Apa Itu Darurat Militer? Artinya, Sejarah Di AS, dan Contoh: Apa Itu Darurat Militer?,Memahami Hukum Perang

Pengertian Darurat Militer?

Darurat militer adalah penggantian pemerintah sipil oleh otoritas militer dengan kekuasaan tak terbatas untuk menangguhkan perlindungan hukum biasa atas hak-hak sipil. Keadaan darurat militer dapat diumumkan sebagai tanggapan terhadap krisis atau diberlakukan selama kudeta.

Pada saat terjadi bencana atau kerusuhan sipil, deklarasi darurat lebih umum daripada deklarasi darurat militer karena lebih mudah dibatalkan. Deklarasi darurat memungkinkan pemerintah untuk memperluas kekuasaannya sementara untuk menangani krisis, menangguhkan beberapa kebebasan sipil tetapi menghindari kontrol militer.

Takeaway utama:

  • Darurat militer adalah hukum yang dikelola oleh militer dan bukan oleh pemerintah sipil, biasanya untuk memulihkan ketertiban.
  • Darurat militer diumumkan dalam keadaan darurat, sebagai tanggapan atas krisis, atau untuk menguasai wilayah pendudukan.
  • Ketika darurat militer diumumkan, kebebasan sipil—seperti hak untuk bebas bergerak, kebebasan berbicara, perlindungan dari penggeledahan yang tidak wajar, dan hukum habeas corpus—dapat ditangguhkan.

Memahami Hukum Perang

Deklarasi darurat militer adalah keputusan yang langka dan penting untuk dibuat oleh pemerintah sipil dan untuk alasan yang baik. Ketika darurat militer diumumkan, kendali sipil atas sebagian atau seluruh aspek operasi pemerintah diserahkan kepada militer.

Artinya, dalam kasus pemerintahan terpilih, perwakilan yang dipilih oleh populasi pemilih tidak lagi berkuasa. Warga sipil telah menyerahkan kendali atas negara dengan imbalan potensi pemulihan ketertiban, dengan kemungkinan bahwa kendali tidak dapat diperoleh kembali di masa mendatang.

Ketika darurat militer diumumkan, kebebasan sipil—seperti hak untuk bebas bergerak, kebebasan berbicara, atau perlindungan dari penggeledahan yang tidak masuk akal—dapat ditangguhkan. Sistem peradilan yang biasanya menangani masalah hukum pidana dan perdata diganti dengan sistem peradilan militer, seperti pengadilan militer.

Warga sipil dapat ditangkap karena melanggar jam malam atau untuk pelanggaran yang, pada waktu normal, tidak dianggap cukup serius untuk memerlukan penahanan. Undang-undang yang berkaitan dengan habeas corpus yang dirancang untuk mencegah penahanan yang melanggar hukum juga dapat ditangguhkan, memungkinkan militer untuk menahan individu tanpa batas waktu tanpa kemungkinan jalan lain.

Mendeklarasikan Darurat Militer

Mempertimbangkan konsekuensi negatif darurat militer terhadap negara dan warganya, menyatakan darurat militer adalah upaya terakhir yang disediakan untuk situasi di mana hukum dan ketertiban memburuk dengan cepat. Misalnya, pada tahun 1892, gubernur Idaho memberlakukan darurat militer setelah sekelompok pekerja tambang yang memberontak meledakkan sebuah penggilingan, yang meratakan gedung berlantai empat dan membunuh beberapa orang.

Darurat militer dapat dinyatakan berlaku dalam protes, kerusuhan sipil, kudeta, atau pemberontakan. Ini juga dapat dideklarasikan ketika militer suatu negara menduduki wilayah asing, seperti pada akhir perang.

Biasanya, kekuatan untuk mengumumkan darurat militer berada di tangan presiden suatu negara atau pemimpin sipil lainnya. Keadaan di mana itu dapat diumumkan dan faktor pembatas lainnya, seperti jumlah waktu yang tersisa, diatur oleh undang-undang atau konstitusi negara.

Misalnya, seorang presiden dapat diberi wewenang untuk mengumumkan darurat militer selama masa kerusuhan sipil yang keras, tetapi hanya selama 60 hari. Hukum internasional juga dapat membatasi ruang lingkup dan durasi darurat militer jika suatu negara telah menandatangani perjanjian multilateral.

Pertimbangan Khusus: Keadaan Darurat vs.

Darurat Militer

Penggunaan darurat militer setelah terjadi bencana alam lebih jarang terjadi daripada selama situasi kerusuhan atau kekacauan sipil. Daripada mendeklarasikan darurat militer dan menyerahkan kekuasaan kepada militer jika terjadi badai atau gempa bumi, pemerintah lebih cenderung mengumumkan keadaan darurat.

Ketika keadaan darurat diumumkan, pemerintah dapat memperluas kekuasaannya atau membatasi hak warganya. Namun, pemerintah tidak harus menyerahkan kekuasaan kepada militernya.

Dalam beberapa kasus, pemerintah dapat memberlakukan keadaan darurat khusus untuk menekan perbedaan pendapat atau kelompok oposisi.