Perbedaan Antara Sel Mast dan Basofil

Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara sel mast (mast cell) dan basofil (basophil), yang mencakup berbagai aspek seperti definisi, fungsi, lokasi, morfologi, peran dalam sistem imun, dan keterlibatan dalam reaksi alergi. Tabel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kedua jenis sel ini dalam konteks biologi dan imunologi.

Aspek Sel Mast Basofil
Definisi – Sel mast adalah jenis sel imun yang berasal dari sel progenitor di sumsum tulang dan terlibat dalam respon imun, terutama dalam reaksi alergi dan inflamasi. – Basofil adalah jenis sel darah putih yang juga berasal dari sumsum tulang dan merupakan bagian dari sistem imun, berperan dalam reaksi alergi dan respon inflamasi.
Fungsi – Sel mast berfungsi untuk melepaskan mediator kimia seperti histamin, heparin, dan sitokin yang berperan dalam reaksi alergi dan inflamasi.
– Mereka juga terlibat dalam pertahanan terhadap parasit dan infeksi.
– Basofil berfungsi untuk melepaskan histamin dan mediator inflamasi lainnya, serta berperan dalam reaksi alergi dan respon terhadap infeksi parasit.
– Mereka juga terlibat dalam proses inflamasi dan pengaturan respon imun.
Lokasi – Sel mast ditemukan di jaringan ikat, terutama di sekitar pembuluh darah, kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan.
– Mereka dapat ditemukan di hampir semua jaringan tubuh.
– Basofil ditemukan dalam aliran darah dan dapat berpindah ke jaringan selama respon imun.
– Mereka merupakan sel yang paling jarang ditemukan dalam sirkulasi darah.
Morfologi – Sel mast memiliki sitoplasma yang kaya akan butiran (granula) yang mengandung histamin dan mediator inflamasi lainnya.
– Mereka memiliki inti yang bulat dan besar, serta ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan basofil.
– Basofil juga memiliki butiran dalam sitoplasma yang berwarna biru tua saat diwarnai dengan pewarna tertentu.
– Mereka memiliki inti yang berbentuk S atau bilobed dan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sel mast.
Peran dalam Sistem Imun – Sel mast berperan dalam respon imun adaptif dan bawaan, serta berfungsi sebagai sel penyaji antigen.
– Mereka berinteraksi dengan sel T dan sel B untuk memodulasi respon imun.
– Basofil berperan dalam respon imun bawaan dan berkontribusi pada pengaturan respon imun melalui pelepasan mediator inflamasi.
– Mereka juga dapat berinteraksi dengan sel-sel imun lainnya, meskipun perannya lebih terbatas dibandingkan dengan sel mast.
Keterlibatan dalam Reaksi Alergi – Sel mast sangat terlibat dalam reaksi alergi tipe segera, seperti anafilaksis, dengan melepaskan histamin dan mediator lainnya yang menyebabkan gejala alergi. – Basofil juga terlibat dalam reaksi alergi, tetapi peran mereka lebih kecil dibandingkan dengan sel mast.
– Mereka dapat berkontribusi pada reaksi alergi dengan melepaskan histamin dan mediator inflamasi lainnya.
Jumlah dalam Darah – Sel mast tidak ditemukan dalam jumlah signifikan dalam sirkulasi darah; mereka lebih banyak berada di jaringan. – Basofil merupakan sel yang paling jarang dalam sirkulasi darah, biasanya hanya sekitar 0,5-1% dari total sel darah putih.
Respon terhadap Antigen – Sel mast dapat berikatan dengan imunoglobulin E (IgE) pada permukaannya, yang memicu degranulasi dan pelepasan mediator saat terpapar antigen. – Basofil juga dapat berikatan dengan IgE, tetapi respons mereka terhadap antigen tidak sekuat sel mast.
– Mereka dapat berkontribusi pada reaksi alergi melalui pelepasan mediator.

Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara sel mast dan basofil. Memahami perbedaan ini penting dalam konteks biologi dan imunologi, karena kedua jenis sel ini memiliki peran yang berbeda dalam sistem imun dan reaksi alergi. Sel mast berfungsi sebagai mediator utama dalam reaksi alergi dan inflamasi, sementara basofil berperan sebagai sel yang lebih jarang tetapi tetap penting dalam respon imun. Keduanya berkontribusi pada pertahanan tubuh terhadap infeksi dan pengaturan respon imun.

 

  • Perbedaan Antara Sel Mast dan Eosinofil