Mompreneur.


Apa Mompreneur?

Mompreneur, atau “momtrepreneurs,” adalah istilah gaul yang menggambarkan wanita yang memulai atau menjalankan bisnis mereka sendiri sambil juga bertindak sebagai orang tua penuh waktu, di mana mompreneur adalah kombinasi dari kata “ibu” dan ” wirausahawan “.Data menunjukkan bahwa pengusaha lebih cenderung menjalankan bisnis di luar rumah daripada di gedung komersial.

Karena kewajiban keluarga, para mompreneur harus menyeimbangkan antara kebutuhan menjalankan bisnis dengan kebutuhan untuk membesarkan anak-anak mereka, dan mereka dapat melakukan sebagian besar pekerjaan mereka pada saat anak-anak mereka tidak membutuhkan banyak perhatian, seperti ketika mereka sedang bekerja. di sekolah. Sebagian besar waktu, mompreneur adalah ibu yang menjalankan operasi skala kecil dari rumah mereka sendiri, seperti menjual kerajinan tangan di situs seperti Etsy atau eBay, daripada yang mendirikan usaha dengan pertumbuhan tinggi di Silicon Valley.

Pengusaha perempuan, terutama yang menyeimbangkan pekerjaan dan kewajiban keluarga, menjadi tren yang sedang naik daun dan pertanda bahwa ruang startup semakin egaliter dan inklusif, yang bisa diartikan sebagai anugerah bagi feminisme. Namun, pada saat yang sama, istilah “mompreneur” dapat dianggap merendahkan ibu yang merupakan pemilik bisnis.

Poin Penting

  • Karena kewajiban keluarga, para mompreneur harus menyeimbangkan antara kebutuhan menjalankan bisnis dengan tuntutan membesarkan anak.
  • Mompreneurship adalah tren kewirausahaan yang relatif baru dan semakin terkenal dengan Internet yang memungkinkan wirausahawan menjual produk keluar dari rumah mereka.
  • Karena kegiatan penghasil pendapatan ini dapat dilakukan dengan jadwal yang fleksibel, maka masyarakat — seperti ibu yang memiliki anak kecil — tetap kondusif untuk tetap aktif sebagai pemilik usaha kecil sekaligus mengurus keluarga.

Memahami Mompreneur

Mompreneurship adalah tren yang relatif baru dalam kewirausahaan, dan semakin menonjol di era online, dengan Internet memungkinkan wirausahawan menjual produk di luar rumah daripada mengandalkan lalu lintas pejalan kaki seperti bisnis fisik. Mereka juga dapat melakukan pekerjaan yang sama seperti sebelum memiliki anak, masuk ke jaringan kantor dan telecommuting dari jarak jauh.

Platform online untuk menjual barang dan jasa telah berkembang pesat dalam dekade terakhir, memungkinkan orang untuk bekerja sendiri dari kenyamanan rumah mereka sendiri, menjual kerajinan atau barang buatan sendiri, menjual barang grosir, atau melakukan pekerjaan lepas, di antara kegiatan lainnya. Karena kegiatan penghasil pendapatan ini dapat dilakukan dengan jadwal yang fleksibel, maka masyarakat — seperti ibu dari anak kecil — tetap kondusif untuk tetap aktif sebagai pemilik usaha kecil sekaligus mengurus keluarga. Sementara mompreneur merujuk terutama pada wanita dalam situasi seperti itu, pria yang merupakan ayah juga semakin mengandalkan jenis kepemilikan bisnis semacam itu.

Beberapa orang mengkritik munculnya operasi skema pemasaran berjenjang yang ditujukan khusus untuk wanita, menjual diri mereka sendiri sebagai cara ibu bekerja untuk menjadi “pemilik” bisnis mereka sendiri — tetapi di mana, pada kenyataannya, mereka tunduk pada arahan perusahaan induk. Contohnya termasuk perusahaan seperti Rodan + Fields, LuLaRoe, dan Herbalife.

Contoh seorang Mompreneur

Katakanlah seorang ibu muda yang tinggal di rumah ingin memulai bisnis. Karena menonton anak-anak bisa memakan waktu, dia memutuskan untuk membuat barang-barang yang dipersonalisasi sementara anak-anak tidur siang. Tempat yang bagus untuk memamerkan barang-barang ini adalah di situs seperti Etsy — tempat mereka menangani pemasaran, e-niaga, dan transaksi sepenuhnya. Pengaturan ini sangat masuk akal bagi sang ibu karena dia membutuhkan jadwal yang sesuai untuk menjadi orang tua penuh waktu.

Artikel terkait

  1. Bagaimana Mengajukan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Pertama Anak Anda
  2. Surat kuasa
  3. Berapa Nilai Seorang Ibu Rumah Tangga?
  4. Ibu rumah tangga Jepang
  5. Penganggaran untuk bayi baru
  6. Memahami Kebijakan Mantan Satu Anak Tiongkok
  7. Manfaat Memulai IRA untuk Anak Anda
  8. Entrepreneur dan Entrepreneurship
  9. Opsi Saham Karyawan (ESO)
  10. Affluenza.