Anak -anak yang memiliki terlalu banyak mainan lebih mudah terganggu, dan tidak menikmati waktu bermain yang berkualitas, sebuah studi baru menunjukkan. Mereka menemukan bahwa anak-anak jauh lebih kreatif ketika mereka memiliki lebih sedikit mainan untuk dimainkan.
Demikian pula, orang bertanya, apakah terlalu banyak mainan dapat menyebabkan masalah?
Para ahli sepakat bahwa sindrom mainan terlalu banyak bukan hanya tentang estetika tatanan domestik. Ini dapat memiliki efek negatif pada perkembangan jiwa anak-anak. Untuk balita dan anak-anak prasekolah, mainan yang berlebihan bisa sangat mengganggu dan mengganggu. “Mereka mengambil satu mainan , menjatuhkannya, dan melanjutkan.
Juga Tahu, apa yang Anda lakukan ketika anak Anda memiliki terlalu banyak mainan? Terlalu Banyak Mainan! – 5 Langkah Mengatasi Toy Overload
- Singkirkan “Mainan Sibuk” Pertama-tama, hilangkan mainan yang sibuk.
- Meneruskan Kontrasepsi.
- Berikan Barang untuk Anak yang Lebih Kecil Ada beberapa mainan yang disukai bayi kecil, tetapi balita tidak akan terlalu memperhatikannya.
- Hilangkan Duplikat.
- Perlihatkan Barang Bagus.
- Putar Untuk Variasi.
Di sini, apakah mainan baik untuk balita?
Mainan lebih dari sekadar kesenangan dan permainan untuk anak- anak . Kebanyakan mainan memberikan setidaknya beberapa kesempatan bagi anak-anak untuk belajar. Saat mereka tumbuh, bayi dapat menggunakan mainan untuk mengeksplorasi keabadian objek dan hubungan sebab akibat. Mereka juga membutuhkan benda-benda seperti balok untuk membantu mereka membangun keterampilan motorik dan koordinasi tangan-mata.
Berapa banyak mainan yang benar-benar dibutuhkan balita?
Cobalah aturan 20 mainan Anda mungkin pernah mendengar tentang aturan 20 mainan . Ini cukup mudah – Anda meminta anak Anda untuk memilih 20 mainan , yang membuatnya lebih menghargai dan menghargai mainannya , mengurangi kekacauan, dan mudah-mudahan, meningkatkan kreativitasnya. Aturan 20 mainan bukan tentang membuat Anda berdua sengsara.