Apa itu Marginalisme dalam Ekonomi Mikro, dan Mengapa Penting?: Revolusi Marginalis,Mengapa Marginalisme Penting?

Marginalisme menggambarkan metode analisis ekonomi dan teori nilai. Menurut teori ini, individu membuat keputusan ekonomi “pada margin”.

Artinya, nilai ditentukan oleh berapa banyak utilitas tambahan yang disediakan oleh unit tambahan dari barang atau jasa. Akan sulit untuk melebih-lebihkan betapa pentingnya konsep ini bagi pemahaman ekonomi kontemporer.

Perkembangan teori marjinal biasanya disebut sebagai Revolusi Marginalis dan dipandang sebagai garis pemisah antara ekonomi klasik dan modern.

Ringkasan:

  • Marginalisme adalah teori yang menegaskan individu membuat keputusan untuk membeli satu unit tambahan barang atau jasa berdasarkan utilitas tambahan yang akan mereka terima darinya.
  • Teori marjinalis, yang dikenal sebagai Revolusi Marginalis, dipandang sebagai garis pemisah antara ekonomi klasik dan modern.
  • Teori marginalisme membantu menjelaskan dengan lebih baik rasionalitas manusia, tindakan manusia, penilaian subyektif, dan harga pasar yang efisien.
  • Perbedaan antara utilitas total dan utilitas marjinal dijelaskan melalui marginalisme.
  • Bisnis dapat lebih memahami cara menentukan harga produk mereka dengan memahami marginalisme.

Revolusi Marginalis

Adam Smith adalah bapak pendiri ilmu ekonomi, tetapi bahkan dia bingung dengan nilai ekonomi yang sebenarnya: Mengapa orang kadang-kadang lebih menghargai barang-barang non-esensial daripada barang-barang esensial? Tampaknya ada paradoks nilai yang tidak dapat dijelaskan secara rasional. Ini dikenal sebagai paradoks “nilai pakai” versus “nilai tukar”.

Contoh paling terkenal dari hal ini adalah paradoks intan-air. Meskipun berlian tidak memiliki tujuan vital, dan air sangat penting bagi kehidupan manusia, berlian individu jauh lebih berharga daripada satuan air.

Di permukaan, sepertinya air seharusnya lebih berharga. Secara mandiri dan hampir bersamaan, tiga ekonom memecahkan teka-teki ini pada tahun 1870-an: William Stanley Jevons, Carl Menger, dan Leon Walras.

Mereka menyarankan agar konsumen individu tidak memilih antara semua air dunia versus semua berlian dunia; jelas, mereka akan memilih air jika diberi pilihan itu. Utilitas marjinal paling sering dipecah menjadi utilitas marjinal positif, utilitas marjinal negatif, dan utilitas marjinal nol.

Sebaliknya, individu memilih antara peningkatan barang. Mereka secara terpisah menentukan nilai dari satu unit tambahan air atau satu unit berlian tambahan.

Pilihan individu ini dibuat di pinggir. Seolah-olah, air jauh lebih mudah didapat, dan kebanyakan orang sudah memiliki akses air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dalam kondisi seperti ini, nilai satuan air tambahan tersebut relatif rendah. Ini biasanya tidak terjadi pada berlian karena berlian mahal untuk dibeli.

Tentu saja, seorang pria yang sangat haus di padang pasir mungkin lebih menghargai unit air ekstra itu daripada berlian ekstra. Ini adalah perbedaan antara utilitas total dan utilitas marjinal.

Mengapa Marginalisme Penting?

Perkembangan teori marginalis membantu menjelaskan rasionalitas manusia, tindakan manusia, penilaian subyektif, dan harga pasar yang efisien dengan lebih baik. Dengan demikian, analisis marjinal membuka pintu bagi era baru dalam ekonomi mikro.

Utilitas marjinal bisa sulit untuk diukur karena sulit untuk menilai berapa banyak utilitas yang diperoleh seseorang dari satu unit barang atau jasa lagi, terutama karena pengukuran ini berbeda untuk setiap individu. Konsep ini tertuang dalam hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang, yang menyatakan bahwa konsumsi meningkat, utilitas menurun.

Misalnya, jika seseorang mengidam burger keju, mereka mungkin bersedia membayar ekstra untuk burger keju jika mereka benar-benar lapar, katakanlah, $10. Sekarang, setelah cheeseburger pertama, orang yang sama mungkin masih lapar tetapi menganggap membelanjakan $10 untuk burger keju lain terlalu banyak.

Namun, mereka akan membeli burger keju lagi jika harganya $5, bukan $10. Hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang ini menunjukkan bahwa nilai burger keju berkurang begitu seseorang meningkatkan konsumsinya.

Marginalisme membantu bisnis menentukan harga barang mereka secara akurat karena memberikan wawasan tentang apa yang dihargai konsumen. Harga turun ketika konsumsi meningkat dan sebaliknya.

Harga dan kuantitas, oleh karena itu, memiliki hubungan terbalik.

Kesimpulan

Marginalisme berusaha untuk memahami nilai tambahan yang diperoleh konsumen dari unit tambahan barang atau jasa dan bagaimana keputusan pembelian mereka dipengaruhi oleh hal itu. Bisnis dapat menggunakan marjinalisme untuk menentukan harga produk mereka dengan benar untuk memastikan bahwa mereka memiliki nilai yang akan terus dibeli atau bahkan dibeli orang.

Ini adalah bidang ekonomi penting yang mencoba memahami perilaku individu.