakan dan, dalam arti tertentu, teknik usang yang tidak lagi digunakan di banyak tempat. Dalam hal ini, orang tersebut tidak menghasilkan hubungan antara pengetahuan dan lingkungan atau realitasnya, sehingga hanya berfungsi sebagai pengulang informasi tertentu.
  • Pembelajaran reseptif: dalam hal ini individu menerima jenis informasi tertentu, yang hanya dia pahami atau pahami tanpa harus menghubungkannya dengan sesuatu atau mempraktikkannya. Demikian pula, jenis pembelajaran ini tidak mendorong tindakan langsung oleh subjek, karena ia tidak menemukan sesuatu yang baru. Dalam arti tertentu, jenis pembelajaran ini sangat mirip dengan pembelajaran hafalan, karena pada kedua mata pelajaran tersebut merupakan makhluk pasif yang hanya menerima informasi yang harus direproduksi pada waktu tertentu.
  • Belajar dengan penemuan: jenis pembelajaran ini, seperti namanya, mendorong partisipasi subjek yang tahu, yang harus membangun hubungan dan kesamaan antara apa yang dia pelajari dan dunia yang mengelilinginya menurut kerangka atau pola kognitif. Dalam hal ini, subjek menemukan pengetahuannya sendiri, terutama melalui eksperimen. Jelas, dalam jenis pembelajaran ini subjek adalah makhluk aktif yang menghasilkan informasi dan menentukan proses pembelajaran untuk dirinya sendiri.
  • Pembelajaran bermakna: dalam jenis pembelajaran ini, subjek menghubungkan pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya dengan pola atau kerangka kognitif baru yang disarankan kepada mereka. Dengan cara ini orang tersebut mengembangkan keterampilan khusus dan juga makhluk yang aktif. Jenis pembelajaran ini banyak digunakan pada anak kecil atau dalam proses pembelajaran tertentu yang memerlukan pengembangan keterampilan khusus.
  • Pembelajaran pemeliharaan: dalam hal ini individu memperoleh pengetahuan yang berfungsi sebagai pola perilaku. Artinya pembelajaran berfungsi untuk membentuk pola-pola pengetahuan yang harus diulang-ulang sesuai dengan situasi tertentu. Oleh karena itu, ini merupakan sarana untuk menetapkan aturan dan disiplin.
  • Pembelajaran inovatif: seperti namanya, jenis pembelajaran ini didasarkan pada penerimaan bentuk-bentuk pengetahuan baru, sehingga mengganggu nilai-nilai yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, subjek juga merupakan makhluk aktif yang menghasilkan kerangka kognitifnya sendiri.
  • Pembelajaran visual: ini adalah jenis pembelajaran yang didasarkan pada penggunaan gambar atau materi visual yang membantu dalam perolehan semua jenis pengetahuan. Dengan cara ini, diharapkan subjek tidak hanya menjadi penerima informasi yang pasif, tetapi juga dapat membuat asosiasi dan menciptakan kerangka kognitif melalui penglihatan. Dalam jenis pembelajaran ini kita dapat menyebutkan tabel sinoptik atau peta mental.
  • Pembelajaran auditori: walaupun dapat dikatakan bahwa semua jenis pembelajaran adalah auditori, dalam kasus khusus ini mengacu pada penggunaan bahan bunyi yang memiliki karakteristik berbeda dari bahasa lisan. Oleh karena itu, pembelajaran auditori menghasilkan pengetahuan melalui penggunaan suara yang spesifik. Misalnya, lagu, cerita, atau dramatisasi digunakan untuk menyampaikan pengetahuan.

Related Posts