Teknologi Masa Depan: Transmisi Data Lebih Cepat Menggunakan Teknik Manipulasi Cahaya Baru

Teknologi Masa Depan: Transmisi Data Lebih Cepat Menggunakan Teknik Manipulasi Cahaya Baru:

Teknologi yang kita gunakan setiap hari memberdayakan kita dan memungkinkan kita untuk meningkatkan kualitas hidup kita. Meskipun teknologi yang kita andalkan dalam kehidupan sehari-hari bukannya tanpa masalah, dampak positifnya harus diakui.

Misalnya, teknologi komunikasi data dunia modern telah menghubungkan setiap sudut dunia satu sama lain, membuat komunikasi antar tempat yang jauh menjadi mudah, memungkinkan jutaan pengguna mengakses sejumlah besar informasi di Internet. Kisah Lain : Selfie Tidak Sepele Seperti Media Sosial Akhir-akhir Ini

Dengan semakin besarnya jumlah data yang ditransmisikan seiring berjalannya waktu, teknologi komunikasi data harus terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan dunia.

Para peneliti di University of Utah baru-baru ini membuat terobosan dalam hal ini. Mereka telah merumuskan perangkat yang dapat digunakan untuk mencapai kecepatan transmisi data yang lebih cepat.

Profesor Ajay Nahata dan Valy Vardeny baru-baru ini menerbitkan makalah penelitian yang menyoroti karya mereka, yang memanfaatkan cahaya alih-alih listrik untuk mengirimkan data menggunakan radiasi Terahertz. Cahaya merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik.

Radiasi Terahertz, pada tingkat dasar, adalah cahaya tak terlihat yang memiliki panjang gelombang lebih panjang daripada cahaya tampak. Ini beroperasi di kisaran 100GHz hingga 10.000GHz.

Sumber: Nasa

Menggunakan Radiasi Terahertz untuk Aplikasi Transmisi Data

Perangkat tim peneliti terdiri dari kombinasi bahan organik dan anorganik. Struktur dasar terdiri dari substrat silikon.

Ketika kecepatan transmisi data meningkat, ketegangan yang meningkat ditempatkan pada konduktor listrik yang digunakan dalam sistem transmisi data tradisional. Pekerjaan ini dapat mengarah pada teknologi telekomunikasi yang lebih cepat

Beberapa lapisan bahan hibrida yang dikenal sebagai ‘Perovskites’ kemudian diterapkan di atas substrat silikon.

Seperti yang dikatakan Vardeny, bahan perovskit terdiri dari bahan anorganik, serta bahan organik. Sifat ganda dari perovskites memungkinkan untuk dengan mudah disimpan ke substrat silikon sementara itu masih memiliki sifat optik yang diinginkan.

Dengan pengaturan ini, perangkat berlapis pada dasarnya bertindak sebagai penerima sinyal Terahertz.

Data ini dikodekan menggunakan lampu halogen. Lapisan perovskite yang berbeda memungkinkan kontrol atas sinyal Terahertz, berdasarkan warna cahaya yang digunakan untuk pengkodean.

Salah satu terobosannya adalah lampu halogen sederhana yang digunakan untuk menyandikan sinyal. Sebelumnya, jenis pekerjaan ini menggunakan laser berkekuatan tinggi dan mahal.

Penggunaan lampu halogen yang terjangkau membuat sistem Nahata dan Vardeny jauh lebih sederhana dan jauh lebih murah. Secara umum, menggunakan cahaya sebagai pengganti listrik untuk mengontrol data menghasilkan sistem komunikasi yang lebih cepat dan sederhana.

Ketika kecepatan transmisi data meningkat, ketegangan yang meningkat ditempatkan pada konduktor listrik yang digunakan dalam sistem transmisi data tradisional. Di sinilah sistem seperti penerima Terahertz berperan.

Lihat Juga : Kecerdasan Buatan: Jenis dan Masa Depan yang Dimiliki Manusia

Pikiran Akhir

Para peneliti mengakui bahwa dibutuhkan 10 tahun lagi sebelum teknologi ini tersedia secara komersial. Namun tidak apa-apa.

Kami belum mencapai batas sistem transmisi data saat ini. Ini tidak berarti bahwa kita harus berpuas diri.

Penemuan seperti ini perlu diselesaikan terlebih dahulu agar kita dapat beralih ke cara transmisi data yang lebih cepat dan lebih efisien ketika saatnya tiba.

Lihat Berikutnya : Penjelasan Lensa Telefoto: Apa Kegunaannya di Kamera Seluler