Bagaimana pasar banteng dalam stok mempengaruhi obligasi? – (Keuangan)

Obligasi dan saham bersaing untuk mendapatkan uang investasi pada tingkat fundamental dan itu menunjukkan bahwa penguatan pasar ekuitas akan menarik dana dari obligasi. Menghadapi penurunan permintaan obligasi, penjual harus menurunkan harga untuk menarik pembeli. Berdasarkan teori ini, harga obligasi akan turun sampai imbal hasil obligasi naik ke tingkat yang kompetitif dengan pengembalian yang disesuaikan dengan risiko yang ditemukan di pasar saham.

Meskipun hubungan yang sebenarnya antara obligasi dan saham seringkali tidak sesuai dengan teori sederhana ini dengan sempurna, ini membantu untuk menggambarkan sifat dinamis dari alternatif investasi ini.

Apa pasar banteng dalam stok mempengaruhi obligasi?

  • Secara teori, kenaikan harga saham menarik investor dari obligasi, menyebabkan harga obligasi turun, karena penjual menurunkan harga untuk menarik pelaku pasar.
  • Karena harga obligasi dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik, akhirnya, penurunan harga obligasi akan mendorong imbal hasil obligasi cukup tinggi untuk menarik investor.
  • Di pasar bullish, harga ekuitas bergerak lebih tinggi secara keseluruhan, meningkatkan kepercayaan investor, dan membuat investor menghindari risiko.
  • Dalam lingkungan ini, obligasi berisiko rendah kurang menarik dibandingkan saham berisiko, dan saham melonjak sebagai tanggapan.
  • Namun, ada faktor lain yang juga mempengaruhi arah saham dan obligasi, antara lain suku bunga, kebijakan moneter, inflasi, tindakan pemerintah, dan sentimen investor yang lebih luas.

Pengaruh Bull Market di Saham pada Obligasi

Dalam jangka pendek, naiknya nilai ekuitas akan cenderung mendorong harga obligasi lebih rendah dan imbal hasil obligasi lebih tinggi daripada sebelumnya. Namun, ada banyak variabel lain yang berperan di pasar investasi tertentu, seperti suku bunga, inflasi, kebijakan moneter, peraturan pemerintah, dan sentimen investor secara keseluruhan.

Pasar bullish cenderung dicirikan oleh optimisme investor dan ekspektasi apresiasi harga saham di masa depan. Ini menyesuaikan dinamika pengembalian risiko di pasar dan sering menyebabkan investor dan pedagang menjadi relatif lebih menghindari risiko. Sebagian besar obligasi (bukan obligasi sampah) adalah investasi yang lebih aman daripada kebanyakan saham, yang berarti bahwa saham harus menawarkan pengembalian yang lebih tinggi sebagai premi untuk peningkatan risiko. Inilah sebabnya mengapa uang meninggalkan ekuitas dan masuk ke pasar obligasi selama masa ketidakpastian. Hal sebaliknya sering terjadi selama pasar bullish karena saham mulai menerima dana dengan mengorbankan obligasi.

Apakah penurunan harga obligasi berdampak positif tergantung pada jenis investor obligasi. Pemegang obligasi saat ini dengan kupon tetap menjadi semakin dirugikan dengan menjatuhkan harga obligasi saat sekuritas mereka mendekati jatuh tempo. Mereka yang membeli obligasi suka menjatuhkan harga obligasi karena itu berarti mereka akan mendapat imbal hasil yang lebih tinggi.

Fed dan Suku Bunga

Kebijakan suku bunga Federal Reserve (dan bank sentral lainnya untuk pasar di luar AS) juga harus dipertimbangkan. Fed menetapkan suku bunga jangka pendek dalam upaya mempengaruhi kondisi ekonomi.

Jika ekonomi dianggap sedang berjuang, Fed mungkin mencoba untuk memaksa suku bunga lebih rendah untuk memacu konsumsi dan pinjaman. Hal ini menyebabkan harga obligasi naik. Namun, jika pasar bullish yang kuat berkembang bersamaan dengan data ekonomi yang kuat, Fed dapat memutuskan untuk membiarkan suku bunga naik. Hal ini akan mendorong harga obligasi lebih rendah karena imbal hasil naik sesuai dengan tingkat suku bunga. Intervensi Fed berdampak besar pada saham dan obligasi.

Ekonom dan analis pasar memiliki gagasan tentang apa yang menyebabkan perubahan dalam ekonomi, tetapi keseluruhan sistem terlalu saling terkait dan rumit untuk memprediksi dengan pasti apa yang akan terjadi. Ada kemungkinan harga obligasi naik sementara saham menikmati pasar bullish. Kepercayaan investor tidak pernah tetap, dan hasil yang diharapkan dari kebijakan pemerintah atau bank sentral dapat menciptakan hasil yang tidak diantisipasi. Inilah sebabnya mengapa sulit untuk mengembangkan strategi perdagangan yang efektif berdasarkan faktor makroekonomi.

Related Posts

  1. Memahami Neraca Federal Reserve
  2. Kekuatan prediktif dari kurva hasil obligasi
  3. Obligasi
  4. Alat Fed untuk mempengaruhi ekonomi
  5. Memecah model Fed
  6. Sifat busung
  7. Sertifikat Setoran (CD) dan bagaimana CD bekerja
  8. Treasury Bonds: Investasi Bagus untuk Pensiun?
  9. Dampak dari kurva hasil terbalik
  10. Bagaimana Pekerjaan Harga Pasar Obligasi