Ekonomi Sosial – (Ekonomi)


Apa Ekonomi Sosial?

Ekonomi sosial adalah cabang ilmu ekonomi — dan ilmu sosial — yang berfokus pada hubungan antara perilaku sosial dan ekonomi. Ekonomi sosial terdiri dari dua perspektif luas yang, meskipun berlawanan dalam pendekatannya, dapat dianggap sebagai pelengkap. Yang pertama, dipelopori oleh Nobelist Gary Becker, menerapkan alat teori dasar dan terapan mikroekonomi neoklasik ke bidang perilaku manusia yang tidak secara tradisional dianggap sebagai bagian dari ekonomi yang tepat, seperti kejahatan dan hukuman, penyalahgunaan narkoba, pernikahan, dan keputusan keluarga.

Kedua, menerapkan ide-ide ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, psikologi, dan studi kelompok identitas pada mata pelajaran yang bersifat ekonomi seperti perilaku konsumen atau pasar tenaga kerja. Praktisi sosial ekonomi ini menggunakan sejarah, peristiwa terkini, politik, dan ilmu sosial lainnya untuk memprediksi tren sosial yang berpotensi berdampak pada perekonomian. Untaian ekonomi sosial ini adalah fokus utama artikel ini.

Terkadang, teori ekonomi sosial menyimpang dari teori ekonomi konvensional. Teori ekonomi sosial sering mempertimbangkan faktor-faktor yang berada di luar fokus ekonomi arus utama, termasuk pengaruh lingkungan dan ekologi terhadap konsumsi dan kekayaan.

Poin Penting

  • Ekonomi sosial adalah cabang ilmu ekonomi — dan ilmu sosial — yang berfokus pada hubungan antara perilaku sosial dan ekonomi.
  • Teori ekonomi sosial sering mempertimbangkan faktor-faktor yang berada di luar fokus ekonomi arus utama, termasuk pengaruh lingkungan dan ekologi terhadap konsumsi dan kekayaan.
  • Ekonomi sosial mungkin mencoba menjelaskan bagaimana kelompok sosial atau kelas sosial ekonomi tertentu berperilaku dalam masyarakat, termasuk tindakan mereka sebagai konsumen.

Ekonomi sosial juga disebut sebagai sosioekonomi.

Memahami Sosial Ekonomi

Ekonomi sosial terutama berkaitan dengan interaksi antara proses sosial dan aktivitas ekonomi dalam masyarakat. Ekonomi sosial mungkin mencoba menjelaskan bagaimana kelompok sosial atau kelas sosial ekonomi tertentu berperilaku dalam masyarakat, termasuk tindakan mereka sebagai konsumen.

Kelas sosial ekonomi yang berbeda mungkin memiliki prioritas berbeda mengenai bagaimana mereka mengarahkan dananya. Kelas sosial ekonomi adalah sekelompok orang dengan karakteristik yang serupa. Karakteristik ini dapat mencakup status sosial dan ekonomi, tingkat pendidikan, profesi saat ini, dan latar belakang atau warisan etnis.

Barang atau jasa tertentu mungkin tidak tersedia untuk kelas sosial ekonomi tertentu berdasarkan kemampuan mereka untuk membelinya (sebagai hasil dari pendapatan mereka). Barang atau jasa ini dapat mencakup akses ke perawatan medis yang lebih maju atau lengkap, peluang pendidikan, dan kemampuan untuk membeli makanan yang memenuhi pedoman gizi khusus.

Mengukur Dampaknya

Status sosial ekonomi seseorang dapat secara signifikan mempengaruhi pencapaian pendidikan dan keamanan finansial mereka. Misalnya, seorang individu dari kelas sosial yang makmur kemungkinan besar akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi dan mungkin diharapkan untuk mengejar tujuan tersebut oleh teman sebaya dan anggota kelas lainnya.

Menyelesaikan pendidikan tinggi lebih cenderung meningkatkan potensi pendapatan mereka, serta memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki status sosial yang sama atau lebih maju dan membangun jaringan sosial yang bermanfaat.

Sebaliknya, pendidikan tinggi mungkin tidak dapat dicapai oleh individu yang berada pada atau di bawah tingkat kemiskinan .Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa anak-anak kecil dari keluarga yang berada pada atau di bawah garis kemiskinan mengembangkan keterampilan akademis lebih lambat daripada anak-anak dari kelas sosial yang makmur.Status sosial ekonomi yang lebih rendah juga terkait dengan perkembangan kognitif yang buruk, bahasa, memori, pemrosesan sosioemosional, dan akibatnya pendapatan dan kesehatan yang buruk di masa dewasa.

Terlebih lagi, sistem sekolah di komunitas yang sebagian besar dihuni oleh mereka yang berada pada atau di bawah tingkat kemiskinan seringkali kekurangan sumber daya, yang berdampak negatif pada kemajuan dan hasil akademik siswa. Keterampilan dan kemajuan akademis yang buruk, ditambah dengan angka putus sekolah yang tinggi, dapat berdampak pada pencapaian akademis anak-anak dalam jangka panjang (dan selanjutnya mengabadikan status sosial ekonomi masyarakat yang rendah).

Contoh Ekonomi Sosial

Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah umumnya tidak memiliki kesempatan yang sama seperti anak dari keluarga berpenghasilan menengah atau tinggi.

Misalnya, keluarga berpenghasilan rendah mungkin tidak dapat membayar partisipasi anak-anak mereka dalam olahraga tim, pelajaran musik, atau les privat, yang dapat mendorong mereka mencapai masa depan yang sejahtera (serta memberi mereka kepercayaan diri yang tumbuh untuk mengambil lebih banyak tantangan). Selain itu, anak-anak ini mungkin bersekolah di sekolah yang penuh sesak di mana pendidikan kekurangan dana atau kekurangan staf.

Related Posts

  1. Ilmu Sosial
  2. Bagaimana Mengajukan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pertama Anak Anda
  3. Apakah ilmu ekonomi?
  4. Opsi Saham Karyawan (ESO)
  5. Apakah Jaminan Sosial Kena Pajak? Bisakah Saya Menghindari Membayar Pajak atas Manfaat?
  6. Surat kuasa
  7. Affluenza.
  8. Manfaat Memulai IRA untuk Anak Anda
  9. Reksa Dana
  10. Entrepreneur dan Entrepreneurship