Perbedaan Antara Protostom dan Deuterostom

Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara protostom dan deuterostom, dua kelompok besar dalam klasifikasi hewan berdasarkan perkembangan embrionik mereka. Tabel ini mencakup berbagai aspek seperti definisi, proses perkembangan, struktur tubuh, contoh, dan karakteristik lainnya.

Aspek Protostom Deuterostom
Definisi Protostom adalah kelompok hewan yang memiliki perkembangan embrionik di mana mulut terbentuk terlebih dahulu dari blastopore, sedangkan anus terbentuk kemudian. Deuterostom adalah kelompok hewan yang memiliki perkembangan embrionik di mana anus terbentuk terlebih dahulu dari blastopore, sedangkan mulut terbentuk kemudian.
Proses Perkembangan – Pada protostom, pembelahan sel bersifat spiral dan deterministik, di mana sel-sel memiliki takdir yang sudah ditentukan sejak awal.
– Blastula berkembang menjadi gastrula dengan mulut sebagai pembukaan pertama.
– Pada deuterostom, pembelahan sel bersifat radial dan indeterministik, di mana sel-sel dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel.
– Blastula berkembang menjadi gastrula dengan anus sebagai pembukaan pertama.
Contoh – Contoh protostom: Arthropoda (serangga, arachnida, krustasea), Mollusca (siput, kerang, cumi-cumi), dan Annelida (cacing segmen). – Contoh deuterostom: Chordata (hewan bertulang belakang seperti ikan, burung, mamalia) dan Echinodermata (bintang laut, teripang, dan landak laut).
Struktur Tubuh – Protostom umumnya memiliki simetri bilateral dan tubuh yang tersegmentasi pada beberapa kelompok.
– Sistem saraf biasanya terletak di bagian ventral (bawah) tubuh.
– Deuterostom juga umumnya memiliki simetri bilateral, tetapi beberapa kelompok seperti echinodermata menunjukkan simetri radial sebagai dewasa.
– Sistem saraf biasanya terletak di bagian dorsal (atas) tubuh.
Sistem Pencernaan – Protostom memiliki sistem pencernaan yang lebih sederhana dan sering kali memiliki mulut yang terhubung langsung ke usus. – Deuterostom memiliki sistem pencernaan yang lebih kompleks, dengan mulut dan anus yang terpisah, memungkinkan proses pencernaan yang lebih efisien.
Sistem Sirkulasi – Banyak protostom memiliki sistem sirkulasi terbuka (seperti pada arthropoda) atau sistem sirkulasi tertutup (seperti pada annelida). – Deuterostom umumnya memiliki sistem sirkulasi tertutup, terutama pada kelompok chordata, yang memungkinkan distribusi nutrisi dan oksigen yang lebih efisien.
Reproduksi – Reproduksi dapat terjadi secara seksual dan aseksual, tergantung pada spesies.
– Banyak protostom memiliki fertilisasi eksternal, terutama di lingkungan perairan.
– Reproduksi juga dapat terjadi secara seksual dan aseksual.
– Banyak deuterostom memiliki fertilisasi internal, terutama di kalangan mamalia dan burung.
Perkembangan Embrio – Protostom sering mengalami perkembangan larva yang berbeda dari bentuk dewasa, seperti larva trochophore pada mollusca dan annelida. – Deuterostom sering mengalami perkembangan larva yang mirip dengan bentuk dewasa, seperti larva bipinnaria pada echinodermata.

Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara protostom dan deuterostom. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai keragaman dalam dunia hewan dan proses perkembangan yang berbeda yang terjadi di antara kelompok-kelompok ini. Keduanya memiliki karakteristik unik yang membedakan mereka satu sama lain, serta kontribusi yang signifikan terhadap ekosistem dan evolusi kehidupan di bumi.