Jenis Barang Konsumsi Yang Menunjukkan Elastisitas Harga Permintaan: Barang Konsumsi Esensial vs.Non-Esensial,Ketersediaan Pengganti Kompetitif

Semua barang konsumen diatur oleh hukum penawaran dan permintaan, sehingga setiap jenis barang konsumen menunjukkan elastisitas harga dari permintaan. Namun, ini tidak berarti bahwa hubungan antara permintaan dan harga sama untuk semua jenis barang konsumsi.

Beberapa jenis barang konsumen menunjukkan elastisitas harga permintaan yang tinggi, sementara yang lain menunjukkan sangat sedikit. Ada berbagai faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan suatu barang.

Ini termasuk hal-hal seperti sifat penting atau tidak penting dari barang tertentu, ketersediaan pengganti yang kompetitif, dan pengaruh nama merek dan pemasaran barang.

Ringkasan:

  • Elastisitas harga permintaan adalah indikator dampak permintaan suatu produk sehubungan dengan perubahan harganya.
  • Beberapa jenis barang konsumsi menunjukkan elastisitas harga permintaan yang lebih tinggi daripada yang lain.
  • Misalnya, barang non-esensial memiliki elastisitas permintaan yang tinggi, sedangkan barang-barang kebutuhan pokok atau kebutuhan pokok konsumen memiliki elastisitas permintaan yang rendah.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan meliputi ketersediaan barang pengganti yang kompetitif dan pengenalan merek produk.

Barang Konsumsi Esensial vs. Non-Esensial

Bahan pokok konsumen adalah sub-kategori barang konsumsi yang dianggap sebagai produk penting.

Contohnya termasuk makanan, minuman, dan barang-barang rumah tangga tertentu. Konsumen memandang barang-barang ini sebagai yang utama dan penting bagi kehidupan.

Ini adalah kebutuhan pokok yang tidak dapat (atau tidak mau) dihilangkan dari anggaran mereka. Selain itu, produk ini bersifat non-siklus, artinya dibutuhkan dan digunakan sepanjang tahun, bukan hanya musiman.

Barang non-esensial, di sisi lain, adalah produk yang tidak mutlak diperlukan. Contoh barang-barang non-esensial yang dibelanjakan oleh konsumen adalah pembelian impulsif, makan di luar, perhiasan, dan elektronik.

Selama masa-masa sulit secara finansial, konsumen sering memotong pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting, menghilangkannya dari anggaran mereka. Sebagai salah satu kategori barang, barang kebutuhan pokok memiliki elastisitas permintaan yang rendah.

Akan selalu ada kebutuhan akan kebutuhan pokok konsumen dan perubahan harga tidak akan mempengaruhi permintaan. Di sisi lain, permintaan barang non-esensial dapat sangat berfluktuasi.

Permintaan dapat anjlok tergantung pada ekonomi dan situasi keuangan konsumen secara keseluruhan. Karena itu, barang-barang non-esensial memiliki elastisitas permintaan yang tinggi.

Ketersediaan Pengganti Kompetitif

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi elastisitas harga permintaan suatu barang. Jika barang tersebut memiliki banyak substitusi yang kompetitif, elastisitasnya cenderung lebih besar karena konsumen dapat dengan mudah beralih ketika harga naik terlalu tinggi.

Barang-barang yang lebih mahal juga cenderung lebih elastis karena konsumen lebih sensitif terhadap pembelian yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka. Dalam kategori kebutuhan pokok konsumen, elastisitas harga permintaan berubah jika pasar merespons dengan menawarkan produk pengganti yang kompetitif atau jika konsumen bersedia menerima produk dengan harga lebih rendah dari yang lain.

Sebagai contoh, hamburger memiliki elastisitas permintaan yang relatif tinggi karena terdapat banyak alternatif yang dapat dipilih konsumen, seperti hot dog, pizza, dan salad. Bensin dan minyak, bagaimanapun, tidak memiliki pengganti yang dekat dan diperlukan untuk peralatan listrik dan transportasi.

Ini memiliki elastisitas harga permintaan yang rendah.

Nama Merek dan Pemasaran

Nama merek dan pemasaran memiliki dampak besar pada elastisitas harga permintaan juga. Saat membandingkan produk serupa dengan poin harga yang berbeda, konsumen dapat membeli produk dengan harga lebih tinggi jika loyalitas merek mereka terhadap produk tersebut tinggi.

Oleh karena itu, kenaikan 5% pada harga merek terkenal—seperti minuman Coca-Cola atau sepatu Nike—memiliki dampak yang lebih kecil terhadap permintaan dibandingkan kenaikan 5% pada pesaing yang kurang dikenal dan kurang dipercaya.

Kesimpulan

Barang-barang yang dianggap penting memiliki elastisitas permintaan yang rendah. Listrik, gas, minyak, dan air semuanya relatif tidak elastis karena konsumen mengandalkan ini sebagai kebutuhan daripada kemewahan.

Juga, perlu diingat bahwa elastisitas harga permintaan sangat sensitif terhadap waktu. Semakin banyak konsumen yang memperhatikan dan bereaksi terhadap perubahan harga seiring berjalannya waktu, artinya elastisitas harga permintaan cenderung meningkat seiring berjalannya waktu.