Animalia

apa pengertian Hewan Transgenik: Apa yang Harus Anda Ketahui

Hewan transgenik adalah hewan yang telah diubah genetik dengan cara menggabungkan DNA hewan asli dengan DNA lain yang diambil dari sumber lain. Hewan transgenik dapat dipakai untuk memanfaatkan ciri-ciri genetik hewan tersebut dalam kepentingan manusia.

Beberapa contoh tujuan pembuatan hewan transgenik, yaitu untuk meningkatkan produksi susu atau daging, memanfaatkan ciri-ciri genetik hewan tersebut dalam kepentingan manusia, dan meningkatkan keamanan makanan. Pembuatan hewan transgenik menjadi kontroversi, karena beberapa orang menganggap bahwa pembuatan hewan transgenik dapat merusak lingkungan dan memicu masalah etis. Beberapa kontroversi yang sering dihadapi oleh hewan transgenik, yaitu pengaruh terhadap lingkungan, masalah etis, dan resiko keamanan.

Apa itu Hewan Transgenik?

Hewan transgenik adalah hewan yang telah diubah genetik dengan cara menggabungkan DNA hewan asli dengan DNA lain yang diambil dari sumber lain. Dalam proses ini, DNA baru yang diperoleh dari sumber lain akan menjadi bagian dari genetik hewan asli, sehingga dapat mempengaruhi ciri-ciri hewan tersebut. Hewan transgenik dapat dibuat dengan cara menggabungkan DNA dari dua jenis hewan yang berbeda, ataupun dengan cara menggabungkan DNA hewan dengan DNA manusia.

Tujuan Pembuatan Hewan Transgenik

Tujuan pembuatan hewan transgenik adalah untuk memanfaatkan ciri-ciri genetik hewan tersebut dalam kepentingan manusia. Beberapa contoh tujuan pembuatan hewan transgenik, yaitu:

  • Meningkatkan produksi susu atau daging: Hewan transgenik dapat dipakai untuk meningkatkan produksi susu atau daging. Misalnya, hewan transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki lebih banyak protein dalam susunya, sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau daging.
  • Memanfaatkan ciri-ciri genetik hewan tersebut dalam kepentingan manusia: Hewan transgenik dapat dipakai untuk memanfaatkan ciri-ciri genetik hewan tersebut dalam kepentingan manusia. Misalnya, hewan transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki daya tahan yang lebih baik atau tidak mengalami penyakit tertentu.
  • Meningkatkan keamanan makanan: Hewan transgenik dapat dipakai untuk meningkatkan keamanan makanan. Misalnya, hewan transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki resistensi terhadap hama atau penyakit, sehingga dapat meminimalisir penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.

Hewan Transgenik yang Telah Dibuat

Beberapa jenis hewan transgenik yang telah dibuat, yaitu:

  • Kambing: Kambing transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki lebih banyak protein dalam susunya, sehingga dapat meningkatkan produksi daging.
  • Sapi: Sapi transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki daya tahan yang lebih baik atau tidak mengalami penyakit tertentu.
  • Ikan: Ikan transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki lebih banyak protein dalam susunya, sehingga dapat meningkatkan produksi daging.
  • Kucing: Kucing transgenik yang telah diubah genetik dapat memiliki resistensi terhadap HIV.

Kontroversi Hewan Transgenik

Pembuatan hewan transgenik menjadi kontroversi, karena beberapa orang menganggap bahwa pembuatan hewan transgenik dapat merusak lingkungan dan memicu masalah etis. Beberapa kontroversi yang sering dihadapi oleh hewan transgenik, yaitu:

  • Pengaruh terhadap lingkungan: Pembuatan hewan transgenik dapat mempengaruhi lingkungan, karena beberapa hewan transgenik dapat memicu perubahan lingkungan yang tidak diinginkan.
  • Masalah etis: Pembuatan hewan transgenik dapat menimbulkan masalah etis, karena beberapa orang menganggap bahwa pembuatan hewan transgenik dapat merusak hubungan alam yang telah ada.
  • Resiko keamanan: Pembuatan hewan transgenik dapat menimbulkan resiko keamanan, karena beberapa hewan transgenik dapat memicu reaksi imun yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami modifikasi genetik dengan cara memasukkan atau mengubah materi genetik dari organisme lain ke dalam genomnya. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang hewan transgenik:

