Realisme sastra adalah sebuah aliran dalam dunia sastra yang berfokus pada penggambaran kehidupan sehari-hari secara akurat dan objektif. Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap romantisisme yang cenderung idealis dan emosional. Dalam artikel ini, kita akan membahas asal-usul, ciri-ciri, dan pengaruh realisme sastra dalam perkembangan kesusastraan.
Dalam beberapa manifestasi seni ada kecenderungan untuk merepresentasikan realitas apa adanya. Dalam penciptaan sastra, realisme sebagai suatu aliran mencapai ekspresi maksimalnya pada paruh kedua abad ke-19 di Eropa dan pada akhir abad ke-19 di Amerika Latin. Sastra realistik merupakan reaksi terhadap romantisme tahap sebelumnya. Di Perancislah istilah réalisme pertama kali diciptakan untuk merujuk pada gerakan sastra baru. Gaya realistis novel abad ke-19 mempunyai beberapa preseden, seperti novel picaresque Spanyol atau kronik abad pertengahan.
Di antara mahakarya gerakan ini kita dapat menyoroti yang berikut: “The Human Comedy” oleh Balzac, “Hard Times” oleh Dickens” dan “Fortunata and Jacinta” oleh Galdós. Di Amerika Latin arus ini menghadirkan beberapa manifestasi penting, seperti novel gaucho, novel “Arithmética en el amor” oleh Alberto Blest dari Chili atau drama Florencio Sánchez dari Uruguay.
Asal-Usul Realisme Sastra
Realisme sastra berkembang pada pertengahan abad ke-19, terutama di Eropa. Aliran ini muncul sebagai respons terhadap perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi akibat Revolusi Industri. Para penulis realis berusaha menggambarkan kehidupan masyarakat dengan cara yang lebih nyata dan jujur, tanpa embel-embel idealisasi atau dramatisasi.
Genre yang dominan adalah narasi dan, pada tingkat lebih rendah, teater. Bahasa yang digunakan langsung sangat dekat dengan kenyataan sehari-hari. Dalam pengertian ini, karakter mengekspresikan diri mereka dengan jargon populer.
Cerita-cerita tersebut menceritakan kisah-kisah dari kelas yang paling rendah hati dan kurang beruntung dan di balik cerita-cerita ini terdapat maksud yang jelas untuk kecaman sosial. Tokoh-tokoh dalam novel ini adalah laki-laki dan perempuan biasa. Pembaca novel realistik mudah mengidentifikasikan diri dengan tokoh sastra.
Novelis menghindari deskripsi yang fantastis, eksotik, atau liris. Cerita diceritakan di mana individu dikondisikan oleh aturan sosial dan keadaan ekonomi.
Argumen yang masuk akal, penjelasan rinci, dan preferensi terhadap narator mahatahu adalah karakteristik utamanya yang lain.
Setiap ciptaan sastra muncul pada momen sejarah tertentu. Tren ini dapat dipahami dari dua sumbu sejarah dan ideologi. Pertama, munculnya cita-cita sosialis revolusioner yang mengecam situasi kesengsaraan proletariat Eropa. Kedua, gagasan Darwin tentang asal usul manusia memberikan kerangka acuan baru bagi para intelektual abad ke-19.
Harus diingat bahwa gagasan adaptasi terhadap lingkungan pendekatan Darwin sangat valid untuk menjelaskan perjuangan kelangsungan hidup kelas-kelas yang paling dirugikan dalam masyarakat.
Ciri-Ciri Realisme Sastra
- Penggambaran Kehidupan Sehari-hari: Realisme sastra menekankan pada penggambaran kehidupan sehari-hari secara detail dan akurat. Penulis realis berusaha menangkap realitas sosial dan budaya masyarakat pada zamannya.
- Karakter yang Kompleks: Tokoh-tokoh dalam karya sastra realis biasanya digambarkan dengan karakter yang kompleks dan multidimensi. Mereka memiliki kelebihan dan kekurangan, serta menghadapi konflik internal dan eksternal yang realistis.
- Bahasa yang Sederhana dan Jelas: Penulis realis cenderung menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas, tanpa hiasan atau gaya bahasa yang berlebihan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan cerita dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca.
- Tema Sosial dan Politik: Karya sastra realis sering kali mengangkat tema-tema sosial dan politik, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perjuangan kelas. Penulis realis berusaha mengkritik kondisi sosial yang ada dan mendorong perubahan.
Pengaruh Realisme Sastra
Realisme sastra memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan kesusastraan. Aliran ini membuka jalan bagi aliran-aliran sastra lainnya, seperti naturalisme dan realisme magis. Selain itu, realisme sastra juga mempengaruhi cara penulis menggambarkan karakter dan setting dalam karya mereka.
Tokoh-Tokoh Penting dalam Realisme Sastra
- Honoré de Balzac: Penulis Prancis ini dikenal dengan karya monumentalnya, La Comédie Humaine, yang menggambarkan kehidupan masyarakat Prancis pada awal abad ke-19.
- Charles Dickens: Penulis Inggris yang terkenal dengan novel-novelnya yang menggambarkan kehidupan masyarakat kelas bawah di London, seperti Oliver Twistdan David Copperfield.
- Leo Tolstoy: Penulis Rusia yang dikenal dengan novel-novelnya yang realistis, seperti War and Peacedan Anna Karenina, yang menggambarkan kehidupan masyarakat Rusia pada abad ke-19.
Kesimpulan
Realisme sastra adalah aliran yang berusaha menyajikan kehidupan apa adanya, tanpa idealisasi atau dramatisasi. Dengan fokus pada penggambaran kehidupan sehari-hari dan karakter yang kompleks, realisme sastra telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan kesusastraan dunia. Melalui karya-karya realis, pembaca diajak untuk merenungkan kondisi sosial dan budaya yang ada, serta memahami kompleksitas kehidupan manusia.
Referensi:
- Becker, G. (1963). Realism in Modern Literature. Frederick Ungar Publishing Co.
- Watt, I. (1957). The Rise of the Novel: Studies in Defoe, Richardson, and Fielding. University of California Press.
- Furst, L. R. (1992). Realism. Routledge.