Bagaimana Securitisasi meningkatkan likuiditas? – (Keuangan)

Likuiditas menggambarkan sejauh mana suatu aset dapat segera dijual tanpa mempengaruhi harganya; pasar yang besar dan mapan dengan volume perdagangan tinggi dianggap sebagai pasar yang likuid. Mengubah aset tidak likuid menjadi aset yang dapat segera dijual di pasar sehingga meningkatkan likuiditas.

Misalnya, bank dapat menggunakan sekuritisasi untuk mengubah portofolio hipotek (yang secara individual merupakan aset tidak likuid) menjadi uang tunai (aset yang sangat likuid). Ketika bank menjamin hipotek, ia memiliki hak atas aliran pendapatan masa depan yang diberikan oleh peminjam untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Secara efektif, ini menciptakan aset di neracanya.

Namun, hipotek adalah aset yang relatif tidak likuid bagi bank. Pembayaran kembali pokok dan bunga terjadi dalam jangka waktu yang lama, seringkali 15 sampai 30 tahun untuk hipotek perumahan. Lebih lanjut, sulit untuk menarik pasar pembeli yang ingin membeli hipotek tunggal karena risiko peminjam gagal membayar pinjaman. Jika bank ingin melikuidasi aset ini, ia harus menawarkan diskon besar untuk mengkompensasi tingkat risiko yang lebih tinggi.

Bank dapat menghindari diskon besar-besaran pada penjualan asetnya untuk meningkatkan likuiditas melalui sekuritisasi. Jika bank mengumpulkan aset hipoteknya, menggabungkan banyak hipotek yang ada menjadi satu aliran pendapatan, itu akan mengurangi risiko gagal bayar dan membuat aset tersebut lebih menarik bagi pasar calon pembeli yang lebih besar. Ia kemudian dapat membagi dan menjual hak atas aliran pendapatan masa depan dari kumpulan hipotek ini untuk mendapatkan uang tunai.

Proses ini memperbaiki posisi likuiditas bank dengan mengurangi posisinya dalam aset tidak likuid (dalam contoh ini, portofolio hipotek) dan meningkatkan posisinya dalam aset yang lebih likuid (tunai, dalam contoh ini).

Artikel terkait

  1. Aset Likuid
  2. Memahami risiko likuiditas
  3. Rasio Likuiditas
  4. Sertifikat Setoran (CD) dan bagaimana CD bekerja
  5. Likuiditas vs. Aset Likuid: Apa Perbedaannya?
  6. Opsi Saham Karyawan (ESO)
  7. Likuiditas ETF: mengapa itu penting
  8. Fannie Mae dan Freddie Mac
  9. Reksa Dana
  10. Likuiditas keuangan