Hambatan Ohmik dan Non Ohmik

Hambatan Ohmik dan Non Ohmik

Dalam dunia elektronika dan fisika, hambatan (resistansi) adalah sifat suatu material dalam rangkaian listrik yang menghambat aliran arus listrik. Hambatan ini dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: hambatan ohmik dan non-ohmik. Artikel ini akan membahas definisi, karakteristik, perbedaan, serta contoh dari kedua jenis hambatan tersebut.

Hambatan Ohmik

Hambatan ohmik adalah hambatan yang mematuhi Hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus yang mengalir melalui suatu konduktor berbanding lurus dengan tegangan yang diterapkan padanya dan berbanding terbalik dengan hambatan konduktor tersebut. Rumus matematis Hukum Ohm adalah:

\[ V = I \cdot R \]

Di mana:

  • \( V \) adalah tegangan dalam volt (V).
  • \( I \) adalah arus dalam ampere (A).
  • \( R \) adalah hambatan dalam ohm (Ξ©).

Karakteristik Hambatan Ohmik

  • Linearitas: Dalam hambatan ohmik, hubungan antara tegangan dan arus adalah linear. Artinya, jika tegangan dinaikkan, arus juga akan meningkat secara proporsional.
  • Hukum Ohm Berlaku: Hambatan ohmik selalu mematuhi Hukum Ohm di seluruh rentang tegangan dan arus yang diaplikasikan.
  • Contoh Bahan Ohmik: Logam seperti tembaga, aluminium, dan baja sering kali menunjukkan karakteristik ohmik.

Contoh Hambatan Ohmik

  • Resistor: Komponen dasar dalam rangkaian listrik yang dirancang untuk memiliki hambatan tertentu dan mematuhi Hukum Ohm.
  • Kabel Konduktor: Kabel listrik yang terbuat dari logam seperti tembaga atau aluminium yang digunakan dalam berbagai aplikasi listrik.

Hambatan Non-Ohmik

Hambatan non-ohmik adalah hambatan yang tidak mematuhi Hukum Ohm. Dalam hambatan non-ohmik, hubungan antara tegangan dan arus tidak linear, sehingga nilai hambatan dapat berubah tergantung pada tegangan atau arus yang diaplikasikan.

Karakteristik Hambatan Non-Ohmik

  • Non-Linearitas: Hubungan antara tegangan dan arus tidak linear. Tegangan yang meningkat tidak selalu menyebabkan peningkatan arus secara proporsional.
  • Hukum Ohm Tidak Berlaku: Hambatan non-ohmik tidak mematuhi Hukum Ohm di seluruh rentang tegangan dan arus yang diaplikasikan.
  • Contoh Bahan Non-Ohmik: Semikonduktor, dioda, dan beberapa jenis lampu menunjukkan karakteristik non-ohmik.

Contoh Hambatan Non-Ohmik

  • Dioda: Komponen elektronik yang memungkinkan arus mengalir hanya dalam satu arah. Dioda memiliki karakteristik non-linear dan tidak mematuhi Hukum Ohm.
  • Lampu Pijar: Lampu pijar memiliki hambatan yang berubah-ubah dengan perubahan suhu filamen. Pada suhu rendah, hambatannya lebih rendah, dan pada suhu tinggi, hambatannya meningkat.
  • Transistor: Komponen semikonduktor yang digunakan untuk memperkuat atau mengalihkan sinyal elektronik yang juga menunjukkan karakteristik non-linear.

