Poligastrik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hewan yang memiliki lebih dari satu lambung. Sistem pencernaan poligastrik memungkinkan hewan-hewan ini untuk mencerna makanan dengan cara yang lebih kompleks, terutama makanan berserat tinggi seperti rumput dan dedaunan. Hewan poligastrik, yang sering disebut sebagai ruminansia, memiliki kemampuan unik untuk memfermentasi makanan dalam lambung mereka, yang membantu mereka mendapatkan nutrisi dari sumber makanan yang sulit dicerna. Artikel ini akan membahas definisi poligastrik, karakteristiknya, serta contoh-contoh hewan poligastrik yang umum ditemukan dalam dunia peternakan.
1. Definisi Poligastrik
Poligastrik berasal dari kata “poli” yang berarti banyak dan “gastrik” yang berkaitan dengan lambung. Oleh karena itu, poligastrik merujuk pada hewan yang memiliki lebih dari satu lambung. Hewan poligastrik memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari beberapa ruang lambung, yang memungkinkan mereka untuk mencerna makanan secara efisien, terutama makanan berserat tinggi.
2. Karakteristik Hewan Poligastrik
Hewan poligastrik memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari hewan monogastrik:
a. Sistem Pencernaan yang Kompleks
Hewan poligastrik memiliki sistem pencernaan yang lebih kompleks, terdiri dari beberapa ruang lambung, biasanya empat ruang. Ruang-ruang ini berfungsi untuk memfermentasi dan mencerna makanan secara bertahap.
Contoh: Sapi, sebagai hewan poligastrik, memiliki empat ruang lambung: rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Makanan pertama kali masuk ke rumen, di mana proses fermentasi dimulai.
b. Kemampuan Fermentasi
Hewan poligastrik memiliki mikroorganisme dalam lambung mereka yang membantu memfermentasi makanan berserat. Proses ini memungkinkan mereka untuk mengubah serat menjadi asam lemak volatil, yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
Contoh: Domba juga memiliki kemampuan fermentasi yang tinggi. Mereka dapat mencerna rumput dan dedaunan yang kaya serat berkat mikroorganisme yang ada di rumen mereka.
c. Proses Ruminasi
Hewan poligastrik melakukan proses yang disebut ruminasi, di mana mereka mengunyah kembali makanan yang telah ditelan untuk meningkatkan pencernaan. Proses ini membantu memecah partikel makanan menjadi ukuran yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna.
Contoh: Kambing sering terlihat mengunyah makanan mereka secara berulang. Setelah menelan, mereka akan mengeluarkan makanan dari rumen dan mengunyahnya kembali sebelum menelannya lagi.
3. Contoh Hewan Poligastrik
Berikut adalah beberapa contoh hewan poligastrik yang umum ditemukan dalam dunia peternakan:
a. Sapi
Sapi adalah salah satu contoh paling terkenal dari hewan poligastrik. Mereka dibesarkan untuk diambil dagingnya (sapi potong) atau susunya (sapi perah). Sapi memiliki sistem pencernaan yang efisien untuk mencerna rumput dan pakan berserat lainnya.
Contoh: Sapi perah, seperti Holstein, memiliki kemampuan untuk menghasilkan susu dalam jumlah besar berkat sistem pencernaan mereka yang efisien dalam memanfaatkan pakan berbasis rumput.
b. Domba
Domba adalah hewan poligastrik lainnya yang banyak dibesarkan untuk daging (domba potong) dan wol. Mereka juga memiliki sistem pencernaan yang memungkinkan mereka untuk mencerna makanan berserat dengan baik.
Contoh: Domba Merino dikenal karena wolnya yang berkualitas tinggi dan juga memiliki kemampuan untuk mencerna rumput dan pakan berserat lainnya dengan efisien.
c. Kambing
Kambing adalah hewan poligastrik yang sangat adaptif dan dapat memakan berbagai jenis pakan, termasuk rumput, dedaunan, dan bahkan tanaman yang lebih keras. Kambing sering dipelihara untuk daging, susu, dan kulit.
Contoh: Kambing Boer adalah ras kambing yang terkenal karena dagingnya yang berkualitas tinggi dan kemampuannya untuk mencerna pakan berserat.
d. Rusa
Rusa juga termasuk dalam kategori hewan poligastrik. Mereka memiliki sistem pencernaan yang memungkinkan mereka untuk mencerna makanan berserat yang ditemukan di habitat alami mereka.
Contoh: Rusa merah adalah contoh rusa yang memiliki sistem pencernaan poligastrik, yang memungkinkannya untuk memanfaatkan rumput dan dedaunan sebagai sumber makanan utama.
4. Peran Hewan Poligastrik dalam Pertanian dan Pangan
Hewan poligastrik memainkan peran penting dalam sistem pertanian dan produksi pangan. Mereka menyediakan sumber protein hewani yang penting bagi manusia, seperti daging dan susu, serta berkontribusi terhadap ekonomi pertanian.
a. Produksi Daging
Hewan poligastrik seperti sapi, domba, dan kambing merupakan sumber utama daging di banyak negara. Produksi daging dari hewan-hewan ini dapat dilakukan dengan efisien, sehingga memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Contoh: Sapi potong dapat dibesarkan dalam sistem pakan berbasis rumput, yang memungkinkan mereka tumbuh dengan baik dan menghasilkan daging berkualitas tinggi.
b. Produksi Susu
Sapi perah dan kambing perah adalah sumber utama susu yang dikonsumsi oleh manusia. Produksi susu dari hewan poligastrik dapat dilakukan secara berkelanjutan, memberikan sumber protein dan kalsium yang penting dalam diet manusia.
Contoh: Sapi perah Holstein dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar, yang kemudian diproses menjadi berbagai produk susu seperti keju, yogurt, dan mentega.
Kesimpulan
Poligastrik adalah istilah yang merujuk pada hewan yang memiliki lebih dari satu lambung, dengan sistem pencernaan yang kompleks dan kemampuan untuk mencerna makanan berserat tinggi. Hewan poligastrik, seperti sapi, domba, kambing, dan rusa, memiliki karakteristik dan kebutuhan pakan yang berbeda dibandingkan dengan hewan monogastrik. Memahami konsep poligastrik sangat penting dalam bidang peternakan dan produksi pangan, karena hewan-hewan ini berkontribusi secara signifikan terhadap penyediaan sumber protein hewani dan ketahanan pangan global. Dengan pengelolaan yang baik, hewan poligastrik dapat menjadi aset berharga dalam sistem pertanian modern.