Apa perbedaan antara posisi pendek dan penjualan pendek? – (Keuangan)

Sebuah posisi short dan penjualan pendek adalah konsep-konsep yang sangat mirip; untuk alasan ini, mereka sering secara kolektif disebut sebagai “korslet,” dan kedua istilah tersebut cukup umum digunakan secara bergantian. Perbedaan keduanya terletak pada subjek transaksinya. Sementara short selling dan short positioning umumnya mengacu pada hal yang sama baik dalam bahasa umum maupun jargon teknis, ada beberapa contoh di mana short positioning tidak sama dengan short selling. Transaksi yang dilakukan dengan kontrak derivatif adalah posisi pendek, tetapi secara teknis bukan penjualan pendek karena tidak ada aset yang benar-benar diserahkan kepada pembeli. Oleh karena itu, ketika transaksi melibatkan futures, opsi dan swap, itu adalah posisi pendek dan bukan penjualan pendek.

Dalam kedua kasus tersebut, tujuan pedagang adalah menjual barang dengan harga tinggi dan kemudian membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah. Keuntungan yang diperoleh dari teknik-teknik ini adalah selisih antara harga saat pedagang menjual dan harga pembelian kembali. Karena korslet mengacu pada komoditas pinjaman, mereka pada akhirnya harus dikembalikan kepada pemiliknya yang sah, jadi membelinya kembali adalah suatu keharusan. Oleh karena itu, ini adalah strategi yang sangat berisiko dan hanya boleh dilakukan oleh pedagang berpengalaman yang tahu kapan harus menjual saham. Ini dapat dilakukan kapan saja sebelum waktu sekuritas seharusnya dikembalikan. Membeli kembali barang yang dijual disebut sebagai “menutupi jangka pendek” atau “menutupi posisi.”

Artikel terkait

  1. Short Selling vs. Put Options: Apa Bedanya?
  2. Dasar-dasar penjualan pendek
  3. Opsi Saham Karyawan (ESO)
  4. Strategi untuk volatilitas perdagangan dengan opsi
  5. Penjualan pendek.
  6. Celana pendek dan taktik lemah
  7. Perbedaan Antara Posisi Pasar Panjang dan Pendek
  8. Brexit
  9. ‘Big Short’ Dijelaskan
  10. Penjualan Singkat (Real Estate)