Cadangan Aset: Apa Itu Aset Cadangan?,Memahami Aset Cadangan

Pengertian Aset Cadangan?

Aset cadangan adalah aset keuangan dalam mata uang asing dan dipegang oleh bank sentral yang terutama digunakan untuk menyeimbangkan pembayaran.

Ringkasan:

  • Aset cadangan adalah mata uang atau aset lain, seperti emas, yang dapat segera ditransfer dan digunakan untuk menyeimbangkan transaksi dan pembayaran internasional.
  • Aset cadangan harus siap tersedia, fisik, dikendalikan oleh pembuat kebijakan, dan mudah dialihkan.
  • Dolar AS adalah mata uang cadangan, artinya secara luas dipegang sebagai aset cadangan di seluruh dunia.

Memahami Aset Cadangan

Aset cadangan harus tersedia untuk otoritas moneter dan menjadi aset fisik eksternal yang, dalam beberapa ukuran, dikendalikan oleh pembuat kebijakan dan mudah dialihkan. Dolar AS (USD) secara luas dianggap sebagai aset cadangan utama dan, karena itu, sebagian besar bank sentral global akan memegang sejumlah besar USD.

Aset cadangan termasuk mata uang, komoditas, atau modal keuangan lainnya yang dipegang oleh otoritas moneter untuk membiayai ketidakseimbangan perdagangan, memeriksa dampak fluktuasi valuta asing, dan mengatasi masalah lain di bawah lingkup bank sentral. Mereka juga dapat digunakan untuk memulihkan kepercayaan di pasar keuangan.

Aset cadangan, sesuai manual neraca pembayaran Dana Moneter Internasional (IMF), minimal harus terdiri dari aset keuangan berikut:

  • Emas
  • Mata uang asing: Sejauh ini merupakan cadangan resmi yang paling penting. Mata uang harus dapat diperdagangkan (dapat dibeli/dijual di mana saja), seperti USD atau euro (EUR).
  • Hak penarikan khusus (SDR): Merupakan hak untuk memperoleh valuta asing atau aset cadangan lainnya dari anggota IMF lainnya.
  • Posisi cadangan dengan IMF: Cadangan yang diberikan negara kepada IMF yang tersedia untuk negara anggota.

Sebelum perjanjian Bretton Woods berakhir pada tahun 1971, sebagian besar bank sentral menggunakan emas sebagai aset cadangan mereka.

Saat ini, bank sentral mungkin masih menyimpan cadangan emas, tetapi cadangan ini telah digantikan oleh cadangan mata uang asing yang dapat diperdagangkan. Mata uang yang dipegang oleh bank sentral harus siap dikonversi, artinya mata uang tersebut harus memiliki permintaan stabil yang cukup tinggi (dan kontrol yang rendah) untuk memungkinkan bank sentral menggunakannya.

Manipulasi Mata Uang

Aset cadangan dapat digunakan untuk mendanai aktivitas manipulasi mata uang oleh bank sentral. Secara umum, lebih mudah untuk mendorong nilai mata uang turun daripada menopangnya, karena menopang mata uang melibatkan penjualan cadangan untuk membeli aset domestik.

Ini dapat menghabiskan cadangan dengan cepat. Jika mata uang terlalu lemah, ini biasanya merupakan tanda kondisi ekonomi yang memburuk, yang akan coba dikoreksi oleh bank sentral dengan menggunakan kontrol kredit internal atau pasokan uang, atau mungkin menjual cadangan devisa untuk menopang (membeli) mata uang.

Bank sentral dapat menekan mata uang dengan menambahkan lebih banyak uang ke dalam sistem dan menggunakan uang itu untuk membeli aset asing. Sisi negatif dari strategi ini adalah potensi peningkatan inflasi.

Contoh Penggunaan Aset Cadangan

Antara 2011 dan 2015, Swiss National Bank (SNB) memperkenalkan dan menerapkan plafon nilai tukar. Bank sentral ingin membatasi harga franc Swiss (CHF), yang dipandang sebagai safe haven, terhadap euro.

Franc yang meningkat dapat merugikan eksportir Swiss karena menjadi lebih mahal bagi negara-negara Eropa lainnya untuk membeli barang-barang mereka. Memanipulasi harga mata uang, untuk membatasinya dalam hal ini, membutuhkan sejumlah alat.

SNB memilih untuk mencetak franc, yang dengan sendirinya menciptakan lebih banyak pasokan untuk franc dan membantu menurunkan harga. SNB kemudian menjual franc tersebut untuk membeli euro dan mata uang asing lainnya.

Ini membantu mendorong franc turun, dan mata uang lainnya naik. Pada akhir 2014, cadangan SNB meningkat 64 miliar franc dibandingkan tahun sebelumnya.

SNB juga menurunkan suku bunga menjadi 0% pada akhir tahun 2011. Pada tahun 2015, suku bunga turun lagi, menjadi -0,75%.

Penurunan ini semakin menghalangi pembelian franc. Pada Januari 2015, SNB meninggalkan batas atas franc.

SNB tidak dapat lagi terus mencetak franc dan meningkatkan aset cadangan mereka. Hasil langsungnya adalah kenaikan tajam franc.

Pada awal tahun 2015, EUR/CHF diperdagangkan tepat di atas 1,2, di mana batas atas telah ditetapkan. Setelah plafon ditinggalkan, kurs langsung turun di bawah 0,98, yang berarti EUR turun drastis, dan CHF naik drastis.

Menyusul kenaikan tajam, antara 2015 dan pertengahan 2018 CHF mengembalikan sebagian besar kenaikannya, sempat menyentuh 1,2 pada April 2018. Pada Mei 2021, suku bunga di Swiss tetap di -0,75% dan nilai tukar EUR/CHF adalah dekat 1.10.