Deuterostom adalah salah satu dari dua kelompok utama dalam taksonomi hewan, yang dibedakan berdasarkan cara perkembangan embrionik mereka. Istilah “deuterostom” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “mulut kedua,” yang merujuk pada fakta bahwa anus terbentuk dari blastopore, yaitu lubang pertama yang terbentuk selama tahap awal perkembangan embrio. Kelompok ini mencakup berbagai hewan, termasuk vertebrata (seperti mamalia, burung, reptil, amfibi, dan ikan) serta echinodermata (seperti bintang laut dan teripang). Artikel ini akan membahas definisi deuterostom, ciri-ciri, klasifikasi, serta contoh-contoh yang relevan untuk memperjelas pemahaman tentang konsep ini.
1. Definisi Deuterostom
Deuterostom adalah kelompok hewan yang memiliki karakteristik tertentu dalam perkembangan embrionik, di mana anus terbentuk dari blastopore, sedangkan mulut terbentuk kemudian dari bagian lain dari embrio. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang memiliki struktur tubuh yang lebih kompleks dan beragam dibandingkan dengan protostom.
Contoh: Contoh hewan deuterostom termasuk manusia, ikan salmon, bintang laut, dan teripang.
2. Ciri-ciri Deuterostom
Deuterostom memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari kelompok hewan lainnya, yaitu protostom. Berikut adalah beberapa ciri-ciri utama deuterostom:
a. Perkembangan Embrionik
Salah satu ciri paling mencolok dari deuterostom adalah cara perkembangan embrionik mereka. Dalam deuterostom, anus terbentuk terlebih dahulu dari blastopore, sedangkan mulut terbentuk kemudian dari bagian lain dari embrio.
Contoh: Pada perkembangan embrio manusia, anus terbentuk dari blastopore, sedangkan mulut terbentuk kemudian dari bagian lain dari embrio.
b. Pembelahan Sel
Selama pembelahan sel awal, deuterostom mengalami pembelahan radial, di mana sel-sel baru terbentuk dengan pola yang simetris dan sejajar. Ini berbeda dengan protostom yang mengalami pembelahan spiral.
Contoh: Pada larva echinodermata, pembelahan radial dapat diamati di bawah mikroskop, menunjukkan pola pembelahan yang khas.
c. Gastrulasi
Proses gastrulasi pada deuterostom menghasilkan dua lapisan germinal: ektoderm dan endoderm. Mesoderm, lapisan ketiga, terbentuk kemudian dari sel-sel yang berasal dari ektoderm.
Contoh: Pada perkembangan embrio ikan, gastrulasi menghasilkan lapisan-lapisan yang akan berkembang menjadi berbagai organ dan jaringan.
d. Sistem Saraf
Deuterostom umumnya memiliki sistem saraf yang lebih kompleks dibandingkan dengan protostom. Sistem saraf ini sering kali terorganisir dalam bentuk tabung, dengan otak yang terletak di bagian anterior.
Contoh: Pada vertebrata, sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang terorganisir dengan baik.
3. Klasifikasi Deuterostom
Deuterostom dibagi menjadi beberapa kelompok utama, yaitu:
a. Echinodermata
Echinodermata adalah kelompok hewan yang memiliki tubuh simetris radial dan sering kali dilindungi oleh kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat. Mereka biasanya hidup di lingkungan laut.
Contoh: Bintang laut (Asteroidea) adalah contoh echinodermata yang memiliki lima lengan dan dapat meregenerasi bagian tubuh yang hilang.
b. Chordata
Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki notochord (struktur pendukung) pada tahap tertentu dalam hidup mereka. Kelompok ini mencakup vertebrata dan beberapa invertebrata.
Contoh: Manusia (Homo sapiens) adalah contoh vertebrata yang memiliki notochord selama tahap embrio, yang kemudian berkembang menjadi tulang belakang.
c. Hemichordata
Hemichordata adalah kelompok hewan yang memiliki karakteristik antara echinodermata dan chordata. Mereka memiliki struktur yang mirip dengan notochord, tetapi tidak sepenuhnya memenuhi kriteria chordata.
Contoh: Acorn worm (Balanoglossus) adalah contoh hemichordata yang hidup di dasar laut dan memiliki tubuh yang tersegmentasi.
4. Contoh Deuterostom dalam Kehidupan Sehari-hari
Deuterostom mencakup banyak hewan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh:
a. Vertebrata
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang dan sistem saraf yang kompleks. Mereka mencakup berbagai spesies, dari ikan hingga mamalia.
Contoh: Ikan salmon (Oncorhynchus) adalah contoh vertebrata yang hidup di air tawar dan laut, dikenal karena migrasi mereka yang panjang untuk bertelur.
b. Echinodermata
Echinodermata adalah kelompok hewan yang memiliki simetri radial dan sering kali memiliki kemampuan untuk meregenerasi bagian tubuh.
Contoh: Teripang (Holothuroidea) adalah contoh echinodermata yang memiliki tubuh lunak dan sering digunakan dalam masakan Asia.
c. Amfibi
Amfibi adalah kelompok hewan yang dapat hidup di darat dan air. Mereka memiliki kulit yang lembab dan biasanya mengalami metamorfosis dari larva ke dewasa.
Contoh: Katak (Anura) adalah contoh amfibi yang mengalami metamorfosis dari telur menjadi larva (berudu) dan kemudian menjadi katak dewasa.
5. Peran Deuterostom dalam Ekosistem
Deuterostom memiliki peran penting dalam ekosistem, baik sebagai produsen, konsumen, maupun pengurai. Berikut adalah beberapa peran mereka:
a. Produsen
Beberapa deuterostom, seperti beberapa jenis ikan, berperan sebagai produsen dalam rantai makanan. Mereka dapat berfungsi sebagai penyaring makanan dan membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
Contoh: Ikan herbivora yang memakan alga berkontribusi pada pengendalian pertumbuhan alga di ekosistem perairan.
b. Konsumen
Banyak deuterostom berfungsi sebagai konsumen dalam rantai makanan, baik sebagai herbivora, karnivora, atau omnivora.
Contoh: Bintang laut yang memangsa kerang berfungsi sebagai karnivora dalam ekosistem laut.
c. Pengurai
Beberapa deuterostom, seperti teripang, berperan sebagai pengurai yang membantu menguraikan bahan organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah.
Contoh: Teripang yang memakan detritus di dasar laut berkontribusi pada siklus nutrisi dan kesehatan ekosistem laut.
Kesimpulan
Deuterostom adalah kelompok hewan yang memiliki karakteristik unik dalam perkembangan embrionik dan struktur tubuh. Dengan memahami definisi, ciri-ciri, klasifikasi, dan contoh deuterostom, kita dapat lebih menghargai keragaman dan peran penting mereka dalam ekosistem. Dari vertebrata yang kompleks hingga echinodermata yang menarik, deuterostom memainkan peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan di Bumi. Pengetahuan tentang deuterostom juga penting dalam bidang biologi, ekologi, dan konservasi, membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan interaksi di alam.