Pengeluaran Otonom: Apa itu Pengeluaran Otonom?,Memahami Pengeluaran Otonom

Pengertian Pengeluaran Otonom?

Pengeluaran otonom menggambarkan komponen pengeluaran agregat perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan riil perekonomian yang sama. Jenis pengeluaran ini dianggap otomatis dan perlu, baik yang terjadi di tingkat pemerintah maupun di tingkat individu.

Teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap peningkatan pengeluaran otonom akan menciptakan setidaknya peningkatan output agregat yang setara, seperti PDB, jika bukan peningkatan yang lebih besar.

Memahami Pengeluaran Otonom

Kewajiban pengeluaran otonom harus dipenuhi terlepas dari pendapatan. Sifatnya dianggap independen, karena kebutuhan tidak berbeda dengan pendapatan.

Seringkali, pengeluaran ini dikaitkan dengan kemampuan untuk mempertahankan keadaan otonomi. Otonomi, dalam kaitannya dengan negara, mencakup kemampuan untuk mengatur diri sendiri.

Bagi individu, ini merujuk pada kemampuan untuk berfungsi dalam tingkat tertentu dari kemandirian yang dapat diterima secara sosial. Untuk dapat dianggap sebagai pengeluaran otonom, pengeluaran secara umum harus dianggap perlu untuk mempertahankan tingkat dasar fungsi atau, dalam pengertian individu, kelangsungan hidup.

Seringkali, pengeluaran ini tidak bervariasi terlepas dari pendapatan pribadi atau pendapatan nasional. Pengeluaran otonom terkait dengan konsumsi otonom, termasuk semua kewajiban keuangan yang diperlukan untuk mempertahankan standar hidup dasar.

Semua pengeluaran di luar ini dianggap sebagai bagian dari konsumsi terinduksi, yang dipengaruhi oleh perubahan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Dalam kasus di mana pendapatan pribadi tidak mencukupi, biaya otonom tetap harus dibayar.

Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penggunaan tabungan pribadi, mekanisme peminjaman konsumen seperti pinjaman dan kartu kredit, atau berbagai layanan sosial.

Ringkasan:

  • Pengeluaran otonom adalah pengeluaran yang diperlukan dan dilakukan oleh pemerintah, terlepas dari tingkat pendapatan dalam suatu perekonomian.
  • Sebagian besar pengeluaran pemerintah dianggap sebagai pengeluaran otonom karena diperlukan untuk menjalankan suatu negara.
  • Pengeluaran otonom terkait dengan konsumsi otonom karena diperlukan untuk mempertahankan standar hidup dasar.
  • Faktor eksternal, seperti suku bunga dan kebijakan perdagangan, memengaruhi pengeluaran otonom.

Pengeluaran Otonomi dan Tingkat Pendapatan

Sementara kewajiban yang memenuhi syarat sebagai pengeluaran otonom tidak bervariasi, jumlah pendapatan yang ditujukan untuk mereka bisa. Misalnya, dalam pengertian individu, kebutuhan akan makanan memenuhi syarat sebagai pengeluaran otonom, meskipun kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan berbagai cara, mulai dari penggunaan kupon makanan hingga makan setiap kali makan di restoran bintang lima.

Meskipun tingkat pendapatan dapat mempengaruhi bagaimana kebutuhan dipenuhi, kebutuhan itu sendiri tidak berubah.

Pemerintah dan Pengeluaran Otonom

Sebagian besar pengeluaran pemerintah memenuhi syarat sebagai pengeluaran otonom. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pembelanjaan seringkali berkaitan erat dengan efisiensi jalannya suatu negara, membuat beberapa pengeluaran diperlukan untuk mempertahankan standar minimum.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengeluaran Otonom

Secara teknis, pengeluaran otonom tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal. Namun pada kenyataannya, beberapa faktor dapat mempengaruhi pengeluaran otonom.

Misalnya, suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi dalam suatu perekonomian. Suku bunga tinggi dapat mengurangi konsumsi sementara suku bunga rendah dapat memacunya.

Pada gilirannya, ini mempengaruhi pengeluaran dalam perekonomian. Kebijakan perdagangan antar negara juga dapat memengaruhi pengeluaran otonom yang dilakukan oleh warganya.

Jika produsen barang murah mengenakan bea ekspor, maka hal itu akan membuat produk jadi untuk wilayah luar menjadi lebih mahal. Pemerintah juga dapat memaksakan kontrol pada pengeluaran otonom individu melalui pajak.

Jika barang rumah tangga dasar dikenakan pajak dan tidak ada pengganti yang tersedia, maka pengeluaran otonom yang berkaitan dengan barang tersebut dapat berkurang.

Contoh Pengeluaran Otonom

Beberapa kelas pengeluaran yang dianggap tidak bergantung pada tingkat pendapatan, yang dapat dihitung sebagai pendapatan individu atau pendapatan perpajakan, adalah pengeluaran pemerintah, investasi, ekspor, dan biaya hidup dasar seperti makanan dan tempat tinggal.