  1. Modifikasi genetik pada hewan transgenik dilakukan dengan teknik rekayasa genetika, yang melibatkan manipulasi materi genetik pada tingkat molekuler. Metode yang umum digunakan adalah transfer gen, di mana gen yang diinginkan dari satu organisme dimasukkan ke dalam genom hewan target.
  2. Hewan transgenik dapat memiliki sifat atau karakteristik baru yang diperoleh dari gen yang dimasukkan. Contohnya, hewan transgenik dapat dibuat untuk menghasilkan protein tertentu yang bermanfaat bagi manusia, seperti insulin atau faktor pembekuan darah.
  3. Penerapan hewan transgenik umumnya dilakukan dalam penelitian biomedis dan farmasi. Mereka digunakan sebagai model untuk mempelajari penyakit manusia, mengembangkan terapi gen, atau menguji efektivitas obat baru.
  4. Beberapa contoh hewan transgenik yang paling terkenal adalah tikus transgenik yang digunakan dalam penelitian kanker, domba transgenik yang menghasilkan protein sutra dalam susu mereka, dan ikan zebra transgenik yang memiliki kemampuan fluoresensi untuk mempelajari perkembangan embrio.
  5. Hewan transgenik tunduk pada regulasi dan etika yang ketat dalam penggunaannya. Setiap negara memiliki peraturan yang mengatur pengujian, pengembangbiakan, dan penggunaan hewan transgenik.
  6. Hewan transgenik tidak sama dengan hewan yang mengalami seleksi alami atau pemuliaan selektif. Seleksi alami atau pemuliaan selektif mengandalkan variasi alami dalam gen populasi, sedangkan hewan transgenik melibatkan manipulasi genetik secara sengaja di laboratorium.

Dengan demikian, hewan transgenik adalah hewan yang mengalami modifikasi genetik melalui rekayasa genetika dengan memasukkan atau mengubah materi genetik untuk memperoleh sifat baru. Mereka umumnya digunakan dalam penelitian biomedis dan farmasi, serta tunduk pada regulasi dan etika yang ketat.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Hewan Transgenik

1. Apa itu Hewan Transgenik?

Hewan transgenik adalah hewan yang memiliki materi genetik yang dimodifikasi atau dimasukkan dari spesies lain melalui teknik rekayasa genetika. Modifikasi genetik ini dapat menghasilkan perubahan dalam sifat-sifat atau karakteristik hewan tersebut.

2. Bagaimana Proses Pembuatan Hewan Transgenik?

Proses pembuatan hewan transgenik melibatkan beberapa langkah, antara lain:

  • Identifikasi gen yang ingin dimasukkan ke dalam hewan target.
  • Isolasi gen tersebut dari spesies sumber.
  • Penggabungan gen tersebut ke dalam vektor genetik, seperti plasmid atau virus.
  • Pengenalan vektor genetik ke dalam sel embrio atau sel punca hewan target melalui teknik seperti injeksi mikroinjeksi atau transfeksi.
  • Pemindahan sel yang telah dimodifikasi genetik ke dalam hewan betina yang akan mengandung dan melahirkan hewan transgenik.
  • Pembiakan dan seleksi hewan transgenik untuk menghasilkan keturunan yang membawa gen yang dimodifikasi.

3. Apa Tujuan Pembuatan Hewan Transgenik?

Pembuatan hewan transgenik memiliki beberapa tujuan, di antaranya:

  • Studi tentang fungsi gen tertentu dan peran mereka dalam perkembangan dan penyakit.
  • Pengembangan model hewan untuk mempelajari penyakit manusia dan menguji terapi potensial.
  • Produksi hewan dengan sifat atau karakteristik yang diinginkan, seperti ketahanan terhadap penyakit, peningkatan produksi hasil pertanian, atau produksi protein yang berguna.

4. Apa Dampak dan Manfaat Hewan Transgenik?

Hewan transgenik memiliki dampak dan manfaat yang mungkin, di antaranya:

  • Meningkatkan pemahaman tentang genetika dan fisiologi hewan.
  • Memberikan wawasan baru tentang penyakit manusia dan pengembangan terapi.
  • Memungkinkan produksi hewan dengan sifat yang diinginkan, seperti hewan yang lebih tahan terhadap penyakit atau hewan yang menghasilkan produk yang bermanfaat.
  • Menawarkan potensi pengembangan teknologi dan inovasi baru dalam bidang bioteknologi.
  • Memunculkan pertanyaan etika tentang kesejahteraan hewan, keamanan pangan, dan implikasi jangka panjang dari modifikasi genetik.

5. Bagaimana Regulasi Hewan Transgenik di Indonesia?

Di Indonesia, regulasi hewan transgenik ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebelum melakukan penelitian atau penggunaan hewan transgenik, peneliti atau pihak yang terkait harus memperoleh izin dari otoritas yang berwenang. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan, kesehatan, dan kesejahteraan hewan serta melindungi lingkungan.

Dengan adanya hewan transgenik, kita dapat memperoleh pemahaman lebih dalam tentang genetika dan aplikasinya dalam berbagai bidang, namun perlu diperhatikan juga aspek etika, keamanan, dan pengaturan yang tepat dalam penggunaan dan pengembangan hewan transgenik.

Post terkait

Related Posts