Apa itu Manajemen Risiko Bank?

Manajemen risiko, dalam pengartian sederhana merupakan proses dimana bisnis berusaha untuk mengurangi atau memitigasi kemungkinan kerugian atau kerusakan yang melekat pada industri.

Di perbankan, ada banyak jenis program manajemen risiko yang dapat digunakan untuk mengurangi kemungkinan kerugian moneter, tuntutan hukum, dan keselamatan karyawan.

Manajemen risiko bank dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk strategi pinjaman dan investasi, pelatihan karyawan, atau keamanan.

Faktor kunci dalam manajemen risiko bank adalah sarana untuk mengidentifikasi sumber risiko dan membuat rencana yang efisien untuk menangkalnya.

Bank sering mempekerjakan seluruh tim profesional manajemen risiko yang menempatkan bisnis melalui proses bersepeda untuk mengidentifikasi risiko, menyusun solusi, dan menerapkan strategi baru.

Beberapa ahli menyarankan bahwa proses siklus ini membantu mencegah masalah kecil menjadi masalah besar dengan memastikan peninjauan tindakan bank setiap hari atau setiap minggu.

Faktor kunci dalam manajemen risiko bank adalah sarana untuk mengidentifikasi sumber risiko dan membuat rencana yang efisien untuk menangkalnya.

Salah satu perhatian terbesar dalam manajemen risiko perbankan adalah potensi kerugian finansial melalui gagal bayar.

Ini terjadi ketika mereka yang memiliki pinjaman, seperti hipotek atau jalur kredit, tidak dapat melakukan pembayaran dan gagal bayar.

Dalam kasus kebangkrutan, pinjaman ini dapat dibatalkan oleh pengadilan dan tidak pernah dilunasi sepenuhnya.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

Untuk menangkal kerugian yang tak terhindarkan, bank harus memastikan keuntungan yang sehat, melalui biaya dan investasi, serta menggunakan taktik seperti program penyaringan untuk mencoba dan menghilangkan peminjam yang berisiko.

Beberapa mungkin menaikkan suku bunga pada pinjaman berisiko tinggi untuk memastikan bahwa kerugian apa pun dapat ditanggung.

Lainnya memerlukan agunan, seperti hak gadai rumah, sampai pinjaman lunas.

Selain itu, bank cenderung menerapkan batasan pinjaman yang sangat ketat untuk memastikan bahwa keuntungan bisnis yang stabil tidak dilampaui oleh risiko pinjaman.

Selain melindungi dari kredit yang tidak tertagih, manajemen risiko bank juga melibatkan pertimbangan keamanan.

Karena bank rentan terhadap perampokan, tindakan pencegahan seperti truk pengangkut lapis baja, penjaga bersenjata, dan kamera keamanan serta alarm biasanya merupakan prosedur standar.

Karyawan bank juga dilatih tentang bagaimana berperilaku selama perampokan, di mana keselamatan menjadi perhatian utama.

Manajemen risiko bank juga mencakup upaya untuk mengurangi peluang pencurian atau penipuan internal, dengan tetap memperhatikan transaksi karyawan.

Manajemen risiko bank juga mencakup pertimbangan masalah internal yang terjadi di tempat kerja mana pun, seperti pelecehan, pemutusan hubungan kerja yang salah, atau tuntutan hukum terkait karyawan lainnya.

Karyawan biasanya menjalani masa pelatihan atau diberikan materi yang merinci kebijakan tentang perilaku yang dapat diterima di tempat kerja.

Beberapa bank secara berkala memerlukan sesi pelatihan tentang layanan pelanggan, kesadaran keragaman, dan topik lain yang dapat membantu mengurangi risiko tuntutan hukum.

Tidak ada bisnis yang kebal dari kemungkinan risiko.

Meskipun program manajemen risiko bank tidak selalu dapat memastikan bahwa masalah tidak muncul, program tersebut dapat membantu bisnis bertahan dari krisis melalui perencanaan darurat yang cermat dan pelatihan karyawan.

Selain itu, praktik manajemen risiko dapat membantu nasabah mendapatkan rasa percaya dengan bank, yang pada gilirannya dapat menimbulkan loyalitas nasabah.