Apa yang dimaksud dengan skala disekonomis dan bagaimana hal ini terjadi?: ,

Dalam ilmu ekonomi, istilah skala disekonomi menggambarkan fenomena yang terjadi ketika perusahaan mengalami peningkatan biaya marjinal per unit output tambahan. Ini adalah kebalikan dari skala ekonomi.

Hal ini biasanya disebabkan oleh masalah penyebaran dengan satu atau lebih faktor produksi, seperti kepadatan pabrik atau ketidaksesuaian dalam output optimal dari operasi terpisah. Ahli teori ekonomi telah lama percaya bahwa perusahaan dapat menjadi tidak efisien jika menjadi terlalu besar.

Untuk setiap kombinasi faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan peralatan modal), ada skala optimal untuk efisiensi operasional. Perusahaan yang melampaui skala optimalnya berhenti mengalami skala ekonomi dan mulai mengalami skala disekonomis.

1:23

Disekonomi Skala

Mengapa Perusahaan Menjadi Tidak Efisien

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan menjadi tidak efisien. Yang lebih besar sulit untuk dikoordinasikan secara efektif, seringkali membutuhkan banyak saluran komunikasi dan otoritas.

Ketika salah kelola, masalah koordinasi ini memperlambat produksi. Orang lain mungkin tumbuh lebih besar dari lokasi fisik mereka atau kekurangan pasokan modal, seperti komputer atau peralatan mekanis.

Sebuah perusahaan dapat berspesialisasi dalam pasar yang produktif sebelum memutuskan untuk membuka cabang ke pasar yang kurang menguntungkan. Ini mungkin membayar lebih untuk sumber daya, termasuk staf tingkat atas.

Kadang-kadang, buruh menjadi kecewa di sebuah perusahaan dan menderita motivasi rendah jika menjadi terlalu besar. Hal ini menyebabkan output per pekerja menurun, yang meningkatkan biaya marjinal per unit tambahan.

Globalisasi dapat memaparkan perusahaan pada tingkat persaingan yang tidak terduga, yang menurunkan efisiensi relatifnya. Meskipun ini tidak selalu termasuk dalam definisi standar skala disekonomis, ini bisa menjadi contoh kapan skala ekonomi tidak ada lagi.

Di sisi lain, mengekspor tenaga kerja ke lingkungan berbiaya rendah dapat membantu mengurangi biaya marjinal bagi perusahaan. Skala disekonomis tidak permanen, tetapi biasanya membutuhkan periode investasi modal tambahan atau pendekatan baru untuk manajemen proses.

Banyak ekonom menunjukkan adanya skala disekonomi untuk menunjukkan bahwa monopoli alami tidak dapat terbentuk, membuat undang-undang antimonopoli mubazir.

(Untuk bacaan terkait, lihat: “Apa Perbedaan Antara Ekonomi Eksternal dan Disekonomi Eksternal?”)