Uang Tunai: Definisi, Berbagai Jenis, dan Sejarah: Apa itu Uang Tunai?,Memahami Uang Tunai

Pengertian Uang Tunai?

Uang tunai adalah alat pembayaran yang sah—mata uang atau koin—yang dapat digunakan untuk menukar barang, utang, atau layanan. Terkadang juga termasuk nilai aset yang dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dengan segera, seperti yang dilaporkan oleh sebuah perusahaan.

2:28

Memahami Arus Kas

Memahami Uang Tunai

Uang tunai juga dikenal sebagai uang, dalam bentuk fisik. Uang tunai, dalam pengaturan perusahaan, biasanya mencakup rekening bank dan surat berharga, seperti obligasi pemerintah dan akseptasi bankir.

Meskipun uang tunai biasanya mengacu pada uang di tangan, istilah ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan uang di rekening bank, cek, atau bentuk mata uang lainnya yang mudah diakses dan dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.

Ringkasan:

  • Uang tunai adalah alat pembayaran yang sah yang dapat digunakan untuk menukar barang, hutang, atau jasa.
  • Istilah “uang tunai” terkadang juga dapat mencakup nilai aset yang dapat segera dikonversi menjadi uang tunai.
  • Uang tunai telah digunakan selama barang dan jasa telah diperdagangkan.

Uang tunai dalam bentuk fisiknya adalah bentuk pembayaran yang paling sederhana, diterima secara luas, dan dapat diandalkan, itulah sebabnya banyak bisnis hanya menerima uang tunai. Cek dapat terpental dan kartu kredit dapat ditolak, tetapi uang tunai tidak memerlukan pemrosesan tambahan.

Namun, semakin jarang orang membawa uang tunai, karena meningkatnya ketergantungan dan kenyamanan perbankan elektronik dan sistem pembayaran. Di bidang keuangan dan perbankan, kas menunjukkan aset perusahaan saat ini, atau aset apa pun yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam satu tahun.

Arus kas bisnis menunjukkan jumlah bersih kas yang dimiliki perusahaan, setelah memperhitungkan kas masuk dan keluar serta aset, dan dapat menjadi sumber daya yang baik bagi calon investor. Laporan arus kas perusahaan menunjukkan semua kas masuk, seperti laba bersih, dan kas keluar yang digunakan untuk membayar pengeluaran seperti peralatan dan investasi.

Bentuk Historis Uang Tunai

Uang tunai telah digunakan selama barang dan jasa telah diperdagangkan, dan bentuknya tergantung pada budaya di mana ia beroperasi. Banyak peradaban selama 4.000 tahun terakhir menggunakan koin yang dibuat dari logam mulia termasuk tembaga, perunggu (paduan tembaga dan timah), perak, dan emas, meskipun peradaban awal lainnya menggunakan kerang laut atau komoditas berat, termasuk garam dan gula.

Di zaman modern, uang tunai terdiri dari koin, yang nilai logamnya dapat diabaikan, atau kertas. Bentuk uang tunai modern ini adalah mata uang fiat.

Uang kertas adalah bentuk uang tunai yang lebih baru, berasal dari sekitar abad ke-18, dan nilainya ditentukan oleh keyakinan penggunanya pada pemerintah yang mendukung mata uang tersebut. Kemampuan untuk menentukan harga ini memiliki efek luas pada perekonomian.

Ini dapat memengaruhi inflasi, atau tingkat kenaikan harga barang dan jasa. Semakin banyak harga yang dinaikkan, semakin sedikit daya beli yang dimiliki setiap uang kertas atau koin.

Inflasi dapat menyebabkan segala macam masalah bagi perekonomian yang belum memahami konsepnya; secara umum, otoritas moneter berusaha untuk menjaga inflasi seminimal mungkin dan menghindari deflasi sepenuhnya. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi—penurunan harga—dan berpotensi menyebabkan depresi ekonomi jika parah.

Cek, kartu debit, kartu kredit, perbankan online, dan teknologi pembayaran smartphone telah mengurangi kebutuhan orang untuk membawa uang tunai dalam bentuk apa pun.