Juga telah dilaporkan bahwa meskipun keterampilan dasar berpikir kritis diajarkan kepada mahasiswa keperawatan , mereka tidak dapat menerapkannya dalam memecahkan masalah yang biasa mereka hadapi, dan ini dapat dianggap sebagai tanda kegagalan dalam sistem pendidikan keperawatan ( 32).
Demikian juga, bagaimana berpikir kritis digunakan dalam keperawatan?
Sederhananya, berpikir kritis dalam keperawatan adalah tujuan, proses logis yang menghasilkan hasil pasien yang kuat. Perawat yang berpikiran terbuka dapat mempelajari pelajaran berharga dari kemampuan berpikir kritis orang lain dan akan mampu mempraktikkannya untuk kebaikan pasien mereka. Berpikir kritis adalah self-guided dan self-discipline.
Demikian juga, apa 5 keterampilan berpikir kritis? Keterampilan berpikir kritis kunci adalah: analisis, interpretasi, inferensi, penjelasan, pengaturan diri, keterbukaan pikiran, dan pemecahan masalah.
Juga, bagaimana perawat mengembangkan keterampilan berpikir kritis?
Untuk lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis di luar area klinis, manajer perawat dapat mengadopsi kebiasaan berikut:
- Tangguhkan penilaian, dan tunjukkan keterbukaan pikiran untuk departemen lain dan pandangan lain.
- Ketika dihadapkan pada suatu masalah atau situasi, carilah kebenaran dengan secara aktif menyelidiki suatu masalah atau situasi.
Bagaimana perawat mengajarkan berpikir kritis?
Ini termasuk: Mempromosikan interaksi di antara siswa saat mereka belajar. Belajar dalam pengaturan kelompok sering membantu setiap anggota mencapai lebih banyak. Ajukan pertanyaan terbuka yang tidak mengasumsikan “satu jawaban yang benar”. Berpikir kritis sering dicontohkan paling baik ketika masalahnya secara inheren tidak jelas dan tidak memiliki jawaban yang “benar”.