Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara dominasi tidak lengkap dan kodominansi, dua konsep penting dalam genetika yang berkaitan dengan pewarisan sifat. Tabel ini mencakup berbagai aspek seperti definisi, mekanisme, contoh, dan pengaruh terhadap fenotipe.
Aspek | Dominasi Tidak Lengkap | Kodominansi |
Definisi | Dominasi tidak lengkap adalah suatu kondisi di mana alel dominan tidak sepenuhnya menutupi efek alel resesif, sehingga individu heterozigot menunjukkan fenotipe yang merupakan campuran dari kedua alel. | Kodominansi adalah kondisi di mana kedua alel dalam genotipe heterozigot diekspresikan secara bersamaan dan independen, menghasilkan fenotipe yang menunjukkan karakteristik dari kedua alel. |
Mekanisme | – Dalam dominasi tidak lengkap, alel dominan dan resesif berinteraksi untuk menghasilkan fenotipe yang berbeda dari kedua alel. – Fenotipe heterozigot adalah campuran dari kedua fenotipe homozigot. |
– Dalam kodominansi, kedua alel berkontribusi secara setara terhadap fenotipe. – Fenotipe heterozigot menunjukkan karakteristik dari kedua alel tanpa mengubah satu sama lain. |
Contoh | – Pada bunga snapdragon (Antirrhinum majus), jika satu tanaman memiliki alel merah (RR) dan yang lainnya memiliki alel putih (WW), maka tanaman heterozigot (RW) akan memiliki bunga berwarna merah muda. | – Pada golongan darah manusia, individu dengan genotipe IAIB memiliki golongan darah AB, yang menunjukkan ekspresi dari kedua alel A dan B secara bersamaan. |
Fenotipe Heterozigot | – Fenotipe heterozigot adalah campuran dari kedua fenotipe homozigot. – Contoh: RW (merah muda) berbeda dari RR (merah) dan WW (putih). |
– Fenotipe heterozigot menunjukkan karakteristik dari kedua alel tanpa campuran. – Contoh: IAIB (golongan darah AB) menunjukkan kedua antigen A dan B. |
Pengaruh terhadap Pewarisan Sifat | – Dominasi tidak lengkap dapat menghasilkan variasi fenotipe yang lebih besar dalam populasi. – Dapat mempengaruhi seleksi alam dan adaptasi. |
– Kodominansi juga menghasilkan variasi fenotipe, tetapi dengan cara yang berbeda, di mana kedua alel diekspresikan secara bersamaan. – Dapat mempengaruhi interaksi genetik dan pewarisan sifat. |
Contoh Lain | – Pada tanaman jagung, alel untuk warna biji kuning (Y) dan hijau (y) dapat menghasilkan biji berwarna kuning-hijau pada heterozigot (Yy). | – Pada hewan, seperti kucing, gen untuk warna bulu hitam (B) dan putih (W) dapat menghasilkan kucing dengan bulu bercak hitam dan putih (BW). |
Relevansi dalam Genetika | – Dominasi tidak lengkap menunjukkan bahwa interaksi genetik dapat menghasilkan fenotipe yang lebih kompleks. | – Kodominansi menunjukkan bahwa gen dapat berfungsi secara independen dan bersamaan, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pewarisan sifat. |
Pentingnya dalam Penelitian | – Memahami dominasi tidak lengkap penting dalam pemuliaan tanaman dan hewan untuk menghasilkan varietas baru. | – Memahami kodominansi penting dalam studi genetik manusia dan pengembangan terapi gen. |
Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara dominasi tidak lengkap dan kodominansi. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih baik dalam mempelajari mekanisme pewarisan sifat dan bagaimana gen berinteraksi untuk menghasilkan fenotipe yang beragam. Keduanya merupakan konsep penting dalam genetika yang membantu menjelaskan variasi dalam sifat-sifat yang diwariskan.