Pewarisan sifat adalah proses di mana karakteristik atau sifat tertentu diturunkan dari generasi ke generasi melalui materi genetik. Proses ini merupakan dasar dari ilmu genetika dan menjelaskan bagaimana sifat-sifat fisik, fisiologis, dan perilaku diwariskan dari orang tua kepada keturunannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang pewarisan sifat, termasuk definisi, mekanisme pewarisan, jenis-jenis pewarisan, serta contoh-contoh yang relevan dalam biologi.

1. Definisi Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat adalah proses di mana informasi genetik yang terdapat dalam DNA ditransfer dari orang tua kepada anak-anak mereka. Sifat-sifat ini dapat berupa karakteristik fisik seperti warna mata, tinggi badan, atau bentuk daun pada tumbuhan, serta sifat-sifat yang lebih kompleks seperti kecenderungan terhadap penyakit atau perilaku tertentu.

Contoh Definisi

Sebagai contoh, jika seorang anak mewarisi warna mata biru dari ibunya dan rambut cokelat dari ayahnya, maka pewarisan sifat ini menunjukkan bagaimana karakteristik fisik diturunkan dari orang tua kepada anak.

2. Mekanisme Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat terjadi melalui mekanisme yang melibatkan gen, kromosom, dan DNA. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam mekanisme pewarisan sifat:

A. Gen dan Kromosom

Gen adalah unit dasar pewarisan sifat yang terletak pada kromosom. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari DNA dan protein, yang membawa informasi genetik. Setiap individu memiliki dua salinan dari setiap gen, satu dari ibu dan satu dari ayah.

Contoh Gen dan Kromosom

Sebagai contoh, manusia memiliki 23 pasang kromosom, di mana satu pasang berasal dari ibu dan satu pasang dari ayah. Gen yang mengatur warna mata terletak pada kromosom tertentu, dan variasi gen ini dapat menghasilkan warna mata yang berbeda.

B. DNA

DNA (asam deoksiribonukleat) adalah molekul yang menyimpan informasi genetik. Struktur DNA terdiri dari dua untai yang membentuk heliks ganda, dan urutan basa nitrogen dalam DNA menentukan sifat-sifat yang diwariskan.

Contoh DNA

Sebagai contoh, urutan basa dalam gen yang mengatur produksi melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata) akan mempengaruhi warna mata seseorang. Jika gen tersebut mengkodekan produksi melanin yang tinggi, individu tersebut mungkin memiliki warna mata yang lebih gelap.

3. Jenis-jenis Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pola pewarisan genetik. Berikut adalah beberapa jenis pewarisan sifat yang umum:

A. Pewarisan Sifat Dominan dan Resesif

  1. Sifat Dominan: Sifat yang akan muncul pada individu meskipun hanya satu salinan gen dominan yang ada. Sifat ini akan menutupi efek dari gen resesif.

    Contoh Sifat Dominan

    Sebagai contoh, gen untuk warna mata cokelat (B) adalah dominan terhadap gen untuk warna mata biru (b). Jika seorang individu memiliki genotipe Bb (satu gen cokelat dan satu gen biru), maka warna mata yang muncul adalah cokelat.

  2. Sifat Resesif: Sifat yang hanya akan muncul jika individu memiliki dua salinan gen resesif. Jika hanya ada satu salinan gen resesif, sifat ini tidak akan terlihat.

    Contoh Sifat Resesif

    Sebagai contoh, untuk memiliki warna mata biru, individu harus memiliki genotipe bb (dua gen biru). Jika individu tersebut memiliki genotipe Bb, maka warna mata yang muncul adalah cokelat.

B. Pewarisan Sifat Intermediat

Pewarisan sifat intermediat terjadi ketika kedua alel (varian gen) dari gen yang sama berkontribusi secara setara terhadap fenotipe (penampilan fisik) individu. Dalam hal ini, tidak ada alel yang dominan atau resesif.

Contoh Pewarisan Sifat Intermediat

Sebagai contoh, pada tanaman bunga snapdragon, jika satu tanaman memiliki bunga merah (RR) dan tanaman lainnya memiliki bunga putih (rr), maka keturunan dari persilangan ini (Rr) akan memiliki bunga berwarna pink. Ini menunjukkan bahwa kedua alel berkontribusi pada warna bunga.

