Apa Itu Fasilitas Penyesuaian Likuiditas (LAF) dalam Kebijakan Moneter?: Apa itu Fasilitas Penyesuaian Likuiditas?,Dasar-dasar Fasilitas Penyesuaian Likuiditas

Pengertian Fasilitas Penyesuaian Likuiditas?

Fasilitas penyesuaian likuiditas (LAF) adalah alat yang digunakan dalam kebijakan moneter, terutama oleh Reserve Bank of India (RBI) yang memungkinkan bank meminjam uang melalui perjanjian pembelian kembali (repo) atau memberikan pinjaman kepada RBI melalui perjanjian repo terbalik. Pengaturan ini efektif dalam mengelola tekanan likuiditas dan memastikan stabilitas dasar di pasar keuangan.

Di Amerika Serikat, Federal Reserve melakukan transaksi repo dan reverse repo di bawah operasi pasar terbukanya. RBI memperkenalkan LAF sebagai hasil dari Komite Narasimham tentang Reformasi Sektor Perbankan (1998).

Ringkasan:

  • Fasilitas penyesuaian likuiditas (LAF) adalah alat kebijakan moneter yang digunakan di India oleh Reserve Bank of India atau RBI.
  • RBI memperkenalkan LAF sebagai bagian dari hasil Komite Narasimham tentang Reformasi Sektor Perbankan tahun 1998.
  • LAF membantu RBI mengelola likuiditas dan memberikan stabilitas ekonomi dengan menawarkan bank kesempatan untuk meminjam uang melalui perjanjian pembelian kembali atau repo atau memberikan pinjaman kepada RBI melalui perjanjian reverse repo.
  • LAF dapat mengelola inflasi dalam perekonomian dengan meningkatkan dan mengurangi jumlah uang beredar.

Dasar-dasar Fasilitas Penyesuaian Likuiditas

Fasilitas penyesuaian likuiditas digunakan untuk membantu bank dalam mengatasi kekurangan kas jangka pendek selama periode ketidakstabilan ekonomi atau dari segala bentuk tekanan lain yang disebabkan oleh kekuatan di luar kendali mereka. Berbagai bank menggunakan surat berharga yang memenuhi syarat sebagai jaminan melalui perjanjian repo dan menggunakan dana tersebut untuk meringankan kebutuhan jangka pendek mereka, sehingga tetap stabil.

Fasilitas tersebut diterapkan setiap hari karena bank dan lembaga keuangan lainnya memastikan mereka memiliki modal yang cukup di pasar semalam. Transaksi fasilitas penyesuaian likuiditas dilakukan melalui lelang pada waktu yang ditentukan.

Entitas yang ingin meningkatkan modal untuk memenuhi kekurangan terlibat dalam perjanjian repo, sementara entitas dengan kelebihan modal melakukan sebaliknya, dan mengeksekusi repo terbalik.

Fasilitas Penyesuaian Likuiditas dan Perekonomian

RBI dapat menggunakan fasilitas penyesuaian likuiditas untuk mengelola tingkat inflasi yang tinggi. Itu dilakukan dengan meningkatkan tingkat repo, yang meningkatkan biaya pembayaran hutang.

Hal ini, pada gilirannya, mengurangi investasi dan jumlah uang beredar dalam perekonomian India. Sebaliknya, jika RBI mencoba untuk merangsang perekonomian setelah periode pertumbuhan ekonomi yang lambat, maka dapat menurunkan tingkat repo untuk mendorong bisnis meminjam, sehingga meningkatkan jumlah uang beredar.

Baru-baru ini, RBI memangkas suku bunga repo sebesar 40 basis poin pada Mei 2020 menjadi 4,00% dari 4,40% sebelumnya, karena aktivitas ekonomi yang lemah, inflasi yang jinak, dan pertumbuhan global yang lebih lambat. Pada saat yang sama, tingkat repo terbalik dipotong menjadi 3,35% dari 3,75%, juga penurunan 40 basis poin.

Contoh Fasilitas Penyesuaian Likuiditas

Mari kita asumsikan sebuah bank mengalami kekurangan uang tunai jangka pendek karena resesi yang mencengkeram ekonomi India. Bank akan menggunakan fasilitas penyesuaian likuiditas RBI dengan melakukan perjanjian repo dengan menjual surat berharga pemerintah kepada RBI sebagai imbalan atas pinjaman dengan perjanjian untuk membeli kembali surat berharga tersebut.

Misalnya, bank membutuhkan pinjaman satu hari untuk 50.000.000 rupee India dan mengeksekusi perjanjian repo sebesar 6,25%. Bunga utang bank atas pinjaman tersebut adalah ₹8.561,64 (₹50.000.000 x 6,25% / 365).

Sekarang anggaplah ekonomi berkembang dan bank memiliki kelebihan uang tunai. Dalam hal ini, bank akan melakukan perjanjian reverse repo dengan memberikan pinjaman kepada RBI dengan imbalan sekuritas pemerintah, di mana bank setuju untuk membeli kembali sekuritas tersebut.

Misalnya, bank mungkin memiliki ₹25.000.000 tersedia untuk dipinjamkan ke RBI dan memutuskan untuk melaksanakan perjanjian repo terbalik satu hari sebesar 6%. Bank akan menerima bunga sebesar ₹4109,59 dari RBI (₹25.000.000 x 6% / 365).