Apa itu Konsumerisme?

Istilah “konsumerisme” digunakan dalam beberapa cara berbeda.

Dalam ilmu ekonomi, ini biasanya mengacu pada gerakan yang mempromosikan hak dan keamanan konsumen yang muncul pada awal 1900-an ketika orang semakin peduli dengan keamanan konsumen dan metode manufaktur.

Dalam filsafat, konsumerisme mengacu pada cara hidup di mana orang menempatkan nilai tinggi pada harta benda, dan di mana orang cenderung mengkonsumsi lebih dari yang mereka butuhkan.

Kritik terhadap cara hidup ini mendukung anti-konsumerisme atau produksionisme.

Praktek mengkonsumsi di luar kebutuhan dasar sudah kuno; orang hanya perlu melihat makam mewah firaun Mesir sebagai contoh.

Namun, konsumerisme dalam pengertian modern benar-benar muncul dengan munculnya produksi massal, dan pemisahan yang semakin meningkat antara produsen dan konsumen.

Secara historis, orang menghasilkan banyak barang mereka sendiri, atau tinggal dan bekerja di dekat produsen mereka, dan produksi terutama terbatas pada kebutuhan dasar, kecuali dalam kasus barang yang ditujukan untuk kelas atas.

Salah satu definisi konsumerisme mengacu pada menempatkan kepentingan tinggi pada harta benda.

Dengan Revolusi Industri muncul beberapa perubahan radikal dalam pola konsumsi.

Yang pertama, dalam pengartian sederhana merupakan peningkatan konsumsi di antara semua kelas sosial ekonomi, didorong oleh produsen yang membuat kelebihan barang dan perlu menciptakan pasar untuk itu.

Yang kedua adalah keretakan radikal antara produsen dan konsumen, karena barang dapat dikirim ke mana saja di dunia dan orang jarang bertemu atau berinteraksi dengan orang yang membuat barang mereka.

Revolusi Industri juga memungkinkan terjadinya pergeseran dari masyarakat yang berorientasi pada produksi menjadi masyarakat yang berorientasi pada konsumsi, karena semakin sedikit produsen yang dapat menghasilkan lebih banyak barang.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

seperti mobil mahal adalah simbol konsumerisme.

Dalam arti perlindungan konsumen, gemuruh konsumerisme muncul sebagai tanggapan atas isu-isu seperti makanan yang terkontaminasi, produk mekanis yang rusak, dan isu lainnya.

Para pembela konsumen mulai berpendapat bahwa standar keselamatan perlu diberlakukan, dan perusahaan perlu dimintai pertanggungjawaban atas produk mereka yang salah, untuk melindungi konsumen.

Konsumerisme dalam pengertian ini juga meluas ke perselisihan tentang klaim iklan palsu, lobi untuk pengungkapan, dan berbagai topik lainnya.

Konsumerisme erat kaitannya dengan materialisme.

Dalam arti cara hidup di mana konsumsi barang-barang konsumen ditempatkan pada prioritas tinggi, konsumerisme telah menjadi topik kritik yang sudah lama ada, dan kritik itu hanya menjadi lebih parah dari waktu ke waktu.

Konsumerisme terkait erat dengan materialisme, dan kedua tren tersebut cenderung muncul dalam sistem kapitalis, di mana konsumerisme dapat didorong karena berbagai alasan.

Konsumerisme cenderung menggarisbawahi perbedaan kelas dan memperlebar kesenjangan sosial ekonomi, karena orang menggunakan barang konsumsi sebagai tampilan status kelas.

Di seluruh dunia, konsumsi sumber daya terjadi secara tidak proporsional di kalangan orang kaya, dengan orang miskin di dunia mengonsumsi sebagian kecil dari sumber daya dunia.

Simbol status seperti rumah besar, mobil mewah, dan pakaian desainer terkadang dipandang dan diserang sebagai simbol gaya hidup konsumeris.