Apa itu Arsitektur Gotik?

Arsitektur gothic umumnya ditandai dengan penggunaan lengkungan yang runcing. Jenis arsitektur ini berkembang pada Abad Pertengahan antara abad ke-5 dan ke-15. Fitur umum lainnya dari jenis konstruksi ini adalah penopang, kubah berusuk dan jendela besar. Jenis desain ini berasal dari Prancis di Eropa, dan populer digunakan dalam pembangunan katedral dan gereja besar.

Ciri-ciri arsitektur gothic

  • Penopang terbang: fungsi penopang ini adalah untuk mendistribusikan berat dinding tinggi sehingga struktur menjadi stabil dengan mentransfer gaya ke tanah. Selain tujuannya untuk memindahkan kekuatan ke tanah, penopang ini digunakan sebagai hiasan.
  • Busur runcing: desain ini memiliki keunggulan praktis dan dekoratif. Lengkungan runcing digunakan untuk mendistribusikan kekuatan langit-langit besar dan dinding yang besar. Dengan demikian, memungkinkan arsitek untuk membangun gedung-gedung yang lebih tinggi karena stabilitas. Lengkungan runcing ini juga dekoratif dan indah untuk dilihat.
  • Langit-langit berkubah. Desain ini menggunakan fungsi lengkungan runcing untuk menyebarkan gaya dari lantai atas.
  • Interior cerah dan lapang. Desain Gotik menekankan perlunya cahaya yang cukup dan peredaran udara yang bebas dari dalam gedung-gedung ini. Sebelumnya, sebelum arsitektur Gotik, interior bangunan sering tertutup dan gelap.

Fitur umum lain dari arsitektur Gotik adalah tingginya. Sebagian besar gereja Gotik dibangun dengan lorong yang menonjol lebih tinggi dari sisa bangunan dengan simbol Surga karena sifat vertikal yang diyakini.

Bagian dari arsitektur Romawi ke Gotik.

Fitur yang dipamerkan oleh arsitektur Gotik dikembangkan dari arsitektur Romawi di lokasi geografis yang berbeda. Layar bergaris digunakan untuk membangun lorong-lorong gereja Romawi. Karakteristik seperti pelat fretwork, sumur vertikal dan tiang majemuk telah disalin dari periode Romawi. Basilika Saint Denis dianggap sebagai bangunan Gotik pertama yang menggunakan semua fitur mulai dari lengkungan runcing hingga kubah.

Perbedaan regional dalam arsitektur Gotik

Di Prancis, satu-satunya ciri khas arsitektur Gotik dibandingkan dengan negara lain adalah sifatnya yang vertikal. Berbeda dengan negara lain, di Prancis, kapel dikenal menyatu karena tidak ada proyeksi besar ke langit.

Ciri khas arsitektur Gotik Inggris adalah panjangnya dan seringkali penekanan pada interior sehubungan dengan horizontal. Kapel Inggris memiliki interior gaya dibandingkan dengan Prancis dan Jerman.

Di Polandia dan Jerman arsitektur Gotik dicirikan oleh menara tinggi dan menara yang diproyeksikan ke langit, tetapi seringkali tidak selesai untuk menawarkan penampilan yang bagus.

Di Spanyol dan Portugal, ciri khas arsitektur Gotik adalah sifatnya yang kompleks. Mereka relatif lebar dengan bagian-bagian berbeda yang berpotongan, dan ini membuatnya rumit. Mereka sering diapit oleh lengkungan tinggi dan interior luas yang mirip dengan kapel Jerman.