Berikut adalah tabel yang merinci perbedaan antara sitokinesis pada tumbuhan dan hewan, dua proses penting dalam pembelahan sel yang terjadi setelah mitosis. Tabel ini mencakup berbagai aspek seperti definisi, mekanisme, struktur yang terlibat, dan hasil akhir dari proses sitokinesis.
Aspek | Sitokinesis Tumbuhan | Sitokinesis Hewan |
Definisi | Sitokinesis pada tumbuhan adalah proses pembagian sitoplasma yang terjadi setelah mitosis, menghasilkan dua sel anak yang terpisah dengan dinding sel baru. | Sitokinesis pada hewan adalah proses pembagian sitoplasma yang terjadi setelah mitosis, menghasilkan dua sel anak yang terpisah tanpa dinding sel. |
Mekanisme | – Proses sitokinesis dimulai dengan pembentukan struktur yang disebut “plate sel” di tengah sel. – Vesikel yang mengandung bahan dinding sel berkumpul di area tengah dan membentuk dinding sel baru. |
– Proses sitokinesis dimulai dengan pembentukan “furrow” atau lekukan di permukaan sel. – Lekukan ini semakin dalam hingga memisahkan dua sel anak. |
Struktur yang Terlibat | – Memerlukan vesikel yang mengandung pektin dan selulosa untuk membentuk dinding sel baru. – Plate sel terdiri dari bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun dinding sel. |
– Memerlukan mikrotubulus dan filamen aktin untuk membentuk cincin kontraktil yang membantu dalam pemisahan sel. – Cincin kontraktil terdiri dari protein aktin dan myosin. |
Hasil Akhir | – Menghasilkan dua sel anak yang terpisah dengan dinding sel yang baru terbentuk di antara mereka. – Dinding sel baru memberikan dukungan struktural dan membatasi sel. |
– Menghasilkan dua sel anak yang terpisah tanpa dinding sel, dengan membran plasma yang membungkus masing-masing sel. – Sel anak memiliki bentuk yang lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. |
Waktu Proses | – Proses sitokinesis pada tumbuhan cenderung lebih lambat dibandingkan dengan hewan karena pembentukan dinding sel baru. | – Proses sitokinesis pada hewan biasanya lebih cepat karena hanya melibatkan pemisahan membran plasma. |
Contoh Sel | – Contoh sel yang mengalami sitokinesis pada tumbuhan: sel parenkim, sel epidermis, dan sel meristem. | – Contoh sel yang mengalami sitokinesis pada hewan: sel otot, sel darah, dan sel epitel. |
Pengaruh Lingkungan | – Proses sitokinesis dapat dipengaruhi oleh ketersediaan air dan nutrisi, yang mempengaruhi pembentukan dinding sel. | – Proses sitokinesis dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti suhu dan pH, yang mempengaruhi aktivitas protein kontraktil. |
Tabel di atas memberikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai perbedaan antara sitokinesis pada tumbuhan dan hewan. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai mekanisme dasar yang mendasari pembelahan sel dan bagaimana proses ini berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan organisme. Keduanya memiliki karakteristik unik yang mencerminkan adaptasi masing-masing kelompok organisme terhadap lingkungan mereka.