Penyangga Gambar Kamera dalam Fotografi Digital

Saat Anda menekan tombol rana dan mengambil gambar, foto tersebut tidak secara ajaib berakhir di kartu memori. Baik itu model lensa tetap, mirrorless ILC, atau DSLR, kamera digital harus melalui serangkaian langkah sebelum gambar disimpan di kartu memori. Salah satu komponen kunci untuk menyimpan gambar pada kamera digital adalah buffer gambar.

Area penyimpanan buffer gambar kamera penting untuk menentukan kinerja operasional kamera apa pun, terutama saat Anda menggunakan mode bidikan kontinu.

Ida Jarosova/Getty Images

Mengambil Data Foto

Saat Anda merekam foto dengan kamera digital, sensor gambar terkena cahaya, dan sensor mengukur cahaya yang mengenai setiap piksel pada sensor. Sensor gambar memiliki jutaan piksel (area fotoreseptor)—kamera 20 megapiksel berisi 20 juta fotoreseptor pada sensor gambar.

Sensor gambar menentukan warna dan intensitas cahaya yang mengenai setiap piksel. Pengolah gambar di dalam kamera mengubah cahaya menjadi data digital, yang merupakan kumpulan angka yang dapat digunakan komputer untuk membuat gambar di layar tampilan.

Data ini kemudian diproses di kamera dan ditulis ke kartu penyimpanan. Data dalam file gambar sama seperti file komputer lain yang Anda lihat, seperti file pengolah kata atau spreadsheet.

Memindahkan Data dengan Cepat

Untuk membantu mempercepat proses ini, DSLR dan kamera digital lainnya memiliki penyangga kamera (terdiri dari memori akses acak, atau RAM), yang menyimpan sementara informasi data sebelum perangkat keras kamera menuliskannya ke kartu memori. Penyangga gambar kamera yang besar memungkinkan lebih banyak foto disimpan di area sementara ini sambil menunggu untuk ditulis ke kartu memori.

Kamera yang berbeda dan kartu memori yang berbeda memiliki kecepatan tulis yang berbeda, yang berarti mereka dapat menghapus buffer kamera dengan kecepatan yang berbeda. Jadi, memiliki area penyimpanan yang lebih besar di penyangga kamera memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak foto di area sementara ini, yang menghasilkan performa lebih baik saat memanfaatkan mode pemotretan beruntun (juga disebut mode burst).

Mode ini mengacu pada kemampuan kamera untuk mengambil beberapa bidikan sekaligus satu demi satu. Jumlah bidikan yang dapat diambil secara bersamaan bergantung pada ukuran buffer kamera.

Meskipun kamera murah memiliki area penyangga kecil, sebagian besar DSLR modern memiliki penyangga besar yang memungkinkan Anda terus memotret saat data diproses di latar belakang. DSLR asli tidak mengandung buffer sama sekali, dan Anda harus menunggu setiap bidikan diproses sebelum Anda dapat memotret lagi!

Lokasi Penyangga Gambar

Buffer kamera dapat ditemukan sebelum atau sesudah pemrosesan gambar.

  • Sebelum Pemrosesan Gambar Buffer. Data RAW dari sensor ditempatkan langsung ke buffer. Data kemudian diproses dan ditulis ke kartu penyimpanan dalam format wadah seperti NEF, CR2, atau ARW bersamaan dengan tugas lainnya. Di kamera dengan buffer semacam ini, pengambilan gambar kontinu tidak dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran file.
  • Buffer Setelah Pemrosesan Gambar. Gambar diproses dan diubah menjadi format akhir sebelum ditempatkan di buffer. Oleh karena itu, jumlah bidikan yang diambil dalam mode pemotretan beruntun dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran file gambar.

Beberapa DSLR menggunakan buffering “Smart”. Metode ini menggabungkan elemen buffer sebelum dan sesudah. File yang belum diproses disimpan dalam buffer kamera untuk memungkinkan tingkat “bingkai per detik” (fps) yang lebih tinggi. Mereka kemudian diproses menjadi format akhir dan dikirim kembali ke buffer. File nantinya dapat ditulis ke kartu penyimpanan pada saat yang sama saat gambar sedang diproses, sehingga mencegah kemacetan.