Kesehatan

Pengertian Mikrosefalus – perawatan, penyebab, gejala

Mikrosefali adalah gangguan neurologis dimana lingkar kepala lebih kecil dari lingkar rata-rata untuk usia dan jenis kelamin anak. Ini didefinisikan sebagai lingkar kepala lebih dari dua standar deviasi kurang dari normal menurut jenis kelamin dan usia. Beberapa ahli mendefinisikannya sebagai tiga penyimpangan dalam lingkar kepala.3 Mikrosefali dapat bersifat bawaan atau dapat terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan. Gangguan ini dapat berasal dari berbagai macam penyakit yang menyebabkan perubahan pertumbuhan otak atau dari sindrom yang berhubungan dengan kelainan kromosom. Demam Zika diduga menyebabkan mikrosefali.

Apa itu Mikrosefalus?

Mikrosefalus, atau mikrosefali, adalah kelainan bawaan di mana kepala bayi jauh lebih kecil dari biasanya dibandingkan dengan bayi pada usia dan jenis kelamin yang sama. Micro berarti kecil dan cephaly berarti kepala. Sebagian besar anak dengan mikrosefali juga memiliki otak kecil dan cacat intelektual. Namun, beberapa anak dengan kepala kecil memiliki kecerdasan yang normal.

Mikrosefali dapat disebabkan oleh paparan zat berbahaya selama perkembangan janin, atau mungkin terkait dengan masalah atau sindrom genetik yang cenderung diturunkan dalam keluarga.

Pada dasarnya mikrosefalus bukanlah sebuah penyakit yang bisa menyerang manusia dewasa secara mudah. Mikrosefalus termasuk kelainan yang biasa menyerang bayi sejak dilahirkan di dunia. Kelainan mikrosefalus ditandai dengan ukuran kepala yang lebih kecil dibanding milik orang normal. Berarti, seseorang yang menderita kelainan mikrosefalus pasti volume otak lebih kecil di bawah rata-rata pada umumnya.

Bayi yang menderita kelainan mikrosefalus dapat diidentifikasi dengan cara membandingkan ukuran kepala bayi tersebut dengan bayi normal yang sesuai jenis kelamin dan umurnya. Biasanya kelainan mikrosefalus yang diderita oleh bayi sering terjadi sejak masih dalam kandungan. Lalu apa penyebab seorang bayi dapat menderita kelainan mikrosefalus?

Penyebab Kelainan Mikrosefalus

Teori menunjukkan bahwa faktor-faktor berikut dapat mempengaruhi janin terhadap masalah yang mempengaruhi perkembangan kepala normal selama kehamilan:

  • Kelainan genetik
  • Paparan bahan kimia atau zat berbahaya
  • Keracunan metil merkuri
  • Kurangnya vitamin dan nutrisi yang cukup dalam makanan
  • Infeksi intrauterin dengan cytomegalovirus, rubella, atau virus cacar air
  • Konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang atau resep dokter
  • Fenilketonuria yang tidak diobati

Kelainan mikrosefalus itu dapat menyerang seorang bayi apabila terjadi kegagalan pertumbuhan otak dengan kecepatan normal saat di dalam kandungan. Kegagalan pertumbuhan otak tersebut juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor penyakit maupun infeksi yang dialami oleh bayi saat di dalam kandungan. Beberapa infeksi yang dapat menyerang kinerja pertumbuhan otak sang bayi, ialah meningitis dan meningoensefalitis.

Selain itu, kelainan mikrosefalus juga bisa disebabkan oleh DNA maupun faktor genetik. Penyebab DNA bisa berupa keracunan darah oleh sang janin akibat darah tersebut ikut terserap dan merusak tumbuh kembang sang bayi di dalam rahim. Sedangkan, faktor genetik bisa berasal dari orang tua yang salah satu keluarganya memiliki riwayat berbagai kelainan saraf dan otak.

Apa saja gejala mikrosefali?

Mikrosefalus secara ketat berarti kepala kecil, dan ada kasus orang yang tidak menunjukkan gejala lain kecuali yang satu ini. Namun, berikut ini adalah karakteristik paling umum yang menyertai mikrosefali. Setiap anak dapat menunjukkan berbagai gejala, misalnya:

Penampilan kepala bayi sangat kecil small

Tangisan bernada tinggi

Nutrisi buruk

Kejang

Peningkatan gerakan di lengan dan kaki (spastisitas)

Keterlambatan perkembangan

Disabilitas intelektual

Gejala mikrosefali mungkin menyerupai kondisi atau masalah kesehatan lain. Selalu periksa dengan dokter anak Anda untuk diagnosis.

Pengobatan

Kecuali untuk operasi untuk craniosynostosis, biasanya tidak ada pengobatan untuk memperbesar kepala pasien atau membalikkan komplikasi mikrosefali. Perawatan berfokus pada teknik untuk meringankan penyakit. Program intervensi anak, yang meliputi terapi wicara, terapi fisik dan okupasi, dapat membantu anak Anda memperkuat kemampuannya.

Komplikasi mikrosefali tertentu, seperti kejang atau hiperaktif, dapat diobati dengan obat-obatan

Kelainan mikrosefalus ini tidak dapat disembuhkan secara total. Seorang bayi yang sudah terlanjur menderita kelainan mikrosefalus hanya dapat dibantu untuk mengaktifkan petumbuhan tubuh maupun sel-sel otak dengan mengikuti beberapa terapi khusus. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang sedang membutuhkan informasi terkait mikrosefalus. Selamat membaca!