Contoh Umum Eubacteria dalam Kehidupan Sehari-hari

Eubacteria, atau bakteri sejati, adalah kelompok bakteri yang hidup di berbagai lingkungan dan memiliki peran penting dalam kehidupan di bumi. Mereka termasuk dalam domain Bacteria dan memiliki struktur sel prokariotik, yang berarti tidak memiliki inti sel yang terbungkus membran.

Bakteri ini dapat ditemukan di tanah, air, udara, bahkan di dalam tubuh makhluk hidup. Beberapa eubacteria bermanfaat bagi manusia dan lingkungan, sementara yang lain dapat menyebabkan penyakit. Berikut adalah beberapa contoh umum eubacteria dan bagaimana mereka memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.

1. Escherichia coli (E. coli) – Bakteri dalam Sistem Pencernaan

Escherichia coli atau E. coli adalah salah satu eubacteria yang paling dikenal. Bakteri ini secara alami hidup dalam usus manusia dan hewan, di mana ia membantu proses pencernaan dan produksi vitamin K yang penting bagi tubuh.

Namun, tidak semua strain E. coli bersifat menguntungkan. Beberapa varian, seperti E. coli O157:H7, dapat menyebabkan infeksi serius yang mengakibatkan diare, kram perut, dan bahkan komplikasi berbahaya seperti gagal ginjal.

E. coli sering digunakan dalam penelitian bioteknologi karena mudah dikembangkan dan memiliki peran penting dalam rekayasa genetika.

2. Lactobacillus – Bakteri Probiotik yang Menguntungkan

Lactobacillus adalah jenis eubacteria yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Bakteri ini ditemukan dalam produk fermentasi seperti yogurt, keju, dan susu fermentasi lainnya.

Lactobacillus membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat di usus. Bakteri ini juga berperan dalam produksi asam laktat, yang membantu menjaga keseimbangan pH di usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, Lactobacillus sering digunakan dalam industri makanan sebagai probiotik yang membantu mengatasi gangguan pencernaan seperti diare dan sindrom iritasi usus.

3. Streptococcus – Bakteri yang Bisa Menguntungkan dan Merugikan

Streptococcus adalah kelompok eubacteria yang dapat ditemukan di berbagai tempat, mulai dari mulut manusia hingga lingkungan sekitar.

Beberapa spesies, seperti Streptococcus thermophilus, memiliki manfaat karena digunakan dalam pembuatan keju dan yogurt. Bakteri ini membantu fermentasi susu dan memberikan rasa khas pada produk susu fermentasi.

Namun, beberapa spesies Streptococcus lainnya bisa menyebabkan penyakit. Contohnya, Streptococcus pyogenes adalah penyebab infeksi tenggorokan seperti radang tenggorokan (strep throat) dan demam rematik jika tidak diobati dengan benar.

4. Clostridium botulinum – Bakteri Penghasil Racun Botulinum

Clostridium botulinum adalah contoh eubacteria yang berbahaya karena dapat menghasilkan racun botulinum, salah satu racun paling mematikan di dunia. Racun ini dapat menyebabkan botulisme, kondisi yang menyebabkan kelumpuhan otot dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

Namun, dalam dosis yang sangat kecil, racun botulinum juga digunakan dalam dunia medis dan kecantikan. Salah satu penggunaannya adalah dalam prosedur Botox, yang digunakan untuk menghilangkan kerutan di wajah dan mengobati beberapa gangguan otot.

Clostridium botulinum biasanya ditemukan di lingkungan tanah dan dapat berkembang dalam makanan yang disimpan dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen), seperti makanan kalengan yang tidak diproses dengan benar.

5. Bacillus subtilis – Bakteri yang Hidup di Tanah dan Digunakan dalam Industri

Bacillus subtilis adalah eubacteria yang sering ditemukan di tanah dan memiliki banyak aplikasi dalam dunia industri. Bakteri ini digunakan dalam pembuatan enzim yang digunakan dalam deterjen dan industri pangan.

Selain itu, Bacillus subtilis juga memiliki sifat probiotik yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan pada manusia dan hewan. Bakteri ini sering digunakan dalam suplemen pencernaan untuk memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus.

Kemampuan Bacillus subtilis dalam membentuk endospora juga membuatnya tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem, sehingga sering digunakan dalam penelitian mikrobiologi.

6. Salmonella – Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

Salmonella adalah jenis eubacteria yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Bakteri ini sering ditemukan dalam makanan yang terkontaminasi, seperti daging mentah, telur, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.

Infeksi Salmonella dapat menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan muntah. Dalam kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebar ke aliran darah dan menyebabkan komplikasi serius.

Untuk mencegah infeksi Salmonella, penting untuk memasak makanan dengan suhu yang cukup dan menjaga kebersihan saat menangani bahan makanan mentah.

7. Rhizobium – Bakteri yang Membantu Pertumbuhan Tanaman

Rhizobium adalah eubacteria yang hidup di akar tanaman legum seperti kacang-kacangan dan kedelai. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk mengikat nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman.

Nitrogen adalah unsur penting yang diperlukan tanaman untuk tumbuh, tetapi sebagian besar tanaman tidak bisa menyerap nitrogen langsung dari udara. Dengan adanya Rhizobium, tanaman dapat memperoleh nitrogen dalam bentuk yang lebih mudah diserap, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian.

Inilah alasan mengapa tanaman yang bersimbiosis dengan Rhizobium sering digunakan dalam praktik pertanian ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk nitrogen sintetis.

8. Mycobacterium tuberculosis – Penyebab Penyakit Tuberkulosis

Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab tuberkulosis (TBC), salah satu penyakit infeksi paling mematikan di dunia. Bakteri ini menyerang paru-paru dan dapat menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Infeksi TBC dapat menyebabkan gejala seperti batuk kronis, penurunan berat badan, demam, dan keringat malam. Penyakit ini bisa diobati dengan antibiotik, tetapi dalam beberapa kasus, Mycobacterium tuberculosis dapat mengembangkan resistansi terhadap obat, membuat pengobatan menjadi lebih sulit.

Program vaksinasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) telah banyak digunakan untuk membantu melindungi individu dari infeksi TBC.

9. Pseudomonas aeruginosa – Bakteri yang Resisten terhadap Antibiotik

Pseudomonas aeruginosa adalah jenis eubacteria yang sering ditemukan di lingkungan lembap seperti tanah, air, dan permukaan rumah sakit. Bakteri ini dikenal karena kemampuannya bertahan dalam kondisi yang tidak bersahabat dan resisten terhadap berbagai jenis antibiotik.

Infeksi Pseudomonas aeruginosa dapat menyebabkan berbagai penyakit, terutama pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah. Infeksi ini sering ditemukan pada pasien di rumah sakit, terutama mereka yang menggunakan alat bantu pernapasan atau kateter.

Karena resisten terhadap banyak antibiotik, infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini sering kali sulit diobati, sehingga menuntut pengembangan antibiotik yang lebih kuat.

Kesimpulan

Eubacteria memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari, baik yang bermanfaat maupun yang merugikan. Beberapa bakteri, seperti Lactobacillus dan Rhizobium, membantu meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah, sementara yang lain, seperti Salmonella dan Mycobacterium tuberculosis, dapat menyebabkan penyakit serius.

Dengan memahami berbagai contoh eubacteria dan dampaknya terhadap kehidupan kita, kita dapat lebih berhati-hati dalam menjaga kebersihan, menerapkan teknologi bioteknologi, serta memanfaatkan bakteri yang menguntungkan untuk keperluan medis, pertanian, dan industri.