C. Pewarisan Sifat Kodominan

Pewarisan sifat kodominan terjadi ketika kedua alel dari gen yang sama diekspresikan secara bersamaan dalam fenotipe individu. Dalam hal ini, kedua sifat dapat terlihat secara bersamaan.

Contoh Pewarisan Sifat Kodominan

Sebagai contoh, pada golongan darah manusia, alel A dan alel B adalah kodominan. Jika seseorang mewarisi alel A dari satu orang tua dan alel B dari orang tua lainnya, individu tersebut akan memiliki golongan darah AB, yang menunjukkan bahwa kedua alel diekspresikan secara bersamaan.

4. Contoh Pewarisan Sifat dalam Biologi

Pewarisan sifat dapat dilihat dalam berbagai konteks, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Berikut adalah beberapa contoh pewarisan sifat dalam biologi:

A. Pewarisan Sifat pada Manusia

Pada manusia, banyak sifat yang diwariskan, termasuk warna mata, warna rambut, dan tinggi badan. Misalnya, jika seorang anak mewarisi gen untuk tinggi badan dari kedua orang tuanya yang tinggi, kemungkinan besar anak tersebut juga akan memiliki tinggi badan yang di atas rata-rata.

Contoh Pewarisan Sifat pada Manusia

Sebagai contoh, jika seorang ibu memiliki golongan darah A (genotipe AA atau AO) dan ayah memiliki golongan darah B (genotipe BB atau BO), maka anak mereka dapat memiliki golongan darah A, B, AB, atau O, tergantung pada kombinasi alel yang diwariskan.

B. Pewarisan Sifat pada Tumbuhan

Pewarisan sifat pada tumbuhan juga dapat diamati melalui berbagai karakteristik, seperti warna bunga, bentuk daun, dan ketahanan terhadap penyakit. Gregor Mendel, yang dikenal sebagai “bapak genetika,” melakukan eksperimen dengan tanaman kacang polong untuk memahami pola pewarisan sifat.

Contoh Pewarisan Sifat pada Tumbuhan

Sebagai contoh, dalam eksperimen Mendel, dia menemukan bahwa jika dia menyilangkan tanaman kacang polong dengan bunga ungu (dominant) dan bunga putih (resesif), keturunan pertama (F1) semuanya memiliki bunga ungu. Namun, ketika F1 disilangkan, keturunan kedua (F2) menunjukkan rasio 3:1, di mana tiga tanaman memiliki bunga ungu dan satu tanaman memiliki bunga putih.

C. Pewarisan Sifat pada Hewan

Pewarisan sifat pada hewan juga dapat dilihat dalam berbagai karakteristik, seperti warna bulu, pola, dan perilaku. Misalnya, pada anjing, gen yang mengatur warna bulu dapat diwariskan dari orang tua ke anak.

Contoh Pewarisan Sifat pada Hewan

Sebagai contoh, jika seekor anjing memiliki bulu cokelat (gen dominan) dan pasangannya memiliki bulu putih (gen resesif), anak-anak mereka mungkin memiliki bulu cokelat jika mereka mewarisi gen dominan dari orang tua. Namun, jika kedua orang tua memiliki genotipe heterozigot (Bb), ada kemungkinan 25% bahwa anak-anak mereka akan memiliki bulu putih (bb).

5. Kesimpulan

Pewarisan sifat adalah proses yang kompleks dan menarik yang menjelaskan bagaimana karakteristik dan sifat-sifat diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan memahami mekanisme pewarisan, jenis-jenis pewarisan, dan contoh-contoh dalam biologi, kita dapat lebih menghargai keragaman genetik dan bagaimana faktor-faktor genetik mempengaruhi kehidupan kita. Pengetahuan tentang pewarisan sifat juga memiliki implikasi penting dalam bidang kedokteran, pertanian, dan bioteknologi, di mana pemahaman tentang genetika dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan, hasil pertanian, dan inovasi teknologi.

Modul Ajar Biologi: Pewarisan Sifat

Kelas: XII Durasi: 135 menit (3 Jam Pelajaran) Kurikulum: Merdeka Pertemuan: 1 kali A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu: Menjelaskan konsep dasar…