Perbandingan Hambatan Ohmik dan Non-Ohmik

Karakteristik yang biasa dibandingkan dalam tabel ini meliputi:

Karakteristik Hambatan Ohmik Hambatan Non-Ohmik
Hubungan Arus dan Tegangan Linear Tidak linear
Rumus 𝑉=𝐼×𝑅 Tidak ada rumus sederhana
Contoh Resistor, kawat tembaga Dioda, lampu pijar
Kondisi Operasi Stabil Berubah dengan kondisi
Pengaruh Suhu Relatif konstan Signifikan (berubah)

Kesimpulan

Hambatan ohmik dan non-ohmik adalah dua kategori penting dalam analisis rangkaian listrik. Hambatan ohmik mematuhi Hukum Ohm dan menunjukkan hubungan linear antara tegangan dan arus, sedangkan hambatan non-ohmik tidak mematuhi Hukum Ohm dan menunjukkan hubungan non-linear. Memahami perbedaan antara kedua jenis hambatan ini adalah kunci dalam desain dan analisis rangkaian elektronik.

Referensi

1. Halliday, David, Robert Resnick, and Jearl Walker. “Fundamentals of Physics.” Wiley, 2013.

2. Serway, Raymond A., and John W. Jewett. “Physics for Scientists and Engineers.” Cengage Learning, 2018.

3. Hambley, Allan R. “Electrical Engineering: Principles and Applications.” Pearson, 2017.

4. Nilsson, James W., and Susan A. Riedel. “Electric Circuits.” Pearson, 2019.

FAQ

Apa yang Dimaksud dengan Hambatan Ohmik?

Hambatan Ohmik adalah jenis hambatan yang mematuhi Hukum Ohm, di mana hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi bersifat proporsional. Artinya, semakin besar tegangan yang diberikan pada hambatan Ohmik, maka arus yang mengalir juga akan bertambah secara proporsional sesuai dengan nilai resistansinya.

Apa yang Dimaksud dengan Hambatan Non-Ohmik?

Hambatan Non-Ohmik adalah jenis hambatan yang tidak mengikuti Hukum Ohm, di mana hubungan antara tegangan, arus, dan resistansi tidak bersifat proporsional. Hambatan Non-Ohmik dapat mengalami perubahan resistansi tergantung pada kondisi operasionalnya, seperti suhu atau tegangan yang diberikan.

Apa Contoh Hambatan Ohmik?

Contoh hambatan Ohmik adalah resistor karbon biasa yang memiliki karakteristik linier sesuai dengan Hukum Ohm. Resistor ini mengalami kenaikan arus yang proporsional dengan peningkatan tegangan yang diberikan padanya, sehingga dapat diklasifikasikan sebagai hambatan Ohmik.

Apa Contoh Hambatan Non-Ohmik?

Contoh hambatan Non-Ohmik adalah dioda atau lampu pijar. Dioda memiliki karakteristik non-linier di mana arus yang mengalir tidak selalu proporsional dengan tegangan yang diberikan. Begitu juga dengan lampu pijar yang resistansinya dapat berubah secara signifikan tergantung pada suhu filamen di dalamnya.

Bagaimana Cara Membedakan Hambatan Ohmik dan Non-Ohmik?

Untuk membedakan hambatan Ohmik dan Non-Ohmik, kita dapat melakukan pengukuran arus dan tegangan pada hambatan tersebut. Jika hubungan antara arus dan tegangan bersifat linear dan proporsional, maka hambatan tersebut dapat dikategorikan sebagai hambatan Ohmik. Namun, jika hubungan tersebut tidak linier, maka hambatan tersebut termasuk dalam kategori hambatan Non-Ohmik.

Apa Dampaknya Jika Menggunakan Hambatan Non-Ohmik dalam Rangkaian?

Menggunakan hambatan Non-Ohmik dalam rangkaian dapat memengaruhi kinerja keseluruhan rangkaian. Karakteristik non-linier dari hambatan tersebut dapat menyebabkan perubahan yang tidak terduga dalam arus dan tegangan, sehingga perlu diperhatikan dengan cermat dalam perancangan rangkaian elektronik untuk menghindari gangguan dan kerusakan pada perangkat lain dalam rangkaian.

  • Modul Ajar Fisika Kelas XII: Arus Listrik, Hambatan Ohmik, dan Hambatan Non-Ohmik