Apa Keuntungan Ekonomi Tertutup?

Perekonomian di mana suatu negara atau wilayah tidak mengimpor dan mengekspor, atau dikenal sebagai ekonomi tertutup, biasanya dianggap sebagai kerugian yang menghambat pertumbuhan suatu daerah, tetapi ada beberapa keuntungannya.

Kemandirian berarti bahwa negara tidak perlu khawatir tentang ekonomi global.

Suatu wilayah tertutup bersifat independen dari wilayah lain, sehingga tidak ada rasa takut akan adanya paksaan atau campur tangan.

Biaya transit mungkin menjadi masalah untuk wilayah yang terisolasi, tetapi tidak adanya impor dan ekspor mengurangi semua biaya pengiriman.

Regulasi barang sudah umum di banyak daerah, dan sistem ini membuat sedikit lebih mudah untuk mengatur barang internal.

Perekonomian tertutup harus swasembada, artinya kawasan harus memiliki semua barang yang dibutuhkannya tanpa bergantung pada kawasan atau negara lain.

Meskipun swasembada mungkin sulit dipertahankan, terutama dalam hal barang-barang mewah, hal itu juga memastikan kawasan tersebut tidak perlu mengkhawatirkan perekonomian negara lain.

Dalam keadaan normal, ekonomi global berkembang pesat dan barang dapat diperdagangkan untuk mendapatkan keuntungan.

Namun, jika menderita, maka kawasan tertutup tidak akan merasakan dampaknya, tidak seperti semua kawasan dan negara yang berpartisipasi di dalamnya.

Perekonomian tertutup tidak harus berurusan dengan masalah impor dan ekspor.

Akibat langsung dari tidak bergantung pada negara dan kawasan lain, dalam pengartian sederhana merupakan kawasan ekonomi tertutup itu mandiri.

Kawasan ekonomi terbuka, atau yang bergantung pada impor dan ekspor, rentan terhadap tuntutan eksternal yang dapat melemahkan infrastruktur kawasan.

Jika wilayah pengekspor memerintahkan wilayah pengimpor untuk mengurangi kekuatan militernya atau memberi wilayah pengekspor lebih banyak uang untuk barang, maka wilayah pengimpor harus mematuhi atau kehilangan perdagangan.

Apakah Amazon benar-benar memberi Anda harga yang kompetitif? Plugin yang kurang dikenal ini mengungkapkan jawabannya.

Beberapa wilayah di dunia terisolasi, dan pengiriman ke wilayah tersebut bisa jadi sulit.

Misalnya, daerah di gurun atau di puncak gunung akan dikenakan biaya transit yang lebih tinggi.

Hal ini dapat memaksa bisnis untuk menjual barang dengan harga yang mahal hanya untuk menutupi transit, yang dapat menyebabkan penjualan yang lemah.

Harga-harga ini juga dapat mencegah orang mendapatkan barang-barang yang diperlukan untuk hidup, yang dapat melemahkan perekonomian.

Menutup wilayah seperti itu secara ekonomi menghilangkan biaya transit yang tinggi, menyisakan lebih banyak uang untuk ekonomi internal.

Hampir setiap negara atau wilayah memiliki peraturan tentang barang yang diproduksi dan dijual.

Ini memastikan bahwa produk tersebut aman atau memenuhi kondisi tertentu.

Meskipun mengatur setiap item itu sulit, wilayah dengan ekonomi tertutup mungkin merasa sedikit lebih mudah.

Ini karena tidak harus memeriksa impor, hanya item internal.