Klon adalah hewan pemuliaan unggul yang digunakan untuk menghasilkan keturunan yang lebih sehat. Kloning hewan menawarkan manfaat besar bagi konsumen, petani, dan spesies yang terancam punah: Kloning memungkinkan petani dan peternak mempercepat reproduksi ternak mereka yang paling produktif untuk menghasilkan makanan yang aman dan sehat dengan lebih baik.
Di sini, apa keuntungan dari kloning?
Kelebihan Kloning Manfaat kloning antara lain dapat membuat jaringan dan organ yang dapat digunakan dokter bila diperlukan untuk pembedahan pada aslinya. Jika laboratorium dapat mengkloning dan menumbuhkan hanya bagian-bagian yang diperlukan, ini akan menghilangkan masalah moral dan etika yang terkait dengan mengkloning seluruh orang.
Juga, apa itu kloning hewan? Kloning adalah proses kompleks yang memungkinkan seseorang secara tepat menyalin sifat-sifat genetik, atau warisan, dari hewan (donor). Spesies ternak yang berhasil dikloning oleh para ilmuwan adalah sapi, babi, domba, dan kambing. Para ilmuwan juga telah mengkloning tikus, tikus, kelinci, kucing, bagal, kuda, dan seekor anjing.
Dengan mengingat hal ini, apa kerugian dari kloning hewan?
Kerugian dari kloning hewan adalah bahwa penggunaan teknologi ini dalam waktu lama akan menciptakan hambatan genetik. Dengan semua hewan memiliki susunan genetik yang hampir sama, jika tidak identik, spesies tersebut akan berada pada peningkatan risiko kepunahan karena risiko perkawinan sedarah.
Apa contoh kloning?
Contoh klasik dari proses ini adalah ketika domba Dolly dikloning pada tahun 1996. Dolly diciptakan menggunakan sel somatik dari ibunya. Sel somatik adalah sel tubuh yang matang, seperti kulit, rambut, atau dalam hal ini ambing. Untuk mengkloning Dolly, para ilmuwan pertama-tama mengeluarkan nukleus dari sel somatik domba donor.