Atmosfer memodifikasi perilaku pembelanja di toko ritel – (Keuangan)


Apa Atmosfer memodifikasi perilaku pembelanja di toko ritel?

Karakteristik ruang ritel yang dapat dikontrol yang menarik pelanggan untuk memasuki toko, toko, dan pembelian adalah atmosfernya. Philip Kotler pertama kali mengidentifikasi penggunaan atmosfer desain sebagai perangkat pemasaran pada tahun 1973. Aspek seperti pencahayaan, suara ambient, tata letak barang dagangan, dan fitur lainnya adalah semua komponen atmosfer. Fitur-fitur ini tersedia untuk memengaruhi suasana hati konsumen dan meningkatkan peluang pembelian.

Bagaimana Atmospheric Works

Hampir semua toko ritel menggunakan atmosfer, meskipun suasananya halus. Misalnya, toko perlengkapan box office yang besar mungkin terkenal dengan lorongnya yang lebar dan terang serta tanda merah cerahnya. Toko pakaian ritel kelas atas akan memiliki kursi atau sofa berlapis kain untuk menyampaikan kesan mewah dalam berbelanja dan memungkinkan teman belanja tempat yang nyaman untuk beristirahat dan menunggu. Toko yang menargetkan remaja akan sering menggunakan pencahayaan kontras dan musik keras. Panera Bread dan Subway® ahli dalam menggunakan atmosfer aroma seperti aroma roti yang baru dipanggang mendorong pembelian. Realtors juga menggunakan unsur atmosfer saat mereka menggelar open house. Pementasan memungkinkan pembeli untuk membayangkan diri mereka sendiri di dalam ruangan melalui penggunaan perabotan dan aroma kue yang baru dipanggang.

Fitur atmosfer meliputi:

  • Tata letak ruang termasuk lokasi juru tulis dan konter check out
  • Suhu keseluruhan ruang ritel
  • Aroma atau aroma yang dirancang untuk menggairahkan dan memikat pembelanja
  • Lokasi informasi harga atau tanda lainnya
  • Musik untuk menginspirasi, menenangkan, atau merangsang
  • Dekorasi yang mewakili merek