Apa itu Valuasi Mata Uang?

Valuasi mata uang menentukan nilai tukar uang asing.

Menjaga perdagangan global tetap berjalan sangat penting. Penting bahwa kita memiliki proses di mana nilai mata uang yang dikeluarkan oleh negara mana pun dapat dibandingkan dengan nilai mata uang negara lain. Proses penentuan nilai tukar mata uang ini disebut sebagai penilaian mata uang.

Di tahun-tahun sebelumnya, proses penilaian mata uang cenderung bertumpu pada kriteria seperti jumlah emas batangan yang dipegang oleh perbendaharaan negara tertentu. Sederhananya, semakin banyak emas di tangan, semakin aman mata uang itu dianggap. Akan lebih berharga jika ditukar dengan mata uang yang dikeluarkan oleh negara yang memiliki cadangan emas lebih kecil. Kriteria ini, sering disebut sebagai standar emas, belum menjadi norma selama hampir satu abad sekarang. Saat ini, ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi proses penilaian mata uang.

Hari ini, proses ini akan melibatkan evaluasi tingkat saat ini bahwa barang dan jasa diekspor ke negara lain, serta mempertimbangkan tingkat penerimaan barang dan jasa dari negara lain. Arus perdagangan memiliki dampak langsung pada penilaian mata uang antara dua negara. Selain menggunakan gambaran terkini tentang tingkat impor dan ekspor barang dan jasa, ada juga indikator bagaimana mata uang suatu negara dibeli. Banyak entitas akan membeli mata uang suatu negara dengan kurs saat ini, dengan harapan akan meningkat nilainya terhadap mata uang lainnya. Harapan ini, jika difokuskan pada mata uang satu negara tertentu, akan menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya, setidaknya dalam jangka pendek karena permintaan mendorong valuasi mata uang untuk negara tertentu ke atas.

Tentu saja, faktor lain juga ikut berperan. Terutama, bencana alam dapat berdampak besar pada proses penilaian mata uang. Sebuah negara yang tidak lagi dapat mengekspor barang dan jasa utama dan untuk sementara waktu harus bergantung pada impor untuk merekonstruksi ekonomi internal setelah kehancuran alam akan melihat mata uang negara tersebut menurun nilainya secara signifikan, setidaknya untuk jangka pendek. Seiring dengan membaiknya kondisi di dalam negeri dan keseimbangan antara impor dan ekspor menjadi adil, penilaian mata uang akan sekali lagi mulai meningkat.