Perbedaan Antara Logam Dan Non Logam

Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara logam dan non-logam, yang mencakup berbagai aspek seperti definisi, sifat fisik, sifat kimia, konduktivitas, penggunaan, dan contoh. Tabel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua kategori unsur ini dalam konteks kimia dan material.

Aspek Logam Non-Logam
Definisi – Logam adalah unsur kimia yang umumnya memiliki sifat konduktif yang baik, bersifat ductile, dan malleable.
– Logam biasanya terletak di sebelah kiri dan tengah tabel periodik.
– Non-logam adalah unsur kimia yang tidak memiliki sifat logam dan biasanya memiliki konduktivitas yang rendah.
– Non-logam terletak di sebelah kanan tabel periodik.
Sifat Fisik – Logam umumnya memiliki kilau metalik, padat pada suhu kamar (kecuali merkuri), dan memiliki titik lebur dan titik didih yang tinggi.
– Logam cenderung keras dan berat.
– Non-logam dapat berupa gas, cair, atau padat pada suhu kamar.
– Non-logam biasanya tidak memiliki kilau metalik dan memiliki titik lebur dan titik didih yang lebih rendah dibandingkan logam.
Sifat Kimia – Logam cenderung kehilangan elektron dan membentuk ion positif (kation) dalam reaksi kimia.
– Logam dapat bereaksi dengan asam, menghasilkan gas hidrogen.
– Non-logam cenderung menerima elektron dan membentuk ion negatif (anion) atau berbagi elektron dalam ikatan kovalen.
– Non-logam dapat bereaksi dengan logam dan membentuk senyawa.
Konduktivitas – Logam adalah konduktor listrik dan panas yang baik, memungkinkan aliran listrik dan panas dengan mudah.
– Contoh logam yang baik dalam konduktivitas adalah tembaga dan aluminium.
– Non-logam umumnya adalah isolator listrik dan panas, meskipun ada beberapa pengecualian seperti grafit yang dapat menghantarkan listrik.
– Contoh non-logam yang baik dalam isolasi adalah sulfur dan fosfor.
Penggunaan – Logam digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk konstruksi, pembuatan alat, dan elektronik.
– Contoh penggunaan logam adalah baja untuk bangunan dan tembaga untuk kabel listrik.
– Non-logam digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk bahan baku untuk senyawa kimia, pembuatan plastik, dan sebagai bahan bakar.
– Contoh penggunaan non-logam adalah karbon dalam bentuk grafit untuk pensil dan belerang dalam pembuatan asam sulfat.
Contoh – Contoh logam:
1. Besi (Fe)
2. Tembaga (Cu)
3. Aluminium (Al)
4. Emas (Au)
5. Perak (Ag)
– Contoh non-logam:
1. Oksigen (O)
2. Karbon (C)
3. Nitrogen (N)
4. Sulfur (S)
5. Fosfor (P)

Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara logam dan non-logam. Memahami perbedaan ini penting dalam konteks kimia dan material, karena kedua kategori unsur ini memiliki karakteristik, sifat, dan aplikasi yang berbeda. Logam umumnya digunakan dalam konstruksi dan elektronik karena sifat konduktifnya, sementara non-logam memiliki peran penting dalam pembuatan senyawa kimia dan berbagai aplikasi lainnya. Keduanya merupakan komponen penting dalam berbagai aspek kehidupan dan teknologi.

 

  • Perbedaan Antara Mineral Logam dan Non Logam