Perbedaan Antara Random Sampling Dan Non Random Sampling

Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara random sampling dan non-random sampling, dua metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian untuk mendapatkan data dari populasi. Tabel ini mencakup berbagai aspek seperti definisi, metode, kelebihan, kekurangan, dan contoh.

Aspek Random Sampling Non-Random Sampling
Definisi Random sampling adalah metode pengambilan sampel di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel. Non-random sampling adalah metode pengambilan sampel di mana anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih, dan pemilihan sampel dilakukan berdasarkan kriteria tertentu.
Metode – Metode pengambilan sampel acak dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
– Simple random sampling (pengambilan acak sederhana)
– Stratified random sampling (pengambilan acak terstratifikasi)
– Systematic random sampling (pengambilan acak sistematis)
– Metode pengambilan sampel non-acak dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
– Convenience sampling (pengambilan sampel berdasarkan kemudahan)
– Judgmental sampling (pengambilan sampel berdasarkan penilaian)
– Quota sampling (pengambilan sampel berdasarkan kuota)
Kelebihan – Menghasilkan sampel yang lebih representatif dari populasi, sehingga hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi.
– Mengurangi bias dalam pemilihan sampel, meningkatkan validitas dan reliabilitas data.
– Lebih cepat dan lebih mudah dilakukan, terutama dalam situasi di mana waktu dan sumber daya terbatas.
– Dapat digunakan untuk penelitian eksploratif atau ketika populasi sulit diakses.
Kekurangan – Memerlukan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mengatur dan melaksanakan pengambilan sampel acak.
– Dalam beberapa kasus, sulit untuk mendapatkan daftar lengkap dari populasi yang akan diambil sampelnya.
– Hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasi ke seluruh populasi karena potensi bias dalam pemilihan sampel.
– Meningkatkan risiko kesalahan sistematik dan mengurangi validitas data.
Contoh – Mengambil sampel 100 orang dari populasi 1000 orang dengan menggunakan nomor acak untuk memilih individu.
– Menggunakan stratified random sampling untuk memastikan bahwa proporsi kelompok tertentu (misalnya, berdasarkan usia atau jenis kelamin) terwakili dalam sampel.
– Mengambil sampel dari orang-orang yang mudah dijangkau, seperti teman atau kolega, tanpa mempertimbangkan representativitas populasi.
– Menggunakan judgmental sampling dengan memilih individu yang dianggap paling relevan untuk penelitian berdasarkan penilaian peneliti.

Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara random sampling dan non-random sampling. Dengan memahami perbedaan ini, peneliti dapat memilih metode pengambilan sampel yang paling sesuai untuk tujuan penelitian mereka, serta memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing metode. Keduanya memiliki peran penting dalam pengumpulan data dan analisis, serta dalam pengambilan keputusan berbasis bukti.

 

  • Fungsi-Fungsi Statistik Dasar di Microsoft Excel
  • Perbedaan Antara Uji Parametrik Dan Nonparametrik
  • Perbedaan Antara Pengambilan Sampel Stratifikasi dan Cluster