Karena rotor dan tutup distributor dapat rusak seiring waktu karena terletak di lingkungan yang keras, penting untuk mengetahui gejala yang akan ditimbulkan bagian ini sebelum benar-benar rusak. Tanda-tanda Anda perlu mengganti rotor dan tutup distributor Anda meliputi: Lampu Periksa Engine menyala.
Selain itu, apa saja gejala dari distributor rotor yang rusak?
Biasanya rotor dan tutup distributor yang rusak akan menghasilkan beberapa gejala yang mengingatkan pengemudi bahwa servis mungkin diperlukan.
- Mesin salah tembak. Misfire mesin dapat terjadi karena beberapa alasan.
- Mobil tidak menyala.
- Lampu Periksa Mesin menyala.
- Suara mesin yang berlebihan atau tidak biasa.
Kedua, kapan rotor distributor harus diganti? Mengganti tutup distributor dan rotor pada saat yang sama harus diselesaikan setiap 50.000 mil, terlepas dari apakah rusak atau tidak. Jika kendaraan Anda tidak menempuh banyak mil setiap tahun, ada baiknya juga untuk menggantinya setiap tiga tahun.
Jadi, apa yang terjadi ketika distributor rusak?
Karena mesin membutuhkan percikan itu untuk bekerja, distributor yang buruk dapat menyebabkan mobil Anda mogok saat idle. 4. Mesin Anda mengalami misfire: Jika distributor tidak memberikan cukup cairan ke busi, hal itu dapat menyebabkan mesin Anda macet, yang biasanya terasa seperti mesin tersandung.
Berapa lama tutup distributor dan rotor bertahan?
Dalam hal titik kontak, direkomendasikan agar diganti sesering setahun sekali. Tutup distributor , rotor dan busi bisa membuatnya lebih lama, dan sering diganti pada penyetelan 30.000 mil (48.280 kilometer).