Apa Paritas Daya Beli Relatif (RPPP) dalam Ekonomi?: Apa itu Relative Purchasing Power Parity (RPPP)?,Pengertian Relative Purchasing Power Parity (RPPP)

Pengertian Relative Purchasing Power Parity (RPPP)?

Paritas daya beli relatif (RPPP) adalah perluasan dari teori paritas daya beli tradisional (PPP) untuk memasukkan perubahan inflasi dari waktu ke waktu. Daya beli adalah kekuatan uang yang dinyatakan dengan jumlah barang atau jasa yang dapat dibeli oleh satu unit, dan yang dapat dikurangi dengan inflasi.

RPPP menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi akan memiliki mata uang yang terdevaluasi.

Ringkasan:

  • Paritas daya beli relatif (RPPP) adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa nilai tukar dan tingkat inflasi (tingkat harga) di dua negara harus sama dari waktu ke waktu.
  • PPP Relatif adalah perpanjangan dari PPP absolut karena merupakan versi PPP yang dinamis (berlawanan dengan versi statis).
  • Sementara PPP berguna dalam memahami ekonomi makro secara teori, dalam praktiknya RPPP tampaknya tidak berlaku dalam jangka waktu singkat.

Pengertian Relative Purchasing Power Parity (RPPP)

​​​​​​Menurut paritas daya beli relatif (RPPP), perbedaan antara tingkat inflasi kedua negara dan biaya komoditas akan mendorong perubahan nilai tukar antara kedua negara. RPPP memperluas gagasan paritas daya beli dan melengkapi teori paritas daya beli absolut (APPP).

Konsep APPP menyatakan bahwa nilai tukar antara kedua negara akan sama dengan rasio tingkat harga kedua negara tersebut.

Paritas Daya Beli dalam Teori

Purchasing power parity (PPP) adalah gagasan bahwa barang di satu negara akan sama harganya di negara lain, begitu nilai tukarnya diterapkan. Menurut teori ini, dua mata uang setara ketika sekeranjang pasar barang dinilai sama di kedua negara.

Perbandingan harga barang yang identik di berbagai negara akan menentukan tarif PPP; namun, perbandingan yang tepat sulit dilakukan karena perbedaan kualitas produk, sikap konsumen, dan kondisi ekonomi di setiap negara. Selain itu, paritas daya beli adalah konsep teoretis yang mungkin tidak benar di dunia nyata, terutama dalam jangka pendek.

Dinamika Paritas Daya Beli Relatif (RPPP)

RPPP pada dasarnya adalah bentuk PPP yang dinamis, karena RPPP menghubungkan perubahan tingkat inflasi dua negara dengan perubahan nilai tukar mereka. Teori ini berpendapat bahwa inflasi akan mengurangi daya beli riil mata uang suatu negara.

Jadi jika suatu negara memiliki tingkat inflasi tahunan sebesar 10%, mata uang negara tersebut akan dapat membeli barang riil 10% lebih sedikit pada akhir tahun. RPPP juga melengkapi teori paritas daya beli absolut (APPP) yang menyatakan bahwa nilai tukar antara dua negara akan identik dengan rasio tingkat harga kedua negara tersebut.

Konsep ini berasal dari ide dasar yang dikenal sebagai hukum satu harga. Teori ini menyatakan bahwa biaya riil suatu barang harus sama di semua negara setelah mempertimbangkan nilai tukar.

Contoh Relative Purchasing Power Parity (RPPP)

Misalkan selama tahun depan, inflasi menyebabkan harga rata-rata barang di AS meningkat sebesar 3%. Pada periode yang sama, harga produk di Meksiko meningkat sebesar 6%.

Kita dapat mengatakan bahwa Meksiko memiliki inflasi yang lebih tinggi daripada AS karena harga di sana naik tiga poin lebih cepat. Menurut konsep paritas daya beli relatif, perbedaan tiga poin tersebut akan mendorong perubahan tiga poin dalam nilai tukar antara AS dan Meksiko.

Jadi kita dapat mengharapkan peso Meksiko terdepresiasi pada tingkat 3% per tahun, atau bahwa dolar AS harus terapresiasi pada tingkat 3% per tahun.

Apa Formula untuk Purchasing Power Parity (PPP)?

Rumus paritas daya beli (PPP) adalah Biaya Barang X dalam Mata Uang 1 / Biaya Barang X dalam Mata Uang 2. Ini memungkinkan seseorang untuk membuat perbandingan mata uang dan nilai sekeranjang barang yang dapat mereka beli.

Negara Apa yang Memiliki Daya Beli Tertinggi?

Swiss memiliki daya beli tertinggi pada tahun 2022, dengan angka indeks daya beli sebesar 118,4. Menyusul Swiss, AS memiliki daya beli tertinggi kedua, dengan angka indeks 106,34.

Nigeria memiliki daya beli yang lebih rendah, dengan angka indeks 9,34.

Mengapa Purchasing Power Parity (PPP) Penting?

Paritas daya beli (PPP) penting karena memungkinkan para ekonom untuk membandingkan dua ekonomi yang berbeda, terutama produktivitas ekonomi dan standar hidup antar negara. Ini berusaha untuk menyamakan mata uang untuk menentukan nilai sekeranjang barang.