Ekonomi Positif vs.Normatif: Apa Bedanya?: Ekonomi Positif vs.Normatif: Tinjauan,Ekonomi Positif

Ekonomi Positif vs. Normatif: Tinjauan

Ekonomi positif dan ekonomi normatif adalah dua cabang standar ekonomi modern.

Ilmu ekonomi positif menggambarkan dan menjelaskan berbagai fenomena ekonomi, sedangkan ilmu ekonomi normatif menitikberatkan pada nilai keadilan ekonomi atau ekonomi yang seharusnya. Sederhananya, ekonomi positif disebut cabang ekonomi “apa adanya”.

Ekonomi normatif, di sisi lain, dianggap sebagai cabang ekonomi yang mencoba menentukan keinginan program dan kondisi ekonomi yang berbeda dengan menanyakan apa yang “harus” atau apa yang “seharusnya”.

Ringkasan:

  • Ekonomi positif menggambarkan dan menjelaskan berbagai fenomena ekonomi.
  • Ekonomi normatif berfokus pada nilai keadilan ekonomi, atau seperti apa ekonomi “seharusnya” atau “seharusnya”.
  • Sementara ekonomi positif didasarkan pada fakta dan tidak dapat disetujui atau tidak disetujui, ekonomi normatif didasarkan pada pertimbangan nilai.
  • Sebagian besar kebijakan publik didasarkan pada kombinasi ekonomi positif dan normatif.

1:30

Ekonomi Positif Dan Normatif

Ekonomi Positif

Ekonomi positif adalah aliran ekonomi yang berfokus pada deskripsi, kuantifikasi, dan penjelasan perkembangan ekonomi, ekspektasi, dan fenomena terkait. Itu bergantung pada analisis data objektif, fakta yang relevan, dan angka terkait.

Ini mencoba untuk membangun hubungan sebab-akibat atau asosiasi perilaku yang dapat membantu memastikan dan menguji perkembangan teori ekonomi. Ekonomi positif bersifat objektif dan berbasis fakta di mana pernyataannya tepat, deskriptif, dan dapat diukur dengan jelas.

Pernyataan-pernyataan ini dapat diukur dengan bukti nyata atau contoh sejarah. Tidak ada contoh persetujuan-ketidaksetujuan dalam ekonomi positif.

Berikut adalah contoh pernyataan ekonomi yang positif: “Pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah meningkatkan pengeluaran publik.” Pernyataan ini berdasarkan fakta dan tidak memiliki pertimbangan nilai yang melekat padanya. Validitasnya dapat dibuktikan (atau disangkal) dengan mempelajari pengeluaran perawatan kesehatan di mana pemerintah menyediakan perawatan kesehatan.

Ekonomi positif dipopulerkan oleh ekonom Milton Friedman, yang mengatakan bahwa ilmu ekonomi harus menganalisis data secara objektif tanpa bias atau agenda.

Ekonomi normatif

Ekonomi normatif berfokus pada penilaian berbasis nilai yang ditujukan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, proyek investasi, dan distribusi kekayaan. Tujuannya adalah untuk merangkum keinginan (atau ketiadaan) dari berbagai perkembangan ekonomi, situasi, dan program dengan menanyakan apa yang harus terjadi atau apa yang seharusnya terjadi.

Ekonomi normatif bersifat subyektif dan berbasis nilai, berasal dari perspektif atau pendapat pribadi yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Pernyataan ekonomi jenis ini bersifat kaku dan preskriptif.

Mereka sering terdengar politis, oleh karena itu cabang ekonomi ini juga disebut ekonomi “apa yang seharusnya” atau “apa yang seharusnya”. Contoh pernyataan ekonomi normatif adalah: “Pemerintah harus menyediakan layanan kesehatan dasar bagi semua warga negara.” Seperti yang dapat Anda simpulkan dari pernyataan ini, ini berbasis nilai, berakar pada perspektif pribadi, dan memenuhi persyaratan tentang apa yang “seharusnya”.

Salah satu ekonom normatif yang paling terkenal adalah Amartya Sen, seorang pemenang hadiah Nobel yang mengabdikan karirnya untuk mempelajari ekonomi pembangunan.

Pertimbangan Khusus

Pengamatan umum menunjukkan bahwa diskusi seputar kebijakan publik biasanya melibatkan pernyataan ekonomi normatif. Tingkat ketidaksepakatan yang lebih tinggi tetap ada dalam diskusi semacam itu karena tidak ada pihak yang dapat membuktikan dengan jelas kebenarannya.

Meskipun pernyataan normatif bersifat umum dan subyektif, mereka bertindak sebagai saluran yang diperlukan untuk pemikiran out-of-the-box. Pendapat semacam itu dapat membentuk dasar untuk setiap perubahan yang diperlukan yang mungkin berpotensi mengubah proyek tertentu sepenuhnya.

Tetapi ekonomi normatif tidak dapat menjadi satu-satunya dasar pengambilan keputusan di bidang ekonomi utama. Ekonomi positif mengisi sudut objektif yang berfokus pada fakta dan sebab akibat.

Digabungkan dengan ekonomi positif, ekonomi normatif mungkin berguna dalam membangun, menghasilkan, dan memenuhi ide dan teori baru untuk tujuan dan perspektif ekonomi yang berbeda. Pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara ekonomi positif dan normatif dapat mengarah pada pembuatan kebijakan yang lebih baik jika kebijakan dibuat berdasarkan perpaduan yang seimbang antara fakta (ekonomi positif) dan pendapat (ekonomi normatif).

Meskipun demikian, banyak kebijakan tentang isu-isu mulai dari perdagangan internasional hingga kesejahteraan setidaknya sebagian didasarkan pada ekonomi normatif.

Apa Contoh Ekonomi Normatif?

Setiap agenda ekonomi yang mempromosikan semacam agenda sosial atau kebijakan dapat dikatakan normatif. Misalnya, memperdebatkan upah minimum yang lebih tinggi untuk kepentingan pekerja akan menjadi contoh argumen normatif, di mana argumen ini didasarkan pada nilai-nilai subyektif.

Namun, pernyataan bahwa upah minimum yang lebih tinggi akan menghasilkan PDB yang lebih tinggi akan dianggap ekonomi positif.

Pengertian Pernyataan Teoretis Positif?

Pernyataan positif adalah pernyataan yang dapat membangun hipotesis yang dapat diuji secara empiris. Sebaliknya, pernyataan normatif justru didasarkan pada opini atau nilai subjektif.

Apakah Ekonomi Positif Lebih Baik Daripada Ekonomi Normatif?

Kedua tipe memiliki tempatnya masing-masing, dan keduanya juga memiliki kekurangan. Mengintegrasikan pernyataan ekonomi positif dan normatif bersama-sama seringkali diperlukan untuk membuat kebijakan suatu negara, wilayah, sektor industri, lembaga, atau bisnis.