Dalam ilmu ekonomi, asumsi ceteris paribus, sebuah frase Latin yang berarti “dengan hal-hal lain sama” atau “hal-hal lain dianggap sama atau tetap konstan,” penting dalam menentukan sebab-akibat. Ini membantu mengisolasi beberapa variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen.
Hubungan kausal antara variabel ekonomi sulit untuk diisolasi di dunia nyata karena sebagian besar variabel ekonomi biasanya dipengaruhi oleh lebih dari satu penyebab, tetapi model seringkali bergantung pada asumsi variabel independen. Di dunia nyata, misalnya, hampir tidak mungkin untuk menentukan hubungan sebab akibat antara harga suatu barang (variabel dependen) dan jumlah unit yang diminta (variabel independen), sementara juga mempertimbangkan variabel lain yang mempengaruhi harga.
Misalnya, harga daging sapi bisa naik jika lebih banyak orang yang mau membelinya, dan produsen bisa menjualnya dengan harga lebih rendah jika lebih sedikit orang yang menginginkannya. Tetapi harga daging sapi juga bisa turun jika, misalnya, harga lahan untuk beternak sapi juga turun, sehingga sulit untuk berasumsi bahwa hanya permintaan yang menyebabkan perubahan harga.
Namun, jika variabel lain ini, seperti harga barang terkait, biaya produksi, dan biaya tenaga kerja dianggap konstan dengan asumsi ceteris paribus, akan lebih mudah untuk menggambarkan hubungan antara harga dan permintaan saja. Ceteris paribus juga digunakan di bidang lain seperti psikologi dan biologi.
Bidang ini memiliki hukum ceteris paribus yang dianggap benar hanya dalam kondisi normal.