Apa itu Logistik Hijau?

Logistik hijau, dalam pengartian sederhana merupakan bentuk logistik yang diperhitungkan ramah lingkungan dan seringkali ramah sosial selain fungsional secara ekonomi.

Pada awal 1980-an, beberapa perusahaan prihatin dengan pengembangan logistik hijau, dan minat terhadap konsep tersebut melonjak dengan meningkatnya kekhawatiran konsumen tentang bagaimana produk diproduksi dan dikirimkan pada awal abad ke-21.

Banyak perusahaan modern bangga dengan kebijakan dan praktik ramah lingkungan mereka, dan perusahaan yang tertarik untuk mengadopsi logistik hijau dapat memanfaatkan jasa konsultan logistik yang berspesialisasi dalam membantu perusahaan mengubah, mereformasi, dan merampingkan sistem logistik mereka yang ada.

Logistik melibatkan pergerakan produk dari setiap langkah antara bahan mentah dan konsumen akhir dari produk jadi.

Salah satu fokus utama logistik adalah memberikan produk yang akan memuaskan konsumen dengan biaya serendah mungkin, dan berbagai tindakan kreatif dapat digunakan untuk memangkas biaya dan mengurangi biaya keseluruhan.

Manajemen rantai pasokan, pergudangan, ritel, manufaktur, dan inspeksi keselamatan adalah bagian dari logistik.

Pengiriman produk bersama-sama, bukan dalam jumlah kecil, merupakan salah satu bentuk logistik ramah lingkungan.

Dalam hal logistik hijau, semua isu yang berkaitan dengan logistik reguler tetap berlaku, ditambah dengan faktor ramah lingkungan.

Kadang-kadang, membuat produk ramah lingkungan juga berperan dalam masalah ekonomi.

Misalnya, produsen minuman dapat mengurangi penggunaan plastik dengan membuat botol yang lebih tipis, sehingga mengurangi biaya pengiriman.

Dalam kasus lain, membuat produk ramah lingkungan mungkin lebih mahal, menyebabkan konflik dengan logistik tradisional.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

Logistics melibatkan pergerakan produk dari setiap langkah antara bahan mentah dan konsumen akhir dari produk jadi.

Masalah sosial juga dapat dipertimbangkan, karena konsumen terkadang mengkhawatirkan dampak sosial suatu produk.

Misalnya, jika perusahaan bunga potong menanam bunga secara organik tetapi membayar pekerjanya lebih rendah dan menolak untuk mengizinkan mereka berserikat, konsumen mungkin memboikot perusahaan tersebut meskipun proses pembuatannya “hijau”. Perusahaan dapat secara aktif mempromosikan kesejahteraan pekerja dan masyarakat untuk menekankan bahwa mereka percaya pada tanggung jawab masyarakat serta tanggung jawab lingkungan, sehingga produk mereka lebih menarik bagi konsumen.

Setiap tahap pembuatan dan pengiriman produk dapat memperoleh manfaat dari logistik ramah lingkungan, mulai dari mengembangkan metode yang lebih baik untuk mengekstraksi bahan mentah hingga mengurangi pengemasan pada produk saat siap untuk dikirim.

Konsumen terkadang bersedia membayar lebih untuk produk yang memiliki label yang menunjukkan bahwa perusahaan induk mempraktikkan tanggung jawab lingkungan dan sosial saat membuat produk, yang membuat logistik ramah lingkungan menarik dari sudut pandang bisnis dan juga etika.

Beberapa contoh logistik ramah lingkungan meliputi: mengirimkan produk bersama-sama, bukan dalam kelompok yang lebih kecil; menggunakan kendaraan bahan bakar alternatif untuk manufaktur dan pengiriman; mengurangi keseluruhan kemasan; memanfaatkan produk mentah yang dipanen secara berkelanjutan; membangun sarana produksi dan penyimpanan yang ramah lingkungan; dan mempromosikan program daur ulang dan penggunaan kembali.